Mohon tunggu...
Bina Desa Pengolahan Sampah
Bina Desa Pengolahan Sampah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Program Bina Desa Fakultas Teknik UPN " Veteran" Jawa Timur

Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Potensial! Mahasiswa UPN "Veteran" Jawa Timur Memanfaatkan TPS Desa Giripurno Sebagai Tempat Budidaya Maggot BSF

26 Mei 2022   14:56 Diperbarui: 26 Mei 2022   15:03 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri
dokpri
BATU -- Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di tahun 2020, bahwa Negara Indonesia menghasilkan 67,8 juta ton sampah. Perlu diketahui bahwa seiring dengan bertambahnya tahun maka semakin besar pula laju jumlah penduduk dimana hal ini berbanding lurus dengan banyaknya sampah yang dihasilkan. Terlebih dalam menghadapi bonus demografi yang akan terjadi dibutuhkan berbagai solusi guna menyelesaikan berbagai permasalahan, salah satunya masalah sampah. Melihat hal tersebut Mahasiswa Bina Desa Pengolahan Sampah Fakultas Teknik UPN "Veteran Jawa Timur melakukan survei Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Desa Giripurno pada (8/03). 

Sampah di TPS Desa Giripurno dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu sampah anorganik dan sampah organik. Upaya pengolahan sampah organik di TPS Desa Giripurno dapat dilakukan salah satunya dengan menjadikan sampah organik tersebut sebagai pakan utama dalam budidaya maggot BSF. Maggot BSF memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. Selain itu, produk hasil budidaya maggot BSF memiliki nilai ekonomis. Hal tersebut merupakan bentuk win-win solution dimana sampah penduduk Desa Giripurno yang terakumulasi dapat dikelola dengan baik selain itu hasil budidaya maggot BSF dapat diperjualbelikan yang mana dapat menjadi UMKM unggulan Desa Giripurno.

 "Desa Giripurno memiliki 3 TPS dimana 2 TPS saat ini aktif digunakan penduduk Desa Giripurno dalam membuang sampah," ungkap Pak Doni selaku Kepala Dusun Krajan. Pada TPS Dusun Krajan dan TPS Dusun Durek kondisi lingkungan sekitar TPS berupa lahan persawahan yang digunakan oleh petani Desa Giripurno untuk membudidayakan berbagai tanaman holtikultura. Dari kegiatan budidaya tanaman holtikultura dihasilkan limbah berupa sampah organik. Di TPS Dusun Durek kondisi sampah organik sangat melimpah sehingga cocok untuk dijadikan tempat budidaya maggot. Maka dari itu, didirikan kandang maggot dan dibudidayakan maggot di TPS tersebut. 

Pada (24/5) mahasiswa bina desa pengolahan sampah UPN "Veteran" Jawa Timur melakukan penyuluhan tentang seluk-beluk budidaya maggot BSF. Pada penyuluhan tersebut kami menjelaskan fase pertumbuhan maggot dan perlakuan maggot di setiap fasenya. Pada penyuluhan kali ini diikuti oleh salah satu kelompok tani di Desa Giripurno. Kelompok tani tersebut mengikuti penyuluhan dengan antusias. Bahkan, setelah penyuluhan selesai warga ingin melakukan budidaya maggot sendiri di rumah. "Di rumah saya ada lahan yang tidak digunakan dan cukup luas. Karena adanya penyuluhan ini saya tertarik untuk membudidayakan maggot di lahan rumah saya. Selain itu, dibutuhkan modal yang sedikit untuk membudidayakan maggot karena makanan maggot juga melimpah di TPS Dusun Durek. Maggot tersebut nantinya dapat  saya perjualbelikan.", ujar Pak Eric, salah satu anggota kelompok tani di Desa Giripurno.

Nah, biar tidak ketinggalan berbagai keseruan kegiatan yang kami lakukan, yuk follow

Instagram : @binadesa.ps_giripurno

Youtube : Bina Desa Pengolahan Sampah Giripurno

#binadesagiripurno

#binadesaftupnvjt

#binadesaupnvjt

#lppmupnveteranjawatimur

#lppmupnvjatim

#upnveteranjawatimur

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun