Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024 | Juara Favorit Blog Competition Badan Bank Tanah 2025

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Pak Buyung, Gerobak, dan Realitas Kehidupan Kota

11 Februari 2025   19:00 Diperbarui: 14 Februari 2025   21:52 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak Buyung sedang beres-beres kardus dan botol bekas di kawasan Tanah Abang Timur | Dokpri. Billy Steven Kaitjily

Selepas jam kantor di kawasan Senen yang cukup melelahkan, saya memutuskan untuk mampir ke Taman Setara Tanamur.

Sore itu, hiruk-pikuk lalu lintas tak kunjung reda. Mobil dan motor berlalu-lalang tanpa jeda, menciptakan simfoni khas kota metropolitan yang tak pernah benar-benar tidur. 

Saya memilih taman ini sebagai tempat menunggu istri pulang kerja. Daripada tersesat dalam kemacetan yang seolah tak berujung, lebih baik saya bersantai sejenak di ruang terbuka hijau ini.

Taman Setara Tanamur, belakangan cukup ramai dibicarakan, terutama sebagai tempat yang cocok untuk melepas penat setelah seharian bekerja.

Setelah memarkir motor di tepi jalan, saya berjalan santai menuju ke dalam taman. Namun, sebelum sempat benar-benar masuk, mata saya menangkap sosok pria tua di seberang jalan.

Ia tengah sibuk mengatur tumpukan kardus dan botol plastik bekas di samping gerobaknya.

Ada sesuatu yang membuat saya tertarik untuk memperhatikannya lebih lama. Entah karena ketekunan yang terlihat dari gerak-geriknya, atau mungkin karena bayangan tentang kehidupannya yang langsung berkelebat di kepala saya.

Tanpa berpikir panjang, saya melangkah mendekatinya. Pria tua itu menoleh, lalu tersenyum ramah saat saya menyapanya.

"Lagi beres-beres, Pak?" tanya saya, membuka percakapan.

Ia mengangguk sambil terus menyusun kardus-kardus dengan cekatan. Namanya Buyung, usianya 65 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun