“Barang siapa yang menanam, maka dia akan menuai!” - Nasehat agama-
Pada tulisan saya kali ini akan mengulas sedikit tentang profesi jasa sol sepatu. Barangkali ada iktibar (pelajaran) dibalik profesi jasa yang satu ini, yang dapat diambil manfaatnya untuk para kompasianer atau pembaca semua.
Hari jum’at tadi saya diantar langsung oleh teman ke tukang sol sepatu di salah satu sudut kota tempat tinggal saya. Kebetulan saya mau memperbaiki salah satu sepatu saya. Menurut cerita teman saya, dia sudah berlangganan dengan tukang sol sepatu tersebut kurang lebih sejak 10 tahun yang lalu.
Sesampai di tempat tukang sol sepatu kebetulan sedang sepi, saya pun langsung memberikan sepatu saya untuk dijahit ulang. Tampak dengan semangat seorang bapak dengan usia sudah hampir pensiun (56 tahun) menerima sepatu saya untuk segera dijahit.
Sambil memperhatikan bapak yang sedang menjahit sepatu, saya juga memperhatikan isi ruangan tempat bapak tersebut mengais rizki dengan menjadi tukang sol sepatu. Sebuah ruangan kecil yang terbuat dari papan, isinya dipenuhi dengan telapak atau hak sepatu, baik telapak sepatu bola kaki, maupun telapak sepatu biasa.
Dari cerita bapak pemilik usaha dan tukang sol sepatu, beliau sudah menggeluti usaha tersebut sudah sejak lama. Usaha sol sepatu ini digeluti semenjak masih bujangan. Waktu itu menjadi tukang sol sepatu dengan berkeliling kampung untuk mencari pelanggan. Namun, sekarang cukup menunggu pelanggan di rumah saja.
Sudah tiga puluhan tahun bapak tersebut menggeluti usaha jasa sol sepatu, tentunya dibalik itu semua terdapat suka duka yang sudah dilewati beliau.
Menurut saya, ada beberapa iktibar (pelajaran) yang dapat kita petik dari profesi tukang sol sepatu, di antaranya:
# Dalam berusaha harus ulet
Tidak ada usaha yang akan berhasil tanpa keuletan si pemilik usaha, tentunya semua butuh perjuangan dan pengorbanan. Sebagai catatan lagi, ulet merupakan sikap atau karakter yang harus dimiliki usahawan, yang dihasilkan tidak dengan cara yang instan atau mudah.