Mohon tunggu...
Bing Sunyata
Bing Sunyata Mohon Tunggu... Teknisi - Male

Pekerja di sebuah industri percetakan kertas (packaging) Tanggal lahir yang tertera disini beda dengan yang di KTP, begitu juga dengan agama. :) Yang benar yang tertera disni. Mengapa KTP tidak dirubah ? Satu aja ..., malas kalau dipingpong.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Sumur Resapan

11 Desember 2018   20:08 Diperbarui: 11 Desember 2018   20:11 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil render pribadi.

Belakangan ini mungkin banyak sudah disebutkan mengenai konsep sumur resapan dalam upaya menanggulangi masalah berkurangnya air tanah (yang berakibat penurunan permukaan tanah, kekeringan setempat, dan  sebagainya). Terkait konsep ini entah mengapa, terlihat kurang seberapa populer proses sosialisasinya.

Di beberapa tempat yang mana kehadiran sumur resapan ini diperlukan sekali, itu (proses sosialisasinya) pun masih kalah dengan proses kampanye pemilihan caleg atau capres. Padahal kalau dari segi kegunaan, itu (sumur resapan) kegunaannya bisa lebih dari sekedar 5 tahun semata. 

Tapi itu sekedar asal menebak saja, kok ... 

Beberapa pihak terkait tidak perlu cedut-cenut kepalanya sehabis membaca "hasil tebakan" itu. :D

Dimungkinkan adanya faktor lain yang membuat konsep itu tidak/kurang populer. Mulai dari kurang/minimnya dana untuk sosialisasi, hingga masalah persepsi masyarakat yang mungkin belum terbentuk mengenai wujud riil dari keberadaan sumur resapan ini.

Mungkin bila mendengar sumur orang (umum) menyangka itu hanyalah lubang semata yang mengeluarkan air, dan kemudian terpikir sisi negatif dari keberadaan sumur tersebut, baik dari segi keselamatan, estetika, dan sebagainya. Terkait hal ini, mungkin gambar di atas bisa menambah pembendaharaan data yang ada di kepala. 

Sumurnya sendiri ada di dalam silinder (bis) beton itu. Namun di atasnya kemudian bisa "diolah" sedemikian rupa, sehingga faktor keamanan ataupun estetika bisa terpenuhi.

Pada bagian bawah silinder itu memang dibiarkan berongga, agar air yang ada disekelilingnya bisa masuk kesana. Lubang-lubang yang ada disamping silinder ditutupi oleh kaca atau semacamnya, meski pada gambar itu kurang terlihat wujudnya, dimana itu berfungsi agar mencegah kemungkinan "secara tidak sengaja" bila ada yang menyangka itu adalah tempat sampah.

Mengenai keberadaan taman itu, cuma meminjam gambar background saja, tetapi bisa juga dibuat seperti itu, namun air buangan yang berasal dari talang di rumah/bangunan, perlu dibuatkan saluran kecil di bawah tanah, untuk menyalurkan air ke sumur tersebut. Pada bagian atasnya ditutup, juga untuk mencegah kemungkinan yang sama terjadi.

Dimana pada bagian atasnya kemudian bisa diletakkan hiasan untuk menambah unsur estetikanya. Pada contoh diatas, saya rupakan hiasan itu dalam bentuk patung, tetapi bisa juga dirupakan sebagai taman kecil (kalau ukuran lubangnya besar), pot berisi tanaman dan sebagainya.  

'Dah, 'gitu aja ... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun