Puskesmas Sapala, Kesedihan Mewarnai Perpisahan Yunindra Fajar

"Cerita hidup akan terus berjalan, meski di selingi dengan kehadiran dan perpisahan, kita memiliki jalan hidup masing-masing, meski tidak kita rencanakan, namun Tuhan yang telah merencanakannya".

Ada yang datang mengisi kehampaan, dan ada yang pergi untuk meninggalkan cerita, begitulah hidup, kita tidak akan pernah tau apa yang terjadi besok, ada banyak hal yang akan berubah terhadap diri kita dan lingkungan disekitar kita, karena semua ada dengan prosesnya masing-masing.

Awal tahun yang sedikit mengejutkan, mungkin ini sudah di sadari dari awal bahwa di UPT. Puskesmas Sapala, akan banyak muka-muka baru (ASN) yang akan menjadi bagian dari keluarga Puskesmas Sapala, mengisi dan menulis cerita lain tentang pengabdian di Puskesmas Sapala nanti, begitupun yang pergi meninggalkan Puskesmas Sapala, tentu ada banyak hal yang mereka ceritakan tentang kisah di sapala tentunya.

Beberapa waktu yang lalu, Sabtu 26 Januari 2019, tepatnya disore hari dengan awan abu-abu yang  bersahabat menghiasi langit kota Amuntai, dimana Yuninda Fajar KH. harus lebih dulu meninggalkan pengabdian di Puskesmas Sapala, acara yang dibalut sederhana dengan kesan mendalam di rumah makan Kalijo tentu tak mudah dilupakan, khusus untuk saudari Ninda, bagaimana tidak, moment itu adalah moment terakhir bertatap muka dengan keluarga besar Puskesmas Sapala, walaupun ada beberapa pegawai Puskesmas Sapala yang tidak sempat hadir, namun tidak mengurangi khidmatnya moment perpisahan.

Foto : Penyampaian perpisahan singkat Yuninda di hadapan pegawai Puskesmas Sapala (Dokumentasi pribadi).

Yuninda Fajar KH, SKM, merupakan tenaga kesehatan masyarakat dari kementerian kesehatan lewat program Nusantara Sehat yang berbasis Team, yang ditempatkan di UPT. Puskesmas Sapala Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan sejak bulan September tahun 2017 silam, dan Puskesmas Sapala mendapatkan jatah tenaga kesehatan berjumlah 5 (lima) orang, yaitu tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga perawat, tenaga bidan dan tenaga kesehatan masyarakat dalam hal ini adalah saudari Yuninda.

Perempuan yang biasa di sapa Ninda ini bersama ke-empat tenaga Nusantara sehat lainnya sudah mengabdi hampir satu setengah tahun di Puskesmas Sapala, tentunya sudah banyak kegiatan dan program yang telah dilaksanakan, melalui bantuan dan pendampingan dari tenaga kesehatan Puskesmas Sapala lainnya, tentunya telah menambah agresitifitas Puskesmas Sapala sebagai instansi kesehatan yang utama untuk lebih masih dalam mengedukasi dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat  Sapala khususnya.

Namun dalam setiap cerita hidup yang dijalani, tentu tidak semua seperti seharusnya, yang di harapkan  berbeda dengan kenyataan. Ninda, perempuan asal Semarang Jawa tengah ini harus lebih dulu meninggalkan pengabdian di Puskesmas Sapala, karena mendapatkan amanah untuk mengabdi di tempat lain yang statusnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), inilah pilihan hidup, kadang pilihan itu sulit di terima oleh orang lain, namun tetap di sadari, karena hidup terus berjalan, semua harus menerima kenyataan yang ada.

Substansi pengabdian tetap sama, ini untuk Indonesia, namun tempat dan jarak yang menjadi pembeda, dan Ninda telah memilih pilihannya, semoga di luar sana, di tempat pengabdian yang baru, bisa berbuat yang lebih baik lagi, bisa membuat semua orang tersenyum dan bangga, karena seyogianya arti kehadiran itu, kita memiliki arti bagi yang lain (membutuhkan).

Tak ada lelah dalam mengabdi untuk negeri, tak ada keluhan dalam berbuat untuk banyak orang, karena jika kita dapat melakukan sekecil kebaikan pada orang lain, maka kita telah memahami esensi makna kehadiran (keberadaan) kita, di Sapala selain sekedar menghibahkan diri berbuat untuk negeri, Puskesmas Sapala adalah rumah bagi pegawai siapapun, maka perpisahan memberi rasa  duka.

"Puskesmas Sapala tempat kami mengabdi, tempat kami mengabdi untuk negeri"(penggalan Sair Mars  UPT. Puskesmas Sapala) yang memiliki makna sangat mendalam, memberikan pesan bahwa mengabdi di Sapala memberikan kesan yang mendalam bagi siapapun, termasuk bagi Ninda, dalam penyampaian singkatnya di acara perpisahan beberapa waktu yang lalu, Ninda yang dihadiri oleh ibunya menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh pegawai Puskesmas Sapala selama ini, jika tingkah laku dan tutur katanya selama ini kurang menyenangkan.

Dalam kesempatan tersebut juga, Pak Mansyah Effendi selaku mantan Kepala Puskesmas Sapala yang menjadi penerima team Nusantara sehat tahun 2017 menyampaikan permohonan maafnya, beliau adalah orang tua pertama yang di kenal di Sapala, selain itu, hal ini sedikit wajar, mengingat Ninda punya peran dalam beberapa kegiatan Puskesmas Sapala selama ini.

Foto : Bersama dengan pegawai Puskesmas Sapala (Dokumentasi pribadi)

Tampak raut kesedihan di wajah tenaga kesehatan Puskesmas Sapala di acara perpisahan sederhana beberapa waktu yang lalu, bagian dari ekspresi perasaan kehilangan karena telah bersama setahun lebih, namun terlepas dari semua itu, tentu pilihan Ninda harus semua mendukung, karena karir seseorang tidak ada yang tau.

Atas nama keluarga besar UPT. Puskesmas Sapala menyampaikan terima kasih untuk Yuninda Fajar KH, atas dedikasinya selama ini untuk masyarakat Sapala, sukses ditempat pengabdian yang baru, kita hanya terpisahkan jarak, namun hati begitu dekat, semoga kita semua di berikan kesehatan, rezeki dan umur panjang oleh Allah SWT untuk di pertemukan kembali dalam keadaan sukses dan bahagia. Aminnnn yaa rabbal Alamin.

Salam rindu kami dari keluarga besar UPT. Puskesmas Sapala