Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Refleksi Asesmen: Asemen Sumatif Mengukur Proses Capaian Pembelajaran Bukan Daya Ingat Peserta Didik

28 Januari 2023   09:21 Diperbarui: 28 Januari 2023   09:28 2686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi. Peserta Didik sedang menyelesaikan asesmen sumatif sekolah (Dok.Pri)

"Jika seorang anak tidak bisa belajar dengan cara kita mengajar, mungkin kita harus mengajar dengan cara mereka belajar". Kalimat bijak ini sangat cocok kita gunakan sebagai pembuka refleksi bagian tiga Kurikulum Merdeka, yaitu Refleksi Asesmen Sumatif. Asesmen sumatif harus mengukur proses (Capaian) pembelajaran bukan daya ingat peserta didik

Refleksi bagian ketiga, Refleksi Asesmen Sumatif (termasuk Formatif. Untuk selanjutkan penulis menggunakan istilah asesmen) menjadi refleksi terhadap proses pembelajaran secara menyeluruh. Artinya, refleksi asesmen ditempatkan dalam satu siklus proses pembelajaran. Karena itu pada saat kita merefleksikan asesmen kita akan merefleksikan pembelajaran.

Hal Dasar Refleksi Asesmen

Pertanyaan mendasar pada saat kita merefleksikan asesmen yaitu "Apakah pembelajaran yang dilakukan pendidik sudah berdasarkan pada prinsip-prinsip pembelajaran?" Proses pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran akan menjadi pembeda dengan pembelajaran pada kurikulum sebelumnya.

Prinsip-prinsip pembelajaran akan bersanding dengan prinsip-prinsip asesmen. Artinya, ketika pendidik melakukan pembelajaran berdasarkan prinsip pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka, asesmen yang dilaksanakan juga harus berdasarkan pada prinsip-prinsip asemen dalam Kurikulum Merdeka. Karena itulah pertanyaan di atas sangat penting.

Prinsip-prinsip Pembelajaran

  • Mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik. Prinsip ini membawa pendidik pada pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
  • Pembelajaran dirancang untuk membangun kapasitas peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat. Prinsip ini membawa guru pada proses pembentukan pemelajar mandiri.
  • Pembelajaran dilaksanakan mendukung pembentukan karakter secara holistik. Prinsip ini mendorong pendidik melakukan pembelajaran dengan menghidupi dimensi profil pelajar Pancasila.
  • Pembelajaran yang kontekstual. Prinsip ini mendorong pendidik melakukan pembelajaran yang relevan dengan dunia riil peserta didik sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan melibatkan kemitraan dalam masyarakat
  • Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan. Prinsip ini mengarahkan pendidik pada pembelajaran yang semakin mendalam dan terus berkesinambungan dengan perkembangan zaman.

Gambar Ilustrasi. Pembelajaran berdasarkan pertimbangan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik (dok.pri)
Gambar Ilustrasi. Pembelajaran berdasarkan pertimbangan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik (dok.pri)

Prinsip-prinsip Asesmen

Dengan prinsip pembelajaran seperti di atas, asesmen yang dilaksanakan pendidik harus berbading lurus. Asesmen mengukur pada proses capaian pembelajaran. Bukan pada daya ingat peserta didik. Berikut ini prinsip-prinsip asesmen yang bisa dijadikan dasar pendidik melakukan asesmen.

  • Asesmen menjadi bagian terpadu dari proses pembelajaran. Prinsip ini menjadikan asesmen formatif sebagai bagian yang sangat penting dalam seluruh asesmen dan proses pembelajaran.
  • Asesmen dirancang sesuai dengan fungsi asesmen. Jika guru ingin mengukur efektivitas pembelajaran maka asesmen formatif yang harus dilakukan. Asesmen formatif dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang kurang maksimal. Jika peserta didik tidak bisa belajar dengan cara mengajar kita, asesmen formatif yang akan memberi data cara  memperbaikinya.
  • Asesmen dirancang adil, proporsional, valid dan dapat dipercaya. Prinsip ini mendorong pendidik mengadakan asesmen menggunakan berbagai jenis asesmen dan instrument. Tidak hanya satu jenis asemen dan satu instrument asesmen.  (Silakan Baca Juga: Penilaian Formatiflah yang Paling Utama
  • Laporan kemajuan belajar yang disampaikan secara sederhana dan informatif. Prinsip ini mau menegaskan bahwa asesmen adalah laporan kemajuan belajar peserta didik. Poin penting di sini adalah kemajuan belajar. Asesmen harus mengukur kemajuan belajar (dimanis) bukan statis. Laporan tersebut disampaikan secara sederhana dan informatif. Ini menunjuk pada aktivitas umpan balik pendidik terhadap asesmen yang dilakukan. Pendidik wajib memberikan umpan balik setiap asesmen yang dilaksanakan.
  • Asesmen digunakan sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Prinsip ini menyadarkan pendidik bahwa hasil asesmen bukan pertama-tama dan yang utama adalah mengukur daya ingat peserta didik melainkan data bagaimana mutu pembelajaran bisa terus ditingkatkan.

Dengan prinsip-prinsip pembelajaran dan asesmen seperti tersebut di atas, mari kita refleksikan pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

  • Sudahkah teman-teman memahami prinsip pembelajaran?
  • Sudahkah teman-teman memahami prinsip Asesmen?
  • Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan sekolah bapak-ibu
  • Bagaimanakah pelaksanaan Asesmen di sekolah bapak-ibu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun