Mohon tunggu...
Bintang KusumaJadiarta
Bintang KusumaJadiarta Mohon Tunggu... Montir - Mahasiswa

アイルランガ大学の学生です。今は一年生学生です。日本語はとても難しいです。

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebebasan dalam Diri Remaja

8 Juni 2022   06:30 Diperbarui: 8 Juni 2022   07:04 1738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kebebasan Dalam Diri Remaja

Remaja dan lingkungan sosialnya merupakan satu kesatuan yang sangat kompleks. Remaja dan lingkungan sosialnya ini tidak dapat dipisahkan, karena dari lingkungan sosial inilah mereka lebih banyak menerima interaksi dan meniru untuk menjadi karakter yang mereka inginkan selama ini. Dari lingkungan pula para remaja banyak menemukan hal-hal yang baru saja mereka kenali.

Seperti yang kita ketahui, masa remaja merupakan masa pencarian jati diri yang penuh dengan gelora jiwa mudanya. Contohnya adalah banyak anak yang baru saja menginjak usia remaja mulai mencari tahu tentang sesuatu yang baru. Namun kebanyakan dari hal tersebut lebih mengarah kepada aktivitas yang negatif. Peran dari orang terdekat terutama dari keluarga sangat diperlukan untuk membimbing remaja.

Masa badai bagi mereka dalam membentuk karakter diri untuk menentukan masa dewasa dan masa tuanya. Mayoritas orang tentunya pernah mengalami masa ini, berhasil tidaknya kita melaluinya tergantung pada diri kita sendiri dan juga kontrol keluarga terutama. Tidak jarang bagian sebagian remaja, menghadapi masa remaja mereka dianggap masa terberat dan banyak menimbulkan konflik sehingga berdampak bagi psikologis mereka. Hal tersebut bisa saja memberikan dampak buruk kedepannya.

Namun, dikesempatan ini saya mencoba menuliskan remaja dan kebebasannya dalam pandangan saya berdasarkan pengamatan di lingkungan saya sendiri.

Dari sekian banyak orang yang pernah saya temui, mayoritas mereka mulai untuk mencoba melakukan sesuatu yang mungkin belum pernah mereka lakukan sebelumnya. Salah satunya adalah merokok. Kebetulan saya sendiri juga merupakan perokok yang terbilang cukup aktif. Beberapa dari teman saya yang akhirnya memutuskan untuk merokok disebabkan karena faktor lingkungan sekitar mereka. Beberapa ada yang hanya coba-coba, namun ada juga yang merokok karena mengikuti teman agar terlihat keren.

Sebenarnya hal tersebut termasuk lumrah karena munculnya rasa penasaran yang besar dalam diri remaja. Namun hal tersebut bisa saja menjadi masalah terutama dengan orang tua mereka. Sebagian orang tua mungkin bisa menerima jika anak mereka mulai merokok, tetapi ada juga beberapa orang tua yang tidak suka anaknya melakukan hal tersebut.

Rasa ingin bebas dalam diri remaja biasanya dilatarbelakangi karena adanya keterbatasan atau perasaan terkekang dalam diri mereka. Mayoritas remaja seperti ini adalah remaja yang pada saat usia sekolah dekat dengan orang tua mereka, tetapi saat sudah menginjak bangku perkuliahan atau bekerja dimana saat itu merka jauh dengan orang tua mereka.

Sekarang ini zaman globalisasi. Remaja harus diselamatkan dari globalisasi. Karena globalisasi ini ibaratnya kebebasan dari segala aspek. Sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan yang asing yang masuk. Sementara tidak cocok dengan kebudayaan kita.

Contohnya saja adalah saat kebasan dalam berhubungan dengan lawan jenis mereka. Kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang menguatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya. 

Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka, merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar. Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun