Mohon tunggu...
Bima Mufid
Bima Mufid Mohon Tunggu... Wiraswasta - ceo dan founder gardha catering

Pengusaha Muda Teknologi dan Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Money

Pandemi 2020 Memaksa Saya Membangun Bisnis 1 Milyar dengan Modal Hutang 10 Juta

28 Februari 2021   21:07 Diperbarui: 1 Maret 2021   19:34 2777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gardha catering bisnis pandemi

Pandemi COVID-19 kali ini membuat Saya banyak bersyukur. Bersyukur karena menjadi pribadi yang lebih sabar, dewasa dan menghargai setiap rupiah rejeki yang didapat. Tentunya, bersyukur telah membangun bisnis bervalue 1 Milyar rupiah. Saat ini sedang mengejar target omset agar mendapatkan investasi dari luar negeri.

Perkenalkan nama Saya Achmad Bima Mufid. Seorang pendiri sekaligus direktur utama dari GARDHA CATERING. Platform digital berbasis online untuk manajemen catering rumahan. Saya lahir di Gresik, 24 Juli 1993 di keluarga Bapak sebagai PNS di Puskesmas. Dan almarhum ibu kesayangan Saya sebagai PNS guru SD di kota kelahiran Saya. Kehidupan masa kecil Saya sangat bahagia, hingga pada saat masa ketika sudah mulai beranjak dewasa dan terlilit hutang rentenir. Saya, Ayah dan adik kandung cewek Saya Alhamdulillah tinggal di rumah dinas PNS karena sudah menjual rumah Kami serta tidak mampu lagi membayar uang kontrakan.

Saya mempunyai mimpi yang cukup besar, yaitu memberikan kesejahteraan bagi banyak umat manusia seluruh dunia dari perusahaan yang Saya bangun. Terutama perusahaan yang berada di bidang teknologi dan hospitallity. Karena saya memang orang yang suka membuat inovasi baru untuk kehidupan umat yang lebih baik dan travelling keliling dunia. Kongkritnya, cita cita Saya yaitu melakukan listing saham di Bursa New York Stock Exchange dan NASDAQ melalui GARDHA holding group. Dengan layanan atau produk Saya sudah tersebar di seluruh pelosok dunia.

Pertama tama Saya bersyukur kepada Allah Azza wa Jalla Jalaluhu karena telah memberikan Kita semua kondisi Pandemi COVID-19 masuk di Negara Republik Indonesia. Karena dari kesusahan yang Kita semua jalani, Saya menjadi pribadi yang lebih sabar. Lebih dapat menghargai setiap pendapatan keping seribu dua ribu rupiah yang masuk ke kantong. Karena sejujurnya, Saya ini termasuk sosok pengusaha yang sangat arogan. Mempunyai visi yang tinggi tapi memandang rendah orang lain yang mempunyai bisnis kecil kecilan. Termasuk memandang remeh pekerjaan yang dapat menghasilkan kepingan receh. Tentunya, Saya menyesali dan berkomitmen untuk tidak mengulangi itu di sisa umur Saya saat ini.

Cerita ini bermula ketika awal Januari 2020 Saya sedang dinas di Kota Jakarta. Selain mengerjakan proyek IT berbasis web, Saya juga mempunyai ide bisnis berupa jasa manajemen campervan. Singkat cerita, Saya diberi kesempatan diundang mengikuti berbagai mini seminar yang bertema pariwisata Indonesia. Karena Saya membawa ide unik berupa campervan (hanya sebatas ide dan belum jalan) dan berhasil berkenalan dengan banyak pengusaha besar seperti ketua asosiasi travel, perhotelan, maskapai pesawat terbang, hingga orang pemerintahan pada Kementerian Pariwisata. 

Hingga akhirnya pada bulan Maret ketika sudah diumumkan kasus pertama COVID-19 oleh Pemerintah, maka Saya memutuskan untuk pulang ke kampung halaman di Gresik. Alhamdulillah beberapa minggu sebelum diputuskannya PSBB besar besaran dan banyak orang dilarang untuk mobilisasi antar Kota. Nah, dari situlah Saya terpaksa berfikir keras. Untuk tetap mendapatkan uang di masa Pandemi, salah satu caranya menyediakan catering rumahan. Maka dari itu, Saya memutuskan belajar otodidak dan mulai menjual langsung catering rumahan masakan Saya sekaligus mengantarkannya ke pelanggan. Tentu mencari pembeli melalui online marketing.

Hingga pada suatu ketika Saya merasa letih untuk melakukannya setiap hari. Karena harus belanja dan masak di dapur selama kurang lebih 5 jam dan mengantarkan makanan dengan perjalanan sekitar 2 jam pulang pergi ke Kota Surabaya. Saat itulah muncul ide untuk fokus membuat platform digital. Karena dengan begitu Saya bisa fokus ke pemasaran dan pengembangan software. Singkatnya, Saya mengembangkan sistem Gofood atau Grabfood tapi versi catering rumahan freeongkir. Kenapa freeongkir? Karena mitra yang tergabung ke Kita bersedia untuk mengantar makanan dengan jarak kurang dari 3 kilometer asalkan tidak dadakan.

Dan dari ide itulah Saya dan Cofounder Saya Syauqi Gumilang sebagai ahli IT lebih dari 10 tahun mulai memutuskan untuk mengembangkan sistemnya. Tak lupa Kami juga mulai apply ke berbagai kompetisi Startup untuk mendapatkan validasi dan social proof dari pihak ketiga. Alhamdulillah Kami mendapatkan banyak gelar finalis. Mulai dari Top 20 Bekup Surabaya dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Top 30 inovator pahlawan digital dari Kementerian Koperasi dan UMKM, serta Top 15 Warrior Hunt Indonesia Bangkit dari Suara Surabaya Media dan Universitas Surabaya. Memang Kami tidak mendapatkan materi berupa uang dari kompetisi tersebut, tapi Kami mendapatkan lencana social proof dari pihak pemerintahan dan media. Artinya, satu step lebih maju untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan ketika Kami melakukan penjualan atau marketing online. Tinggal tugas berikutnya memperbaik setiap kualitas masakan dari Mitra Kami. Menurut Saya, hal ini cukup terbilang puas untuk ukuran usaha sendiri yang bermodalkan uang hasil hutang ke saudara maupun teman. Totalnya waktu itu sekitar 10 juta, itupun buat makan sehari hari ketika GARDHA CATERING masih belum menghasilkan profit yang cukup.

Hari ini, bulan Februari tahun 2021 saat Saya menulis artikel ini. Saya mempunyai target omset dari penjualan GARDHA CATERING.  Yaitu dengan nilai sekitar 10juta ke atas per bulan maka Saya dipercaya mendapatkan permodalan dari investor perusahaan modal ventura (venture capital) baik dari dalam maupun luar negeri. Mengingat Saya juga sudah melakukan video conferences dengan Mereka melalui Zoom dan mendapatkan response baik. Dengan persyaratan mendapatkan traksi dan penjualan omset yang telah ditentukan di atas. Dari hasil yang Kami bahas di video conferences sih GARDHA CATERING saat ini sudah mencapai valuasi sekitar 1 Milyar. Tentu menjadi penawaran antara jajaran founder ataupun investor mau dijual berapa persen. Mau 10% ya berarti senilai 100 juta. Atau langsung 50% ya totalnya 500 juta. Layanan Kami sudah tersedia di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya dan Malang. Kami berhasil membuat layanan catering harian pada kota di atas lengkap olahan lauk ayam dan ikan, serta sayur tumisan dan berkuah dengan harga IDR 17,000 freeongkir. Tentunya, minimal pembelian 3 porsi pemesanan preorder menu rumahan.

Ingin tahu tentang GARDHA CATERING? Silahkan ikuti instagram Kami dengan mengklik link di bawah ini. Terima kasih semoga menginspirasi.

INSTAGRAM GARDHA CATERING

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun