Mohon tunggu...
Bintang Muhammad Sahara Efendi
Bintang Muhammad Sahara Efendi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jurnalis Junior

Mencoba untuk mengerti dan memberi dengan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Trauma Healing untuk Balita dan Anak-anak Korban Erupsi Gunung Semeru

30 Desember 2021   14:46 Diperbarui: 30 Desember 2021   15:31 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artikel Pengabdian

Lumajang - Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa kembali erupsi di akhir tahun 2021. Dikutip dari Kompas.com, erupsi terjadi pada 4 Desember 2021 sekitar pukul 13.30 WIB yang telah dikonfirmasikan oleh Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani.

Dampak dari erupsi kali ini menyebabkan sekitar lebih dari 2.900 rumah warga rusak, sehingga banyak warga yang pergi mengungsi di posko-posko yang disediakan. Dampak paling besar ialah hancurnya Jembatan Gladak Perak yang menjadi akses utama antara Kab. Lumajang dan Kab. Malang.

SMPN 2 Pasirian menjadi salah satu posko pengungsian korban erupsi Gunung Semeru. Terdata 30 balita dan 62 anak dan sisanya orang dewasa hingga lansia yang mengungsi di sana. Kebanyakan masyarakat yang mengungsi di sana berasal dari Desa Sumberwuluh.

Melihat hal tersebut, beberapa mahasiswa di Kab. Lumajang tergerak untuk menjadi tim relawan dalam mengadakan kegiatan trauma healing. Trauma healing diadakan untuk balita dan anak-anak di posko pengungsian korban erupsi Gunung Semeru SMPN 2 Pasirian.

Kedatangan tim relawan di sana pada Kamis, 23 Desember 2021 disambut baik oleh berbagai elemen relawan dan korban erupsi yang mengungsi di posko. Trauma healing yang diadakan terdiri dari kegiatan senam bersama, bermain tebak-tebakkan, mewarnai, dan pembagian hadiah.

Tim Relawan:

Bintang Muhammad Sahara Efendi, Ilmia Pratiwi, Rossyidatul Farras, M. Sholihin Effendy, Nirmala Ayunda Wizurai, Kristidiavi Sofarani Syahidah, Isnadia Ainur Rohmah, Anggun Nafalia Khoiro, dan Dimas Wahyudi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun