Aktivitas serta kebijakan PT. Wanatiara Persada yang mengeruk tanah di pulau Obi mendapat kecaman dari berbagai pihak, salah satunya muncul dari Persekutuan Mahasiswa Pemuda Kepulauan Obi (PMPKO) di Jabodetabek.
Aksi yang berlangsung di kantor Pusat PT.Wanatiara Persada itu dibubuhi dengan orator orator Mahasiswa Obi yang berstudi di Jakarta.
Kami kecewa dengan Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) atau CSR PT.WP yang menurut hemat kami salah sasaran dan terkesan pilih kasih, sejatinya program pemberdayaan masyarakat harus menyentuh seluruh masyarakat Lingkar tambang, Teriak Billy Totononu yang merupakan Aktivis Mahasiswa Universitas Bung Karno Jakarta.
Senadah dengan Adriel Ketua PMPKO, ia menyampaikan kekecewaannya terhadap pihak PT. PW yang lebih memprioritaskan Tenaga Kerja dari Luar Obi ketimbang orang Obi itu sendiri, sehingga kami harus menjadi Penganggur di daerah kami yang kaya akan SDA, pun TKA semakin di datangkan dan tenaga kerja Lokal lingkar tambang semakin termajinalkan, untuk itu lewat Aksi ini kami sampaikan tuntutan kami :
1. Meminta dengan Tegas agar Generar Menejer atau Pengurus Pusat PT WP agar segera memecat Menejer CSR PT.WP yang saat ini mengeruk tanah di pulau Obi karena kami menilai beliau tidak Transparan terkait anggaran CSR serta realisasi Program Pemberdayaan Masyarakat yang dinilai Tebang pilih.
2. Prioritaskan Tenaga Kerja Lokal (Masyarakat Lingkar Tambang) di semua Job kerja yang di butuhkan oleh Pihak PT.WP
3. PPM Bidang Pendidikan harus di Prioritas untuk Mahasiswa S1, S2, dan S3, karena menurut pendek pengetahuan kami, Beasiswa terhadap TK, SD, SMP dan SMA sudah tercover dalam program Pemerintah daerah Kabupaten Halmahera Selatan sejak tahun 2005 sampai dengan saat ini.
Jika pihak GM atau Pengurus Pusat PT.Wanatiara Persada tidak menjawab atau mengabulkan tuntutan aksi kami ini, kami pastikan akan kembali mengepung kantor pusat PT.WP dengan jumlah masa yang banyak.
