Mohon tunggu...
Bima Pradipta
Bima Pradipta Mohon Tunggu... Lainnya - Mau jadi orang baik

Im like human

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Nancy Pelosi Menyulut Api di Selat Taiwan

28 Agustus 2022   16:30 Diperbarui: 28 Agustus 2022   16:32 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Terhitung sudah seminggu mengadakan latihan militer, akhirnya China mengonfirmasi bahwa latihan militer di sekitaran Selat Taiwan tersebut telah berakir pada 10 Agustus yang lalu. Tentunya hal ini mengurangi ketegangan yang terjadi diantara Taiwan dengan Beijing. Telah banyak usaha unik yang China buat terhitung sepekan latihan militer mereka. 

Sebanyak seratusan jet tempur telah lalu lalang dan rudal balistik bernama Dong-feng melintasi langit Taiwan, sepuluh kapal perang bertengger di garis median, garis batas tak sah antara Republik Rakyat China dengan Republik China. 

Dengan maksud, mungkin China ingin agar Taiwan terprovokasi dan mengeluarka kebijakan dan ultimatum yang tidak rasional dan mendukung alasan China untuk segera menginvasi Taiwan. Namun maksud China itu tidak wujudkan Taiwan.

 Mentri Luar Negeri Taiwan, Josep Wu yang adalah penyambut kedatangan Nascy Pelosi, mengatakan bahwa China sebenarnya juga sedang mengendalikan Laut China Selatan dan Laut China Timur, dengan maksud mencegah negara- negara yang dekat dengan kawasan untuk tidak berani membela Taiwan.  

Sehingga Taiwan hanya bersikap netral dan tetap memasang sikap integral atas pancingan dari China tersebut. Mungkin Taiwan melihat akibat yang mungkin saja terjadi bukan hanya untuk  bangsanya sendiri lagi namun bagaimana akibat yang bisa saja muncul bagi global. Menurut informasi dari media global, Selat Taiwan adalah jalur lalu lalang  kapal- kapal kontainer dan logistik dari hampir sebagian dunia. 

Sehingga apa bila peperangan  tercipta atas sikap Taiwan yang menanggapi pancingan China di Selat Taiwan terjadi, blockade jalur tidak dapat terhindarkan lagi. Padahal bagi Korea Selatan jalur tersebut adalah sebagai sarana utama perdagangan listrik negaranya, bagi global Selat Taiwan adalah jalur mobilitas barang- barang seperti manufaktur,  ini dapat saja mengganggu rantai pasokan global.

Terdapat solusi bagi kedua negara yang bersengketa yang di kutip dari koran Kompas bahwa terdapat wacana bila wilayah Taiwan akan diberikan suatu adminitrasi khusus. 

Wacana itu akan memberi keuntungan bagi warga Taiwan seperti hak kepemilikan, hak untuk beragama, dasar hukum, dan mendapat perlindungan khusus, tentu ini sangat mengangkat Taiwan,bukan hanya di mata rakyat China daratan, namun tentu nya mendapat pandangan baik di mata warga bahkan pemerintahan internasional. Sehingga itulah yang dimaksud satu China dengan dua sistem. Namun apakah itu menjadi nasib pilihan Taiwan, kita tidak tahu.

Setelah menghentikan latihan militer, Beijing akan tetap terus berpatroli di laut sempit tersebut. Meskipun ketegangan telah mereda dengan adanya penurunan frekuensi latihan militer China di sekitaran Selat Taiwan. Bayang- bayang buruk masih akan menjadi milik Taiwan dan global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun