Mohon tunggu...
Bilkis Saba
Bilkis Saba Mohon Tunggu... Atlet - Mahasiswa

Masih dalam proses belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa Pekerjaan dan Kesibukan Anak-anak?

24 Maret 2019   10:42 Diperbarui: 24 Maret 2019   11:09 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Afika...., main yuk..?"
Sepenggal sapaan seorang teman yang mengajak temannya untuk bermain. Siapa diantara kita yang tidak pernah merasakan pengalaman seperti itu? saling menyambangi teman dirumahnya hanya sedekar untuk main bersama.


Ya hal inilah yang membuat kita menjadi sosok yang sekarang dikenal oleh orang lain, bahkan dikenang karena sepenggal memori yang masih menempel ketika pada masanya. Bermain tidak akan terpisahkan dari anak. bukan hanya anak,orang dewasapun butuh bermain.


Pada dasarnya setiap anak dilahirkan memiliki bakat kreatif tertentu Semiawan (2002:12), bakat kreatif inilah yang kelak akan berguna. Potensi kreatif yang dimiliki anak dapat diobservasi ketika anak sedang bermain, karena bermain adalah dunia anak yang dan umumnya terjadi secara alamiah. Melalui kegiatan bermain anak mampu mengembangkan potensi yang tersembunyi di dalam dirinya secara aman, nyaman dan menyenangkan Yuliani & Bambang (2010:7).


Sebelum jauh pembahasan mari kita ketahui apa itu bermain dan permainan bagi anak usia dini ?. Docket & Fleer (2000:41-43) berpendapat bahwa bermain merupakan kebutuhan bagi anak karena melalui bermain anak akan memperoleh pengetahuan yang dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri. Dengan bermain anak akan mengetahui dunia sendiri, ia akan mengeksplor apa yang membuat dirinya nyaman, berkreasi dan belajar dengan menyenangkan.


Sedangkan permainan merupakan suatu aktifitas yang bertujuan untuk bersenang-senang,mengisi waktu luang dan menggerakan motorik anak yang biasa di lakukan sendiri atau bersama-sama. Anak bisa berolahraga ringan ketika melakukan permainan.


Ketika kita masih kanak-kanak bermain merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu dalam putaran aktifitas selain sekolah, ataupun kegiatan lain yang terlalu monoton bagi anak. Menyenangkan memang ketika hal yang diinginkan terpenuhi, begitupun dengan anak usia dini. Luangkan waktu emasnya untuk mengetahui apa yang membuatnya bisa berkreasi dengan dunia nya tanpa ada kekangan, dengan siapa ia hidup, serta lingkungan tempat dimana dia hidup. Dengan tanpa disadari anak mulai mengetahui batas apa yang diperbolehkan dan tidak ketika bermain, oleh karena itu pengawasan oang tua tetap menjadi penguat perkembangan anak usia dini.


Anak usia 0-6 tahun memiliki dunia bermain masing-masing sesuai dengan usia. Anak berusia 6 tahun tidak akan lagi menyukai permainan anak usia 3 tahun, begitupun anak usia 3 tahun belum mengerti apa itu aturan dalam bermainan. Karena anak 6 tahun kebawah tidak menyukai aturan sedangkan anak 6 tahun keatas mulai melakukan permainan yang memiliki aturan dalam bermain. Banyak ilmuan yang menyatakan bahwa dengan bermain sangat penting juga untuk perkembangan kognitif anak.


Tipe-tipe permainan perspektif kontemporer mengenai bermain dalam aspek kognitif maupun sosial dari bermain (Sumaroko &Bornstein, 2008).
Permainan Sensorimotor dan Praktis Sensorimotor (sensimotor play)
yaitu perilaku yang dilakukan bayi untuk memperoleh kesenangan melalui skema-skema sensorimotornya. Contohnya seperti: pada usia 9 bulan, para bayi mulai memilih objek-objek baru yang responsif seperti, mainan yang menimbulkan suara dan dapat melambung.


Permainan Praktis (practie play)
 Yaitu kegiatan bermain yang melibatkan pengulangan dan tingkahlaku, yang terjadi ketika sejumlah keterampilan baru sedang dipelajari. Seringkali pada masa bayi, masa prasekolah dan praktis juga dapat berlangsung seumur hidup.


Permainan Pura-Pura / Simbolik (Pretense/symbolic play)
Yaitu anak mulai merubah lingkungan fisik menjadi lingkungan simbol. Ketika usia 9 hingga 30 bulan anak mulai meningkatkan penggunaan objek simbol dalam permainannya, sedangkan pada usia 18 bulan sampai puncak pada usia 4 hingga 5 tahun tipe permainan pura-pura seringkali muncul namun seiring berjalan waktu secara perlahan menurun.


Permainan Sosial (Social play)
Yaitu kegiatan bermain yang mengakibatkan interaksi sosial dengan kawan-kawan sebayanya. Permainan sosial meningkat secara dramatis selama masa prasekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun