“Sudah empat bulan ini kami merasakan pendapatan tidak normal. Kami banyak dirumahkan dan pendapatan tergantung jumlah hari kerja yang sudah dijadwalkan oleh perusahaan. Perusahaan membayar gaji kami dengan sistem harian. (Ungkapan dari salah satu karyawan Hotel di Bangka).
Sistem Kerja Karyawan Hotel di Masa Pandemi Covid-19
Kebetulan saya mendapat tugas dinas luar dari kantor untuk mengikuti kegiatan rapat koordinasi, selama tiga hari dari Rabu hingga Jumat. Kegiatannya diselenggarakan di salah satu hotel yang masuk wilayah Kabupaten Bangka.
Ini kali pertama semenjak akhir Maret dulu saya menginjakkan kaki di hotel. Ada yang beda memang, terutama terkait aturan protokol kesehatan Covid-19 terhadap peserta yang mengikuti kegiatan tersebut.
Di sela-sela kegiatan tersebut, saya pun berbicara dengan beberapa karyawan hotel dengan bahan obrolan tentang bekerja di masa pandemi Covid-19. Dari mereka inilah saya memahami kalau mereka sangat-sangat terdampak pandemi Covid-19 ini.
Sejak akhir Maret 2020, manajemen hotel mengambil kebijakan untuk merumahkan karyawannya. Para karyawan hanya kebagian beberapa hari saja dalam satu bulan untuk berangkat kerja.
Gaji dihitung dengan sistem harian. Jika dihitung rata-rata per bulannya, pendapatan karyawan hotel bisa jadi di bawah satu juta.
Dampak dari dirumahkannya para karyawan hotel, otomatis pendapatan tidak seperti sebelum adanya pandemi Covid-19. Padahal, pengeluaran rumah tangga belum tentu berkurang, begitu menderitanya nasib karyawan hotel.
Mengapa pihak hotel merumahkan karyawannya? Adanya pandemi Covid-19 telah membatalkan seluruh kegiatan tamu yang sudah diorder sebelumnya.Â
Padahal, jumlah tamu yang menginap dan adanya even dari sejumlah instansi memengaruhi pendapatan pihak hotel. Sedangkan di masa pandemi Covid-19 (akhir Maret hingga sekarang) jumlah tamu yang menginap bisa dihitung dengan jari, begitu pula instansi atau pihak lain yang mengadakan event.