Mohon tunggu...
Bill Wong
Bill Wong Mohon Tunggu... -

Penulis amatir yang ingin menulis sebanyak-banyaknya tentang Taneh Karo di Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gedung Pancasila USU dengan Arsitektur Rumah Adat Karo

8 Juli 2014   15:48 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:02 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14047839161947899346

[caption id="attachment_314522" align="aligncenter" width="576" caption="Ilustrasi Rumah Adat Karo Tempo Dulu (Karosiadi.blogspot.com)"][/caption]

Menurut informasi awal yang penulis dapatkan dari seseorang, bahwa Pendopo Universitas Sumatera Utara (USU) dulunya bernama Jambur Pancasila. Disebutkan pula bahwa gedung tersebut berdiri dengan arsitektur rumah adat Karo.

Penasaran ingin mengetahui lebih lanjut terkait keberadaan Jambur Pancasila di USU, penulis akhirnya mengajukan pertanyaan disejumlah grup Karo di Facebook, dan melalui salah satu grup Facebook, seorang anggota beru Surbakti sedikit banyaknya telah memberikan pencerahan.

Menurut keterangan beru Surbakti yang merupakan mahasiswa alumni Fakultas Sastra USU tahun 1975 ini, mengatakan bahwa nama gedung tersebut sebenarnya adalah Gedung Pancasila. Lebih lanjut dia mengatakan bahwa memang benar bangunan tersebut dibangun dengan arsitektur rumah adat Karo.

"Saya melihatnya waktu gedung itu terbakar. Nyala api mulai dari puncak yang paling tinggi. Saya kuliah di Fakultas Sastra waktu itu kalau tidak salah tahun 1975. Bangunan yang Indah dan nyaman!" tulisnya.

Lebih lanjut beru Surbakti yang penulis panggil dengan sebutan bibi tersebut mengatakan bahwa Gedung Pancasila dibangun oleh mantan Gubernur Sumatera Utara, Ulung Sitepu. Dia juga mengatakan bahwa banyak orang berfoto disana waktu itu karena keberadanya memang terlihat sangat indah.

"Gedung Pancasila dibangun oleh Gubernur Ulung Sitepu, banyak orang berfoto disana waktu itu, cuma saja fotoku sendiri sudah tidak ada" ujarnya.

Ketika penulis bertanya mengapa sejauh ini hampir tidak ada sama sekali tulisan tentang keberadaan Gedung Pancasila yang terbakar, dan apakah memang ada unsur kesengajaan agar sejarah keberadaan gedung tersebut akan hilang begitu saja? Bibi beru Surbakti mengatakan bahwa memang ada indikasi ke arah sana.

Dia mengatakan sesuai yang dia ketahui, bahwa gedung tersebut memang sengaja dimusnahkan dengan cara dibakar. Hal tersebut terlihat dari tidak adanya usaha untuk memanggil mobil pemadan kebakaran waktu gedung itu terbakar, dan hanya terlihat mahasiswa dan dosen sajalah yang mencoba untuk memadamkannya.

Ketika ditanya mengapa waktu itu tidak ada warga Karo yang protes atas kebakaran gedung yang memang sarat dengan unsur kesengajaan. Bibi beru Sitepu mengatakan semua warga Karo waktu itu takut dituduh sebagai komunis.

Ada benarnya juga pernyataan bibi beru Surbakti, mengingat Ulung Sitepu yang membangun gedung tersebut, sebelumnya juga turun dari jabatannya sebagai Gubernur Sumatera Utara karena dituduh sebagai komunis, meski secara hukum tuduhan tersebut tak pernah terbukti hingga kini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun