Mohon tunggu...
Bing Sunyata
Bing Sunyata Mohon Tunggu... Teknisi - Male

Pekerja di sebuah industri percetakan kertas (packaging) Tanggal lahir yang tertera disini beda dengan yang di KTP, begitu juga dengan agama. :) Yang benar yang tertera disni. Mengapa KTP tidak dirubah ? Satu aja ..., malas kalau dipingpong.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rancangan Penataan, Sebuah Pemikiran (6, Bersambung)

10 April 2018   16:23 Diperbarui: 10 April 2018   16:31 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sampai pada bagian terakhir dari artikel sebelumnya, pemikiran yang ada masih di dominasi terkait keberadaan manusia dan hubungannya dengan manusia yang lain. Alam lingkungan hanya dianggap sebagai sebuah obyek bersifat pasif, layaknya sebuah karton pembungkus dimana manusia (dan manusia lainnya) berada. Namun adakalanya dimana alam lingkungan kemudian dianggap sebagai obyek yang bersifat aktif dan menjadi sumeber penyebab terjadinya beberapa kejadian yang berpengaruh terhadap hidup manusia, pada skala global. Dimana waktu kejadiannya tidak lagi berada pada rentang waktu ketika manusia masih menganut animisme-dinamisme.

Ini dapat "dilihat" pada fenomena little ice age yang melanda pada beberapa bagian Asia, Eropa dan beberapa wilayah sekitarnya. Ada dugaan bahwa itu dimulai pada abad 13 M, dan berakhir kurang lebih pada abad 19 M. Dimana akibat dari fenomena itu kemudian terjadi beberapa wabah penyakit dan juga kelaparan (akibat gagal panen). Dari catatan terkait "catatan sejarah pada masa itu' dikemukakan bahwa kengerian yang timbul karenanya mengakibatkan ada beberapa pihak yang menyatakan bahwa masa itu kiamat telah terjadi. 

Disebabkan banyak sekali hal (negatif) terjadi, seperti banyaknya pengangguran, kriminalitas, perang, dimana semua itu (termasuk kelaparan, bahkan hingga mengakibatkan terjadinya kanibalisme pada beberapa area dan wabah penyakit) kemudian diidentikkan dengan kedatangan "para penunggang kuda". Bahkan pada beberapa wilayah, kemudian timbul juga gerakan yang menentang keberadaan penganut aliran pagan disebabkan karena mereka dituduh sebagai penyebab dari kejadian alam tersebut. Dimana mereka kemudian dibakar, digantung dan sebagainya.

Terlepas dari bencana yang timbul pada masa itu, pada kisaran masa tersebut dapat ditemui terjadinya beberapa peristiwa penting dalam sejarah. Mulai dari revolusi Perancis, revolusi industri, hingga pengemukaan pemikiran seorang Karl Marx. Juga seiring dengan ditemukannya benua Amerika oleh Columbus, kemudian itu mengakibatkan timbulnya semangat untuk mengeksplorasi dan berimbas pada upaya mengkoloninya, di beberapa wilayah di dunia ini.

Terkait rentetan kejadian yang ada itu, saya cuma bisa menyarankan agar para ahli sejarah di manapun, sejenak ... untuk memandang kejadian-kejadian itu dari sudut pandang dimana semua itu sebagai sebuah "paket yang utuh" dan tidak sepotong-sepotong.Saya secara pribadi tidak bermaksud untuk mengutarakan bahwa semua hal buruk yang terjadi saat itu patut untuk mendapat pembenaran, namun kiranya pemikiran yang akan timbul ... dapat berguna dalam mencegah hal yang serupa terjadi lagi.

Kiranya sudah ada beberapa ahli sejarah yang juga sudah mengemukakan pemikiran seperti itu (dan tertulis dalam berbagai buku), namun ... bila kemudian ada yang terpikir bahwa little ice agemerupakan kambing hitam dari semua permasalahan yang timbul, kiranya perlu kemudian kita menengok lebih jauh lagi ke catatan sejarah yang ada. 

Bahwa sebelum masa itu terjadi, manusia sudah melakukan banyak hal yang berpotensi untuk merubah ekosistem yang berlaku (saat itu). Dapat ditengarai dengan banyaknya perang yang terjadi (bahkan beberapa terjadi dengan mengatas-namakan-Nya, yang mana dari sudut pandang religius, mungkin ini yang menjadi penyebab kemurkaan-Nya), dimana untuk itu banyak hutan ditebangi. 

Entah itu, lahannya dipakai sebagai area pertanian guna memberi makan para prajurit, ataupun kayunya dipakai untuk membuat berbagai mesin/peralatan perang. Dan lokasi dari hutan-hutan itu berada pada wilayah dimana alam tidak dengan mudah untuk "memperbaikinya" sekalipun kemudian pada proses peperangan yang terjadi area tersebut kemudian dibakar dan dibiarkan tak tergarap/terhuni lagi.

Disisi lain, perang yang ada telah menjadikan pameo "the winner takes all" berlaku, dimana itu tidak semata mengenai perampasan harta kekayaan ataupun wilayah, tetapi bagaimana gaya hidup/budaya/tradisi dari pihak pemenang kemudian berlaku pada daerah yang ditaklukkan. Proses pembauran dan pemberlakuan dari gaya hidup/budaya/tradisi itu berbeda dengan kala dimana gaya hidup/budaya/tradisi itu disebarkan secara damai (dengan proses berdagang, imigrasi antar wilayah yang berbeda), dimana proses transfer itu diikuti pula dengan pemikiran/kebijaksanaan yang mendasari timbulnya gaya hidup/budaya/tradisi yang dimaksud. Kemudian itu direaksi oleh penduduk lokal, mengkolaborasikannya dengan gaya hidup/budaya/tradisi yang sudah ada sebelumnya, yang mana didasari oleh adanya ilmu pengetahuan terkait kondisi alam lingkungan yang ada di sekitarnya.  

Dan tentunya hal tersebut tidak terjadi pada proses transfer gaya hidup/budaya/tradisi yang terjadi saat penaklukkan, disebabkan penduduk lokalnya banyak yang sudah "go home".

Bersambung ...

Peeeace 4 all

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun