Mohon tunggu...
Bini najipujiana
Bini najipujiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Hamzanwadi

Resolusi hidup, menulis untuk menebar manfaat karena pada akhirnya semua penulis akan mati.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Konsep Dramaturgi Melalui Media Sosial

28 Juli 2022   08:33 Diperbarui: 28 Juli 2022   08:35 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: pixabay/ Geralt 

Pengaruh konsep dramaturgi mengenai situasi masyarakat pada perilaku dalam bermedia sosial, merupakan salah satu tema pokok dalam perspektif dramaturgi masa kini. Konsep ini mencerminkan wawasan yang dulu pernah dikemukakan Shakespeare bahwa, pada dasarnya dunia itu merupakan panggung sandiwara, manusia hanyalah lakon dalam panggung dunia: masing-masing mereka masuk dalam panggungnya sendiri, memainkan berbagai macam peranan atau lakon tertentu untuk mencapai suatu tujuan, kepentingan maupun kepuasan. 

Dalam konsep dramaturgi, masalah utama yang dihadapi masyarakat sekarang adalah mengontrol kesan-kesan yang akan diberikan kepada dunia virtual. Pada akhirnya, orang-orang berusaha mengontrol penampilannya, bagaimana keadaan fisiknya untuk memainkan peranan-peranannya serta segala hal perilaku yang aktual dan gerak-gerik isyarat yang mewakilinya. 

Di zaman sekarang ini, penggunaan media sosial sudah menyentuh berbagai lapisan masyarakat baik dari kalangan bawah, menengah hingga atas. Penggunaan media sosial bukanlah hal yang tabu atau terdengar asing ditelinga. Berbagai informasi tersebar luas dalam media sosial memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap arus perubahan sosial. 

Sebagai contoh, seseorang yang sangat mengidolakan salah satu tokoh Idol K-pop lambat laun seseorang itu menirukan gaya atau style idolanya. Menggunakan pakaian yang sekiranya hampir mirip dengan idolanya, mengatur gaya rambutnya dan seterusnya. Semuanya untuk memberikan kesan kepuasan terhadap dirinya sendiri. 

Pementasan dan penampilan yang disengaja atau di tirukan merupakan suatu hal nampak jelas. Tetapi, semua pristiwa sosial memiliki sifat dramaturgi karena semua bentuk perilaku mempunyai implikasi yang potensial bagi pelakon dalam keterlibatannya, apakah itu berdampak positif ataukah negatif. 

Namun, perhatian khusus yang terjadi di media sosial adalah banyak kita temukan orang-orang memainkan drama untuk terlihat menjadi orang lain, seperti halnya seseorang akan merias dirinya ketika mengambil foto, memilih efek yang sekiranya paling bagus, menentukan pose terbaiknya saat berfoto. Lain halnya ketika seseorang itu berada di rumahnya menggunakan pakaian yang biasa-biasa saja. Hal-hal seperti itu memang lumrah terjadi antara kehidupan nyata dengan virtual seringkali berbeda. 

Salah satu hal, dalam konsep dramaturgi yang menarik perhatian adalah orang-orang berkerjasama dalam melindungi berbagai tuntutan satu sama lain yang berhubungan dengan peranan-peranan  mereka dalam bermedia sosial dengan identitas yang ingin mereka tampilkan. Karena hakikatnya kenyataan sosial yang dirancang dalam media membuat seseorang mudah dikritik dan retak. Artinya, kesan-kesan mengenai kenyataan dan mengenai perannya di media sosial dapat dengan mudah diganggu atau jatuh berantakan. Sehingga, orang-orang terus mempertahankan segala peranan dan panggungnya di media sosial. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun