"Ngalor-ngidul, ngetan-ngulon ..."
Ada yang melontarkan seruan, "Mana harga dirimu ?!" Entah disadari atau tidak oleh yang melontarkan seruan itu, bahwa harga diri itu "menjadi" punya nilai yang "tinggi", bila yang sedang dinilai dirinya itu dalam keadaan hidup, karena Itu ada kaitannya pula dengan "nyawa".Â
Kalau tidak hidup, itu nanti cara menilainya cuma pakai sistim kiloan. :) Atau, sampai seberapa jauh material yang sedang ditaksir nilainya itu berfungsi/berguna bagi pihak yang memberi taksiran. Hayo, berapa harga dirimu ?
...
Sedikit melenceng dari "alur" penulisan, perlu dikemukakan juga terkait "hubungan dagang"/Â trading/ jual beli. Ini perlu dibahas sedikit, karena apa yang ada disana turut menjadi faktor penentu pada proses penataan ataupun perancangan. Perancangan, bukan peracangan, yah. :) Walau yang disebut terakhir, termasuk pada ranah mengenai proses jual beli pula.
Seorang trader/seller diharapkan memahami situasi/kondisi makro dan mikro terkait komoditi yang ditransaksikannya. Terkait ranah makro, masih bisa dibagi menjadi beberapa level, dari tingkat lokal/kabupaten/kota/provinsi, tingkat nasional, dan tingkat internasional. Proporsi perhatian yang diberikan tergantung dari jenis komoditinya dan segala sesuatu yang berkaitan mengenainya.Â
Semisal orang yang jualan nasi pecel, tentunya tidak perlu menaruh perhatian terlampau besar pada tingkat internasional, kecuali bila "lingkup mainnya" juga sudah pada level tersebut alias sudah go international.Â
Bila sudah pada tahap itu tentu segala perkembangan yang ada di tingkat internasional pun menjadi "santapan" sehari-hari. Walau memang kemudian perhatian terhadap beberapa hal lainnya menjadi berkurang.Â
Artikel krisis di Timur Tengah dipelototin, artikel kasus perkosaan walau masih satu kelurahan dengannya dilewatkan. Ini bukan kritik, yah. :) Dimana itu terjadi, disebabkan karena keterbatasan yang dimiliki oleh seseorang. Baik mengenai masalah waktu, ataupun tenaga dan pikiran.
Terkait pada ranah mikro perlu diperhatikan bagaimana seorang trader/seller mampu mengetahui dan memahami. Kondisi dan kemampuan dari seseorang/pihak yang diajak bertransaksi.Â
Jangan disamakan antara ikatan (bound) yang bisa terjadi secara alamiah ataupun dipaksakan pada skala atom-atom, dengan ikatan yang diharapkan terjadi antara pihak seller-buyer.Â