Mohon tunggu...
Bintang Mahardhika
Bintang Mahardhika Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Hargai segala yang hidup, hak - haknya, dan perasaannya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gagal Nalar Negara Memilih Duta PON Papua

4 Juni 2021   21:50 Diperbarui: 4 Juni 2021   21:56 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perhelatan olahraga bergengsi di Indonesia yaitu Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua akan segera digulirkan pada Oktober 2021. Langkah awal dari persiapan tim penyelenggara di mulai dengan pemilihan duta dan ikon PON Papua. Selebritis ternama Nagita Slavina dan Raffi Ahmad dipercaya oleh negara sebagai brand ambassador pada perhelatan PON Papua. Seyogyanya, peran yang diemban oleh Brand Ambassador (BA) adalah mempromosikan acara Pekan Olahraga Nasional dan mempromosikan Papua ke seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. 

Lalu, apa yang menjadi dasar penunjukan Nagita Slavina menjadi duta PON. Apakah hanya sebatas status selebriti, apakah dilihat dari jumlah pengikut diakun media sosialnya, atau hanya berdasarkan perspektif standar kecantikan semata. Oleh karena itu, saya akan membahas alasan kenapa orang bisa menjadi BA dan kenapa penunjukan duta PON Nagita Slavina menuai polemik di ruang publik. 

Brand Ambassador Itu Apa Sih ...

Pemilihan brand ambasador (BA) apakah hanya untuk keperluan launching produk, tidak. Brand ambassador bisa dipakai juga untuk sekedar mempromosikan kampanye atau suatu acara ceremony kepada publik. Di dalam marketing, BA atau duta sangat dibutuhkan oleh perusahaan atau instansi pemerintah untuk menyampaikan pesan komunikasi kepada khalayak luas ataupun perihal agenda publik yang ingin dilaksanakan.

Lalu bagaimana penunjukan duta yang sesuai dengan kriteria. Di dalam marketing, Menurut Shimp (2003), beberapa pertimbangan untuk memilih BA atau duta. Pertama, memiliki kredibilitas, mempunyai daya tarik, kecocokan dengan brand, dan kecocokan dengan khalayak. Dari pertimbangan ini seorang duta tidak lah berbeda dengan public relations, karena dia akan menjadi sosok yang berada diujung tombak ketika berhadapan dengan publik. artinya selain kriteria diatas, seorang duta harus memiliki pengetahuan / wawasan yang cukup baik perihal PON, budaya Papua dan nilai-nilai yang dipercayai oleh warga Papua. 

Perlu dingat bersama, bahwa pemilihan duta akan sangat memengaruhi positif / negatif suatu image pada brand. Perlu kehati-hatian dan kecermatan penyelenggara agar pesan komunikasi yang sudah wacanakan dan keberadaan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam olahraga dapat tersampaikan dengan baik ke publik melalui duta atau brand ambassadornya. 

Duta PON Nagita Slavina ...

Dalam setiap penyelenggara event nasional, mulai dari pemilu, acara musik, bahkan event olahraga sekalipun memang diperlukan kerja sama yang melibatkan banyak pihak. Ketika ada PON, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah memiliki kewajiban bisa mensukseskan acara, mulai dari tahap awal hingga akhir. 

Di tahap awal, pemerintah berupaya membuat suatu vibe di masyarakat Indonesia tentang PON di Papua dengan menggandeng Nagita Slavina sebagai duta. Nagita Slavina dikenal sosok yang memiliki status selebriti, punya pengikut banyak di media sosial, dan memiliki looks /  rupa yang menawan. 

Tidak salah sih Nagita Slavina terpilih menjadi duta, karena sudah masuk kriteria atau indikator di dalam menentukan seorang brand ambasador. Kita meyakini betul, ketenaran, kapabilitas, dan rupawannya seorang Nagita Slavina bisa dengan cepat dan masif memperkenalkan PON Papua ke seantero Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun