Mohon tunggu...
Birgita Olimphia Nelsye
Birgita Olimphia Nelsye Mohon Tunggu... Desainer - Sambangi isi pikiranku.

Hakikat hidup adalah belajar.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menyelami Komunikasi Lingkungan

12 Februari 2017   18:37 Diperbarui: 13 Februari 2017   13:21 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Komunikasi lingkungan memiliki basis pada abad ke-21 di mana keberlanjutan lingkungan menjadi satu dari tujuan strategis pembangunan lingkungan. Sebelumnya, para petugas pemerintah merasa jika proyek dan rencana aksi yang mereka laksanakan sering kali memiliki kesuksesan yang terbatas karena inovasi dan solusi yang mereka tawarkan tidak sepenuhnya dimiliki oleh orang-orang terkait.

Alasan kesuksesan yang terbatas dari proyek dan rencana aksi sebelumnya adalah karena sifatnya yang memaksa membuat emosi dan sosialisasi memengaruhi perasaan orang. Selain itu, muncul ekspektasi yang besar terhadap teori dalam menyelesaikan masalah, serta muncul konflik kepentingan yang diperjuangkan oleh pemangku kepentingan (stakeholder) saja dan tidak didiskusikan dengan para pemegang saham (shareholder). Begitu pula dalam prakteknya memunculkan kekurangan yang diakibatkan oleh ketidakhadiran komunikasi. Oleh karena itu komunikasi lingkungan hadir sebagai alternatif pendekatan yang dapat meningkatkan kerjasama antar lembaga sekaligus meningkatkan interaksi serta konsensus yang dibangun antar aktor.

Definisi Komunikasi Lingkungan

Komunikasi lingkungan adalah rencana dan strategi yang menggunakan proses komunikasi dan produksi media untuk mendukung pembuatan kebijakan yang efektif, partisipasi publik dan implementasi proyek yang dicocokan dengan kelestarian lingkungan (OECD, 1999: 6). Komunikasi lingkungan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk merespon sewajarnya sinyal-sinyal lingkungan yang berkaitan dengan kesejahteraan baik peradaban manusia dan sistem biologis alam (Cox, 2007).

Studi komunikasi lingkungan menyelidiki tentang dinamika kemampuan komunikasi manusia, seni, simbol, pertunjukan jalanan, media, dan kampanye yang membentuk pemahaman kita tentang persoalan alam dan lingkungan. Oleh karena itu, komunikasi memiliki dampak besar terhadap krisis lingkungan yang disebabkan oleh manusia. Cara kita berkomunikasi berpengaruh kuat terhadap persepsi kita tentang dunia yang kita tinggali. Demikian pula, persepsi tersebut membentuk pemahaman kita tentang hubungan kita dengan alam dan bagaimana kita bersikap terhadap alam.

Komunikasi lingkungan menjadi penting karena beberapa hal di antaranya: kompleksnya isu-isu lingkungan, adanya gap antara pemahaman publik dengan apa yang disebarkan oleh ahli tentang dimensi teknis lingkungan, menggerakkan publik dengan dimensi perilaku manusia yang non-rasional (emosional dan spiritual), adanya elemen risiko dalam komunikasi lingkungan, dan melibatkan campur tangan banyak aktor untuk mengkoodinasikan aksi. Sangat penting ketika pembuat kebijakan atau perencana menyadari bahwa aktor-aktor lain juga terlibat dalam suatu persoalan. Oleh karena itu, program lingkungan akan lebih efektif, berkelanjutan, dan signifikan jika menggunakan komunikasi lingkungan di dalamnya.

Dua fungsi dasar yang menggarisbawahi pembicaraan mengenai persoalan alam dan lingkungan adalah:

1. Fungsi pragmatis, yaitu bagaimana kita mengedukasi, menyiagakan, mengerahkan, dan mempersuasi orang lain.

2. Fungsi Konstitutif, yaitu dalam bahasa dan simbol, mereka membantu membentuk persepsi tentang realitas dan masalah lingkungan dan alam.

Teori Material-symbolic discourse (Littlejohn, dkk: 2009) mengatakan bahwa representasi dari sistem kita adalah dunia simbolik dan material. Dunia material membantu pembentukan komunikasi, dan komunikasi membantu membentuk dunia material, seperti kata ‘lingkungan’ yang mendeskripsikan dunia alam secara material, dan simbol dari ‘lingkungan’ yang membentuk ide dan tindakan terhadap alam. Teori komunikasi lingkungan digunakan untuk memahami hubungan manusia dengan alam, seperti halnya hubungan kita dengan alam sebagai media simbolik yang digunakan untuk mengkonstruksi persoalan lingkungan dan dalam menegosiasi perbedaan respon masyarakat terhadapnya. Teori yang digunakan dalam komunikasi lingkungan ini melibatkan usaha interdisipliner dari aspek epistemologi dan metodologi.

Area studi komunikasi lingkungan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun