Mohon tunggu...
Novi Ummul Q
Novi Ummul Q Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

biii

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Mood dalam Belajar Anak Usia Dini

14 Januari 2023   16:42 Diperbarui: 14 Januari 2023   16:50 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PAUD atau yang biasa dikenal sebagai pendidikan  usia dini adalah bimbingan yang ditujukan pada anak yang digunakan untuk menstimulus dan mengoptimalkan aspek perkembangannya (Moh Fauziddin dkk,2018). Tujuan dari pendidikan paud adalah suatu upaya penguatan ditujukan pada anak mulai dari lahir sampai usia 6 tahun yang dilakukan dengan pemberian stimulus pendidikan untuk kemajuan dan perkembangan fisik dan rohani agar anak mempunyai persiapan mengenai untuk melanjutkan pendidikan(Moh Fauziddin dkk, 2018). 

Pembelajaran pada anak usia dini dapat memaksimalkan keahlian dasar untuk  melanjutkan  ke jenjang selanjutnya. Menurut Hartati, ada beberapa karakteristik anak usia dini yakni memiliki rasa keingintahuan yang besar, memiliki kepribadian yang unik, suka berangan-angan, masa ingin belajar, mikiliki sikap yang lebih mementingkan diri sendiri (Husnuzziadatul Khairi, 2018)

Menurul STPPA atau yang biasa dikenal dengan Standart Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak terdapat beberapa aspek yang harus dikembangkan oleh guru saat mengajar anak usai dini, beberapa aspek tersebut adalah agama dan  moral, kognitif, seni, sosial emosi, bahasa, dan fisik motorik (Moh Fauziddin dkk, 2018). Kenapa ? karena perkembangan ini akan menjadi penentu mengenai perkembangan selanjutnya dan apabila anak bisa melakukan tahapan perkembangan maka dipastikan anak tersebut bisa melangkah ketahap perkembangan selanjutnya. 

Lembaga pendidikan anak usia dini mejadi tempat belajar anak untuk menambah keahlian anak baik pada kognitif, afektif dan psikomotorik anak (Sari Palestina, 2021).  Kenapa masa anak usia dini disebut masa golden age atau masa keemasan? Karena pada fase ini terdapat perkembangan otak yang sangat aktif bagi anak yang dimana perkembangan ini terjadi mulai dari usia 0-6 tahun yang dimana pada hal ini membutuhkan perhatian  lebih terhadap anak pada usia dini. Salah satu bentuk perhatian tersebut salah satunya ialah dengan memberikan  pendidikan yang baik baik secara langsung maupun tidak langsung.

Menurut Evita Adnan (Dedeh Kurniasih dkk, 2022 ) untuk mengembangkan bimbingan belajar anak usia dini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni menjaga kenyamanan lingkungan belajar, menjaga kesehatan di lingkungan belajar, menumbuhkan lingkungan belajar yang sehat mental, menumbuhkan keahlian fisik, meningkatkan keahlian dalam berbicara, memaksimalkan keahlian kreatifitas, menumbuhkan konsep diri yang positif, meningkatkan keahlian kognitif, menumbuhkan hubungan relasi dalam pertemanan, dan memberikan arahan yaitu dengan mencegah, mengendalikan, meminimalisir perilaku yang kurang menyenangkan.

 Perkembangan adalah perubahan yang teratur, progresif, dan berkelanjutan dari seseorang mulai dari lahir sampai akhir hayat atau dimaknai sebagai perubahan seseorang yang berlangsung untuk menuju masa yang lebih dewasa. Perkembangan anak banyak dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. 

Melton (Wisjnu Martani, 2012) mengungkapkan bahwa sekolah merupakan salah satu lingkungan utama untuk proses tumbuh kembang anak dan menjadi salah satu peran dalam menciptakan kegiatan untuk kekompakan anak. Salah satu perkembangan yang penting untuk dikembangkan ialah perkembangan sosial emosi dimana perkembangan ini adalah suatu tahapan yang mencakup pergantian emosi dalam diri seseorang dengan orang lain.

Orang tua memiliki pengaruh dalam pertumbuhan emosi anak dimana masa ini anak menaruh kepercayaan terhadap orang tuanya. 

Menutut Hayati (Arif Wijayanto, 2022) peran orang tua dapat dibagi menjadi 2 yakni mendukung yang meliputi menghargai pendapat anak, memberi waktu anak untuk berpikir, memperkenankan anak untuk mengambil keputusan sendiri, mendorong anak untuk banyak bertanya, dan masih banyak lainnya dan ada juga peran penghambat pertumbuhan anak yang meliputi tidak boleh menanyakan keputusan, anak tidak boleh berisik, orang tua tidak memberi masukan yang spesifik, tidak memperbolehkan anak untuk bermain dengan anak lain, dan lain sebagainya.  

Keterkaitan orang tua dengan pembelajaran anak sangat diperlukan untuk memenuhi fasilitas kebutuhan lingkungan belajar dan keterlibataan orang tua dalam kegiatan belajar anak disekolah. Keterlibatan orang tua ini telah muncul menjadi salah satu bahasan yang paling penting dan sering dibahas (Silvi Aqidatul Ummah dkk, 2020). Keterkaitan orang tua dalam proses pembelajaran anak sangat penting di lingkungan sekolah karena apat membantu pengajar untuk memberikan rangsangan yang tepat untuk kemajuan anak. 

White & Coleman (Silvi Aqidatul Ummah 2020) mengungkapkan bahwa keterkaitan orang tua ialah salah satu kegiatan yang dilakukan oleh orang tua dan guru disekolah agar tercapainya suasana sekolah yang lebih baik dan membenarkan kelakuan anak terhadap orang tua maupun guru pengajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun