Mohon tunggu...
Bing Sunyata
Bing Sunyata Mohon Tunggu... Teknisi - Male

Pekerja di sebuah industri percetakan kertas (packaging) Tanggal lahir yang tertera disini beda dengan yang di KTP, begitu juga dengan agama. :) Yang benar yang tertera disni. Mengapa KTP tidak dirubah ? Satu aja ..., malas kalau dipingpong.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rancangan Penataan, Sebuah Pemikiran (6, Sambungan)

19 Juli 2018   12:03 Diperbarui: 19 Juli 2018   12:17 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada beberapa kasus mungkin kita dapat menghindari terjadinya "lingkaran sempurna", dengan cara mengingat kembali tujuan awal atau alasan dari keberadaan manusia di dunia ini. Walau demikian karena manusia "diberkahi" sifat lupa, gagal fokus atau karena adanya kondisi tertentu, maka bisa saja apa yang semula ingin dihindari akan terjadi lagi. Dimana bila ingin digambarkan lintasan perjalanan nasib manusia secara 3D mungkin akan didapati bentuk seperti spiral/pegas. 

Kalau dilihat dari sisi 2D, bisa ditemui bentuk gambar lingkaran (tak sempurna) pada sudut pandang tertentu, ataupun gambar kurva ... pada sudut pandang lainnya.

Sehingga konsep mengenai "spiral", kiranya tidak melulu berkaitan dengan masalah kekerasan tetapi juga berkaitan dengan masalah "survive". Tentunya itu bisa terjadi, terkait dengan bila apa yang dibahas itu melulu mengenai kepentingan pribadi. Lain dengan bila ranah yang dicakup tidak lagi melulu pada kepentingan pribadi, melainkan keseluruhan. 

Dimana "keseluruhan" tidak juga dipandang dari apa yang ada sekarang, tetapi juga meliputi dengan apa yang akan ada (terkait generasi penerus, yang mana kehadirannya belum nampak secara kasat mata). Walau demikian, memang fokus utamanya tetaplah pada kekinian. Disebabkan, "apalah mungkin akan hadir sesuatu pada masa yang akan datang bila apa yang ada di masa kini itu tiada".  

Itu berkaitan dengan masalah kehidupan (bukan dilihat dari sudut pandang tehnik/tehnologi) dan tidak melulu terkait mengenai "kesalahan"(dosa/semacamnya), tetapi juga terkait dengan "keberadaan". Namun seiring dengan itupun juga tidak boleh mengabaikan masalah keseimbangan, terkait "keberadaan" yang ada ataupun yang "diinginkan ada". 

Terkait dengan "keseluruhan" yang disebutkan itu, gambar "lintasan" yang diinginkan adalah berupa garis yang relatif lurus dan tak terputus dan tak terhingga. Dimana yang disebut dengan "tak terhingga" itu mungkin bisa dibahasakan dengan cara lain, sebagai "kekal","abadi",berkelanjutan, berkesinambungan atau semacamnya. Jadi ... ranahnya bukan masalah pribadi, yah. :)

Bila kemudian kita bicara mengenai "yang diinginkan", itu juga janganlah dipandang dari sisi keinginan pribadi. Disini kita mengacu pada hal-hal alamiah, yang bisa kita amati dalam keseharian. Tidakkah aneh bila kita melihat sebuah biji kacang yang jatuh pada suatu area dengan kondisi yang sesuai, ia kemudian berkecambah, dan kemudian ketika kondisinya cocok pun ia kemudian bertumbuh kembang dengan subur. Apakah biji kacang itu mempunyai kemampuan untuk memilih ? Kalau ia mampu memilih, maka tentunya ia mampu untuk berpikir. Menjadi sebuah pertanyaan kemudian, apakah biji kacang itu mampu berpikir ? :) Ataukah apa yang ia lakukan semata terjadi karena memang itu yang harus ia "lakukan" ? 

Peeeace 4 all

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun