Mohon tunggu...
el lazuardi
el lazuardi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Setelah Mengikhlaskan Utang yang Tak Dilunasi, Apa Lagi yang Perlu Dilakukan?

23 Agustus 2020   08:28 Diperbarui: 23 Agustus 2020   08:27 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tulisan ini sebelumnya tayang di blog pribadi www.jurnaljasmin.blogspot.com

Dalam hidup ini kadang kala perbuatan baik tak selalu berbalas kebaikan,tapi malah mendapat hal yang tidak baik.Contohnya saja ketika kita meminjamkan uang pada seseorang,pada waktu kita menagihnya kembali sesuai waktu yang telah disepakati sebelumnya,orang yang dipinjami malah selalu mengulur ulur waktu dan tak berusaha melunasinya.Tak jarang malah mereka menghindar,atau memutus hubungan dengan kita.

Menghadapi situasi rumit seperti ini,yang  bisa kita lakukan hanyalah dengan mengikhlaskan.Merelakan uang kita tak kembali.Anggap saja sebagai sedekah.Karena percuma berharap pada orang yang tak ada itikad baik bakal melunasi hutang hutang mereka.

Utang yang tak dibayar adalah musibah.Dan setiap musibah akan memberi kita pelajaran hidup.Ada beberapa hal penting yang bisa kita petik dari hal hutang yang tak dibayar ini.

Pertama,kita belajar untuk kehilangan.Berhadapan dengan pengemplang hutang  kita bersiap kehilangan 2 hal,uang kita dan hubungan baik kita dengan mereka. .Tidak mudah memang ketika kita kehilangan sesuatu milik kita.Tapi dalam perjalanan hidup kita pasti kehilangan apa saja yang pernah kita punya.Baik itu harta benda,keluarga,jabatan,bahkan kehidupan kita sendiri.Kita diajarkan untuk bersabar dan berlapang dada menghadapi musibah.

Kedua,kita diajarkan untuk tidak menyakiti perasaan orang lain.Kecewa dan sakit hati rasanya ketika orang yang kita pinjami tak kunjung melunasi hutangnya,apalagi ketika kita juga membutuhkan uang itu.Kadang timbul rasa menyesal telah  membantu mereka.Namun kita tak boleh larut dalam perasaan kecewa ini.

Cukup dijadikan pembelajaran agar kita tak melakukan hal yang sama pada orang lain.Seandainya suatu saat nanti kita berada pada posisi orang yang berutang ,segera lunasi secepat mungkin.Jangan timbul niat tidak membayarnya.Karena hanya akan membuat luka yang susah sembuhnya.

Ketiga,kita diajarkan untuk berbuat baik tanpa berharap balasan.Tugas kita dalam hidup ini adalah untuk selalu menebar kebaikan,memberi manfaat bagi semua orang.Ketika memberi pinjaman pada seseorang niatkan di hati semata mata untuk membantu meringankan kesulitan mereka.Syukur syukur uangnya dikembalikan lagi.Jika kemudian tak dikembalikan tak perlu terlalu bersedih hati.Kita cuma berharap perbuatan baik kita ini bernilai dihadapan Tuhan.Dan cukup Tuhan saja yang memberi balasan pada kita.

Keempat,kita diajarkan untuk bisa menghibur diri menghadapi situasi yang tak sesuai harapan kita.Dalam hidup ini tak semua yang kita rencanakan akan berjalan mulus.Pasti ada beberapa hal yang tak sesuai ekspektasi kita.Disini kita dituntut untuk tegar dan berbesar hati serta selalu berprasangka baik akan takdir yang digariskan Tuhan .

Kita boleh beranggapan rejeki kita hilang karena uang kita tak kembali.Tapi kita juga hendaknya berasumsi bahwa rejeki itu datang dan pergi dan berganti setiap saat.Saat kita kehilangan sesuatu pasti akan diganti Tuhan dengan yang lain yang bisa saja nilainya lebih besar.

Pada akhirnya yang kita perlukan dalam hidup ini adalah hati dan pikiran yang tenang.Dan semua itu bisa kita peroleh ketika kita selalu berpikir positif dan belajar pada apa saja yang terjadi pada diri kita.Jadikan semuanya sebagai saran meningkatkan kualitas hidup kita.Termasuk salah satunya dari hal uang kita yang tak dikembalikan orang yang kita pinjami.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun