Dari ketiga tipe belajar diatas saja kita dapat simpulkan bahwa harusnya sekolah bisa mengerti tentang bermacam - macam tipe belajar muridnya. Sehingga mereka bisa menciptakan suatu keadaan kondusif untuk belajar para muridnya. Ketika para murid sudah mendapat keadaan yang nyaman untuk belajar, maka focus mereka untuk menerima pelajaran akan semakin meningkat.
Selain itu, murid -- murid memiliki bakat masing -- masing. Ada murid yang sangat ahli di bidang akademis. Mengikuti semua olimpiade dan selalu medapat nilai sempurna. Ada juga murid yang ahli dibidang olah raga.Â
Selalu mengikuti kejuaraan hingga meraih berbagai macam medali kejuaraan. Dan ada juga murid yang berjiwa seni. Ungkapan dan kreatifitas mereka tiada batas. Hal yang tidak pernah terpikir oleh kita kadang menjadi hal yang indah bagi para murid berjiwa seni ini.
Seorang ilmuan jenius seperti Albert Einstein pernah mengatakan bahwa "Jika kamu menilai kepintaran seekor hewan adalah dengan memanjat pohon, maka ikan selamanya akan dinilai sebagai hewan terbodoh". Sama halnya dengan murid, mereka memiliki kepintaran tersendiri disetiap bidangnya. Â Tidak semua murid memiliki keahlian di bidan akademis.
Sebenarnya pihak sekolah juga mengerti akan hal tersebut. Sehingga pihak sekolah membuat wadah untuk mengalirkan bakat dari setiap murid, seperti kegiatan ekskul. Tetapi yang Namanya sekolah mereka harus menciptakan manusia manusia yang berpendidikan dan berpengetahuan luas. Â Sehingga mereka menetapkan suatu standart kelulusan.
Begitu pula dengan orang tua, mereka tidak menuntut anaknya  untuk mendapat nilai sempurna. Mereka marah hanya karena tidak ingin anaknya tertinggal atau tidak memenuhi standart nilai tersebut. Karena nilai -nilai itu nantinya akan mengantarkan mereka kepada dunia pekerjaan nantinya.
Karena itu di jaman modern saat ini nilai hanyalah sebuah angka. Yang lebih dibutuhkan dalam dunia kerja sebenarnya adalah kualitas profesionalisme dari seseorang.Â
Tidak peduli berapa nilai ipa dari orang tersebut, tetapi jika orang tersebut mampu melakukan profesionalitas dalam bekerja di bidangnya maka orang tersebut dapat dikatakan cerdas. Karena pada dasarnya setiap manusia itu tidak ada yang bodoh. Mereka memiliki kepintarannya sendiri - sendiri memiliki keahliannya sendiri. Satu orang dengan yang lain memiliki tingkat ahli yang berbeda - beda.