Mohon tunggu...
el lazuardi
el lazuardi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Diary

Dalam Renungan Seekor Anjing yang Ditabrak Mobil

17 Februari 2021   08:35 Diperbarui: 17 Februari 2021   08:48 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dari Pablo Guerrero/unsplash.com

Sebuah mobil baru saja menabrakku saat aku menyebrang jalan.Sakit rasanya kakiku.Pengendara mobil itu berkata "kalau saja yang lewat tadi kambing maka ia akan mengerem mempersilakan lewat.Tapi karena aku ini anjing dan dianggap najis maka ia menabrakku".

Kuakui memang aku ini najis.Kotoranku najis.Begitu juga air liurku.Sesuatu yang terkena air liurku atau bekas jilatanku harus dicuci tujuh kali dengan air dan satu kali dicampur tanah agar suci kembali.Sedang  mengenai bulu dan tubuhku ada yang berpendapat najis,ada pula yang tidak.Sedikit repot memang bila bersentuhan denganku.

Kadang aku berpikir apakah karena aku ini dianggap najis maka aku pantas dianiaya seperti kata pengendara mobil itu.Apakah ini sebuah kesalahan besar?Entahlah.

Yang kutahu Tuhan sang pemilikku tak pernah mengajarkan manusia berbuat jahat padaku.Aku tetaplah makhluk tuhan yang harus diperlakukan sebagaimana mestinya.Makanya aku heran ketika manusia yang bukan pemiliku tega berbuat semena-mena padaku.

Mungkin manusia ada yang lupa bahwa Qithmir temanku diberi kehormatan oleh Tuhan sebagai penghuni surga.Kesetiaannya menemani dan melindungi tujuh pemuda Ashabul Kahfi yang lari menyelamatkan diri ke gua karena dikejar-kejar penguasa yang zalim dihadiahi Tuhan satu tempat di surga

Nabi Muhammad,manusia berhati sangat mulia itu juga mengajarkan manusia berbuat baik padaku.Pernah ada kisah sahabat beliau Jamil bin Suraqah diperintahkan menjaga temanku yang sedang menyusui anaknya  agar tidak terganggu dengan kehadiran pasukan yang lewat di 'Araj menuju Makkah.Sungguh mulia apa yang diajarkan beliau.

Aku juga pernah mendengar Nabi bersabda seperti diriwayatkan Imam Muslim tentang  seorang wanita pelacur yang diampuni dosanya serta dimasukkan ke surga karena kebaikannya yang memberi minum  anjing yang kehausan.

Dua contoh diatas apakah belum cukup bagi banyak orang memahami anjuran Nabi untuk menyayangiku.Untuk tidak menganiayaku.Atau menyakitiku hanya gara-gara aku dianggap najis.Kenapa?

Padahal banyak manusia yang mengaku  makhluk yang taat kepada Tuhan.Mengaku meneladani ajaran Nabi Muhammad.Tapi semua pengakuan mereka itu  tak terlihat sama sekali dari perlakuan mereka terhadapku.Seperti apa yang dilakukan pengendara mobil yang baru saja membuat kakiku pincang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun