 KKM UIN Malang 2022-2023 yang dilaksanakan di mulai tanggal 19 Desember sampai 22 Januari dihiasi kemeriahan disetiap desa di dua puluh kecamatan di Kabupaten Malang. Salah satunya adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kelompok KKN 121 UIN Malang di Desa Pandansari, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
      Beragam kegiatan yang disusun sedemikian rupa Alhamdulillah berjalan dengan lancar tanpa adanya kendala yang berarti. Mulai dari kegiatan keagamaan, pendidikan, ekonomi, dan kemasyarakatan sudah mulai diselesaikan satu-persatu. Namun, terdapat dua kegiatan atau progam unggulan  yang mampu menarik simpati dan antusiasme masyarakat serta para pelajar di desa Pandansari, berikut ulasannya.
- Kegiatan khotmil qur'an dan pengajian diba'
      Kegiatan khotmil qur'an dan pembacaan diba' ini dilaksanakan pada tanggal 31 Desember 2022 bertempat di Masjid Nurul Huda Al-Mubarok Desa Pandansari. Kegiatan ini direncanakan sebagai kegiatan menyambut tahun 2023. Acara pertama, yaitu Khotmil Qur'an yang dimulai setelah ba'da subuh hingga sebelum waktu zuhur dengan membaca juz 1-29. Kemudian acara dilanjutkan setelah ba'da isya dengan susunan kegiatan pembacaan juz 30 oleh ketua kelompok 121 Mas Haikal dan ketua kelompok 122 Mas Firman, kemudian dilanjut dengan doa khotmil yang dipandu oleh Bapak Sholeh selaku ketua takmir masjid Nurul Huda al-Mubarok dan dilanjutkan dengan rangkaian pembacaan diba' oleh teman-teman IPNU desa Pandansari.
       Pada awalnya tamu undangan hanya ditujukan kepada seluruh organisasi NU desa Pandansari, seperti IPNU,IPPNU, Ansor, serta beberapa tokoh masyarakat lainnya. Tetapi karena terlihat keramaian dari acara tersebut beberapa masyarakat juga turut antusias mengikuti acara tersebut sampai akhir. Setelah acara tersebut selesai, dilanjutkan dengan sesi foto dari mahasiswa KKN dan teman-teman organisasi NU.
Sosialisasi pernikahan dini di MTs Al-Hidayah
kegiatan sosialisasi ini bermula pada hasil research kami, yang mengatakan biasanya di desa yang agak jauh dari perkotaan itu masih kental akan budaya pernikahan dini. Dari hasil research tersebut kita melanjutkannya dengan bertanya kepada beberapa warga dan perangkat desa mengenai budaya pernikahan dini, apakah di Desa Pandansari ini masih kental dan banyak dilakukan?. Setelah melakukan bebrapa wawancara kami mendapatkan kesimpulan yang menyatakan memang disebuah des aitu biasanya budaya pernikahan dini itu masih sering dilakukan, akan tetapi berbeda halnya dengan di Desa Pandansari, budaya tersebut mulai memudar akan tetapi belum menghilang sepenuhnya. Karena dari perangkat desa juga berusaha untuk menghilangkan budaya tersebut dengan beberapa sosialisasi kepada masyarakat. Dan pada akhirnya kita juga ingin membantu memudarkan budaya pernikahan  dini denngan mensosialisasikan bahaya pernikahan dini ke MTS Al-Hidayah.
Â
Dari beberapa research dan wawancara kami dapat materi yang menarik yaitu:
Â
- Dari research dyang kami lakukan di kabupaten malang pada tahun 2018 terdapat 1.762 kasus pernikahan dini dan yang di kabulkan hanya 1.711 kasus ini menandakan kasus pernikahan dini masih tinggi.
- Di Desa Pandansari meskipun telah memudar budaya pernikahan dini akan tetapi masih ada beberapa yang melakukannya.
- Alasan yang melatar belakangi adalah karena ekonomi, kenakalan remaja dan minat belajar yang kurang.
