Mohon tunggu...
Bima Marliano
Bima Marliano Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

memiliki kesenangan dalam dunia bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perjuangan Buruh Indonesia Melawan Penjajah melalui Film "Indonesia Calling"

27 November 2022   10:15 Diperbarui: 27 November 2022   10:17 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia Calling merupakan film dokumenter pendek buatan Australia pada tahun 1946 disutradarai oleh Joris Ivens. Pada film ini menampilkan Sydney tidak lama setelah adanya Perang Dunia II. Pada film tersebut, anggota serikat pelaut dan pekerja perairan melakukan penolakan untuk bekerja di kapal Belanda yang mengangkut senjata dengan tujuan untuk melenyapkan gerakan kemerdekaan Indonesia. Negara Indonesia dan Australia adalah negara yang memiliki sejarah panjang dengan ikatan kuat sejak tahun 1945. Negara Australia merupakan pendukung utama dalam kemerdekaan Indonesia dan sejak saat itu banyak bangsa Indonesia yang bekerja dan tinggal di Australia.

Pada film Indonesia Calling dimulai dengan adegan 1400 warga negara Indonesia yang akan meninggalkan Australia untuk kembali ke Jawa dengan jaminan mereka tidak mendarat di pelabuhan yang dikuasai oleh Belanda. Sebelum kapal berlayar, EV Elliott yang mewakili gabungan Perserikatan Buruh Australia memberi sebuah bendera ke perwakilan buruh Indonesia. Perwakilan buruh dari Indonesia pun memberi ucapan terima kasih atas dukungan tersebut. Aksi tersebut membuktikan bahwa hubungan antara buruh Indonesia dan Australia menjalin hubungan yang baik. Hubungan tersebut sebelumnya tidak pernah ditunjukkan di sejarah resmi Indonesia, tetapi Joris Ivens sukses menghadirkannya dengan film Indonesia Calling.

Selanjutnya, bercerita bahwa banyak warga negara yang hidup jauh dari Indonesia, tetapi mereka selalu memikirkan mengenai kemerdekaan bangsa Indonesia. Orang Indonesia yang tinggal di Australia tidak segan untuk ikut bersumpah dan memproklamasikan kemerdekaan di jalan-jalan kota Sydney setelah mereka mendengar kabar bahwa Indonesia telah merdeka. Kemudian pada malam harinya mereka merayakan kemerdekaan dengan tarian ksatrya dan putri kerajaan, tarian tersebut telah berusia 1500 tahun. Meskipun jauh darri tanah air Indonesia, mereka tidak melupakan kebudayaannya.

Joris Ivens juga ingin memperlihatkan bahwa 72 juta penduduk Indonesia yang tinggal di pulau terkaya di dunia, namun selama 350 tahun hidup dalam penjajahan Belanda. Pemerintah kolonial mendapat keuntungan 32 juta poundsterling atau sebanyak 100 juta dollar setiap tahunnya. Pada masa itu terbilang sangat besar, sehingga Belanda ingin kembali mengambil hasil bumi Indonesia seperti minyak, karet, kina, hingga tambang timah. Oleh karena itu, Belanda memerlukan kapal pengangkut untuk melancarkan rencananya.

Belanda mengakali dengan mengatakan bahwa kapal mereka berisi makanan dan obat-obatan, tetapi kapal tersebut ternyata berisi senjata dan amunisi. Kemudian terdapat kapal kecil yang menghimbau kapal Belanda berisi 1600 tentara bersenjata untuk berhenti merebut kembali negara Indonesia. Hal tersebut menyebabkan pemogokan, mulai dari pengangkut barang di pelabuhan hingga insinyur perbaikan kapal dan sopir transportasi. Bahkan pemogokan tersebut juga diikuti oleh 11 awak kapal Inggris, Moreton Bay.

Mendekati akhir film, Max Sekantu dan Tukliwan mendata kapal Belanda yang tidak jadi berangkat, namun terdapat satu kapal yang berhasil lolos dengan membawa awak India. Mereka pun berusaha untuk menghentikan kapal tersebut demi solidaritas yang kemudian membuahkan hasil. Awak kapal India pun mematikan mesin dan kembali ke dermaga. Kemudian terdapat adegan untuk menegakkan Piagam Atlantik. Para buruh menyatakan bahwa semua buruh harus bersatu untuk menentang imperialisme dan pelaut Cina memberikan sebuah dukungan berupa dana 1.100 poundsterling. Film ini pun ditutup dengan adegan para buruh yang berbaris dan kapal pun tidak jadi berlayar. Hal tersebut adalah usaha para buruh untuk membantu mempertahankan hidup bangsa Indonesia yang baru merdeka. Semangat nasional semakin terlihat setelah lagu Indonesia Raya dikumandangkan sebagai penutup adegan.

Secara keseluruhan, film Indonesia Calling dapat disebut sebagai film yang menunjukkan perjuangan buruh untuk meraih kemerdekaan bangsanya. Joris Ivens mampu membawakan film dokumenter yang membangkitkan semangat nasionalisme. Film ini juga menunjukkan bahwa perjuangan bangsa Indonesia untuk merdeka juga dilakukan oleh para buruh, tidak hanya dari kalangan militer saja. Selain itu, film ini juga menyampaikan bahwa gerakan kemerdekaan Indonesia bersifat transnasional. Seluruh penduduk bersatu untuk menyuarakan kemerdekaan meskipun berasal dari tempat yang berbeda-beda. Dukungan pun meluas hingga buruh yang ada di luar negeri turut mendukung kemerdekaan Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa gerakan buruh mempunyai peran besar dalam revolusi kemerdekan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun