Minggu, (2/32025), pukul 22.00 WIB, pasukan Orange Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta bekerja tanpa henti mengangkut sampah dari Saringan Sampah Ciliwung di TB Simatupang  yang terbawa dari Bendung Katulampa, Bogor.
Diketahui, lebih dari 1.500 ton sampah telah terangkut dari Saringan Sampah Ciliwung sejak pukul 02.00 dini hari, akibat hujan deras yang melanda wilayah Bogor sejak Minggu (2/3).
Sampah-sampah yang terbawa arus didominasi oleh material kayu, plastik, dan limbah rumah tangga yang terbawa arus dari wilayah hulu.
Hingga pagi ini, Selasa, (4/3) sampah-sampah masih menghiasi Kali Ciliwung, setidaknya yang saya pantau di kawasan Pasar Rumput.
Bendung Katulampa, yang terletak di Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, memiliki peran penting dalam sistem peringatan dini banjir di Jakarta.
Namun, selain fungsinya sebagai indikator ketinggian air, bendung ini juga menjadi sumber sampah yang memerlukan perhatian serius.
Sejarah dan Fungsi Bendung Katulampa
Sebelum lebih jauh mari kita lihat sekilas tentang sejarah dan fungsi Bendungan Katulampa. Bendung ini mulai dibangun pada tahun 1889 dan selesai pada tahun 1911.
Pembangunan bendung ini merupakan respons terhadap banjir besar yang melanda Jakarta pada tahun 1872, yang menyebabkan wilayah seperti Harmoni terendam.
Bendungan ini tidak hanya berfungsi sebagai pengendali banjir, tetapi juga sebagai sarana irigasi untuk area seluas 5.000 hektare di sekitarnya.