Mohon tunggu...
biiop2000z-mikrobagoogle
biiop2000z-mikrobagoogle Mohon Tunggu... -

sukses 1% bakat , 99% kerja keras

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pertarungan Teknologi Pertanian Dunia (Kimia VS Organik)

20 April 2015   19:39 Diperbarui: 16 Agustus 2015   05:25 1295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14295331941740618441


Menurut hemat saya masa depan penduduk bumi pada akhirnya adalah penguasaan sumber pangan atau pemenuhan kebutuhan perut. Disaat teknologi canggih telekomunikasi, industri manufaktur, antariksa, peralatan perang telah dimiliki dan dikuasai manusia untuk saling menguasai jika tidak menguasai produksi pangan dan terjadi kelaparan dimana2 maka semua itu tidak ada artinya lagi. Bumi, air, sumber daya hayati dan tanah yang semakin memburuk dan rusak karena eksploitasi untuk mengambil energi fosil dan mineral logam pendukung teknologi fisika diatas mempersulit produksi pangan yg biasa dilakukan secara konvensional yg semakin mahal. Disisi lain perubahan iklim global yang sdg berjalan tidak menjamin suatu negara adidaya Sekalipun aman dari bencana kelaparan.

Bahaya kelaparan akan membalikkan kondisi aman dan sentosa menjadi kekacauan dan sangat rapuh tak berdaya. Disaat tanah mati dan tercemar akibat eksploitasi teknologi fisika (Nutrisi kimia, nutrisi nano Sekalipun) pastilah tidak banyak manfaatnya untuk membantu produksi pangan. Hanya penguasaan teknologi hayati dan bioteknologi yang bisa mengatasi masalah kebutuhan dasar manusia yang intinya adalah pangan/kebutuhan perut.. Teknologi hayati mampu memproduksi nutrisi bagi tanaman dan tidak pernah habis karena menjadi pabrik pupuk hidup berbeda dengan nutrisi pupuk kimia, bisa menghidupkan tanah yang mati, mengembalikan kesuburan tanah dan memacu produksi maksimal tanaman oleh rekombinasi genetik yang bisa mengadaptasi terhadap lingkungan yang berubah. Saat ini fakta itu semakin nyata dengan saya menemukan mengaplikasikan rahasia tersembunyi MIKROBA GOOGLE (BIOP2000Z).

 

Tanah gambut asam yang ganas, tanah pasir kwarsa dan batu setandus gurun bisa disuburkan karena ditanamkan sekumpulan mikroba pabrik biomasa/nutrisi organik "mikroba google", potensi genetik dari gen yang tertidur bisa muncul berekspresi karena teraktivasi dan terstimulasi oleh kerja mikroba google seperti tanaman kedelai mampu tumbuh setinggi 3,8 meter yang artinya aplikasi bahan kimia perangsang atau membuat tanaman GMO produksi maksimal dapat dicapai. Lebih jauh dengan menguasai teknologi hayati seperti mikroba google kita bisa mulai membangun ekosistem baru buatan yang dinamis dan berkelanjutan shg memungkinkan menjadi sumber kehidupan yg produktif. Konsep membangun ekosistem baru diatas permukaan bumi yang mati seperti diatas gurun pasir atau tanah mati, yang rusak tercemar seperti Lapindo, pasir abu vulkanik baru itulah yang saya namakan BIOECOLOGY CONCEPT.  Ali Zum Mashar 20April 2015


MENGENAL DAN MENERAPKAN TEKNOLOGI BIO PERFORASI (BIOP2000Z)
A.Mengenal Penemuan Teknologi Hayati Bioperforasi
Teknologi Hayati Bio Perforasi (Bio P2000Z) adalah teknologi produktivitas organic yang dilindungi International dan Nasional Patent dengan nomor: PCT/ID01/00003; paten nasional: ID 0 000 438 S, P20000367, P20000368, S2000073,S2000074 sebagai karya-karya besar dari seorang penemu muda (Ir. Ali Zum Mashar,M.A, M.S., ID) dalam membuat terobosan dalam mengatasi permasalahan “levelling off” produktivitas hasil pertanian pangan dan penurunan kesuburan lahan dengan cara hayati yang terbukti spektakuler hasilnya.

Berkat ketekunannya dalam menciptakan dan menerapkan karya penemuan yang sangat bermanfaat bagi pembangunan pertanian tersebut, dan atas keberhasilannya mengimplementasikan ke dalam industri Bioteknologi modern seperti dalam menghasilkan pupuk hayati, Probiotik Agent,Biopestisida dan Bioregulator of  Soil untuk pembangunan pertanian yang maju dan berkelanjutan penemu mendapatkan anugerah yang diberikan dari Presiden R.I. yaitu KALYANAKRETYA UTAMA sebagai suatu penghargaan kepada Ilmuwan nasionalyang terunggul dan berjasa besar bagi Negara di bidang teknologi pertanian dan agroindustri atas karyanya yang bermanfaat, terbukti dan terterapkan.

Penemuan teknologi ini berhubungan dengan proses teknologi hayati dan fingger printing mikro organisme yang “dimutankan” dan dikonsorsiumkan dari 18 strain mikroba unggul bermanfaat. Disain industri Bioteknologi yang diciptakan, teknik, proses dan komposisinya yang sedemikian rupa mampu “mensinergikan”mikro organisme unggul berguna dari alam ke dalam larutan inhibitor sehingga mikroba mati suri di dalam kemasan yang mudah diaktifkan kembali hanya dengan menambahkan gula dan urea untuk digunakan, sehingga sangat efektif dan cepat dalam mengatasi pencemaran, netralisir dan peningkatan kesuburan tanah, kualitas air dan lingkungan, memacu petumbuhan dan produksi tanaman pangan dan ternak. Produk ramu dari penemuan ini telah di komersialisasi untuk tujuan pembangunan pertanian berkelanjutan yang dikenal dengan merek pupuk hayati Bio P2000Z dan turunan-turunannya.

Aplikasi pupuk hayati Bio P 2000 Z ini untuk pertanian telah terbukti efektif meningkatkan pH air dan tanah secara alamiah tanpa penambahan kapur maupun dolomit seperti pada tanah gambut dan sulfat masam dari pH 3,1 menjadi pH 5,5 sampai pH 6,5 dalam waktu 45 hari sampai 120 hari setelah aplikasi disaping mampu meredam racun tanah dan merubah tanah tersebut menjadi sesuai untuk pertanian produktif. Pupuk BIO P2000Z signifikan pula dalam meningkatkan kesuburan tanah marginal dalam waktu yang relatif singkat seperti pada tanah gambut, pasir (kuarsa), PMK, sulfat masam dan tanah berbatu kapur di pegunungan kapur sehingga menjadi gembur dan subur untuk usaha pertanian. Dengan mengaktifkan proses keseimbangan mikrobiologi, yang akan terjadi pada tanah adalah mikroba dari pupuk ini membentuk bahan organik yang hidup, dinamis dan berkesetimbangan di dalam tanah untuk memperkaya/meningkat bahan organik mikro yang komplek. Oleh jenis mikroba khusus yang lain menghasilkan sekresi bahan bio aktif dan mineral aktif  seperti bio phosfat, kalium aktif dan mineral penting lain, melakukan penguraian kembali secara gradual bahan organik komplek seperti lignindan selulosa menjadi nutrisi dan energi bagi tanaman dan mikroba.

Kecanggihan dalam formulasi konsorsium mikroba ini mampu membuat perimbangan di dalam setiap satu ml terdapat 2-5 x 10-10 sel mikroba, termasuk mutan mikroba unggul yang mampu melakukan fiksasi N secara simbiotik maupun bebas,berfotosintesis untuk menghasilkan energi bagi mikroba lainnya dan sinergi yang saling menguntungkan bagi tanaman, tanah dan mikroba. Kesetaraan manfaat pupuk mikrobahayati ini jika telah diaktifkan di dalam tanah setiap satu liternya akan setara dengan manfaat fisik pemberian pupuk kimia 150 – 200 kg pupuk Urea, 40 – 50 kg pupuk phosfat alam dan 30 – 40 pupuk Kalium disamping akan memperkaya tanah dengan bahan organik dan unsur hara mikro lain yang juga disintesisnya.
Perlunya penerapan teknologi ini secara luas adalah untuk mengatasi rendahnya pendapatan petani yang disebabkan oleh rendahnya produktivitas komoditi tanaman yang diusahakan.

Telah dimengerti bahwa disamping faktor alam menjadi pembatas,rendahnya produktivitas merupakan akibat dari penguasaan teknik budidaya yang terbatas, penerapan teknologi yang sepotong-sepotong, bahkan paket teknologi yang diberikan kurang dapat dipahami oleh pengguna sehingga hasil yang optimal-maximal sulit dapat dicapai. Seperti dilahan bukaan baru (transmigrasi), kendala teknis alami dalam peningkatan produksi yang banyak dihadapi antara lain keragaman kesesuaian sifat media tanaman, Ketidak seimbangan penyerapan hara oleh efek keracunan tanaman, sulit tersedia dan miskinnya hara tertentu tanaman seperti “ pada tanah bertipe masam”
Mengatasi masalah ini dengan upaya pencucian menggunakan air irigasi menuntut adanya biaya besar untuk membangun jaringan saluran dan memerlukan waktu cukup banyak bahkan beresiko terjadinya erosi dan kehilangan unsur hara esensial akibat pencucian.

Pada tanah bertipe pasir kuarsa secara konvensional mustahil dapat dijadikan tanah pertanian.
Pertama, karena tanah itu miskin hara,
Kedua, sangat sarang (porous),
Ketiga, tidak memiliki kemampuan menyerap (menahan) hara, dan
Keempat, peka erosi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun