Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Blogger

Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024 | Juara Favorit Blog Competition Badan Bank Tanah 2025

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Pariwisata Bahari Jakarta: Lingkungan, Ekonomi, dan Daya Tarik

18 Mei 2025   08:41 Diperbarui: 18 Mei 2025   21:08 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para wisatawan menunggu kapal bersandar di Dermaga Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (14/4/2024). KOMPAS/STEPHANUS ARANDITIO 

Teluk Jakarta dan Kepulauan Seribu menyimpan potensi besar sebagai destinasi pariwisata bahari yang dapat memadukan pelestarian alam dengan kemakmuran masyarakat pesisir.

Namun demikian, kerusakan lingkungan dan pengelolaan wisata yang kurang optimal menjadi hambatan utama di wilayah ini.

Dengan mengintegrasikan keberlanjutan lingkungan, pemberdayaan ekonomi lokal, dan peningkatan daya tarik wisata, Jakarta dapat membangun model pariwisata bahari yang berkelanjutan.

Tulisan ini menyoroti tiga aspek utama, yakni: kerusakan lingkungan Teluk Jakarta, ekowisata sebagai solusi pelestarian alam, dan pemberdayaan ekonomi lokal melalui promosi wisata, untuk menciptakan pariwisata bahari yang harmonis dan produktif.

Kerusakan Lingkungan Teluk Jakarta

Perairan Teluk Jakarta mengalami degradasi lingkungan yang serius, mengancam potensi pariwisata bahari.

Aliran limbah rumah tangga dari penduduk ibu kota dan sekitar, limbah industri melalui sungai seperti Citarum, dan tumpukan sampah plastik telah mencemari teluk.

Laporan Badan Lingkungan Hidup DKI Jakarta (2023) mengindikasikan bahwa polutan seperti logam berat melampaui batas aman, merusak hutan mangrove di Muara Angke dan terumbu karang di Kepulauan Seribu.

Di Pulau Pari, sekitar 25% terumbu karang dilaporkan mengalami pemutihan akibat aktivitas wisata yang tidak terkontrol dan polusi (Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2024).

Kerusakan ini, tentunya melemahkan daya tarik wisata. Pantai yang dipenuhi sampah di Ancol dan perairan keruh di pulau-pulau seperti Pulau Tidung menurunkan kepuasan pengunjung.

Ekosistem laut, seperti terumbu karang yang menjadi atraksi utama snorkeling, semakin terancam, mengurangi keanekaragaman hayati seperti penyu dan ikan karang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun