Mohon tunggu...
zahwan zaki
zahwan zaki Mohon Tunggu... Administrasi - Alumni IAIN SAS Babel (Pendidikan) dan Alumni STIA-LAN Jakarta (Bisnis)

Hobi melakukan perjalanan ke tempat yang belum pernah ditempuh dan terus mencoba menggerakkan pena, menulis apa yang bisa ditulis, paling tidak untuk bisa dibaca segelintir orang.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Singkong dan Pisang, Sumber Rezeki yang Tak Pernah Habis

3 Juni 2020   17:00 Diperbarui: 3 Juni 2020   17:15 2045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Kebun Singkong dan Pisang milik saya (usia tanam 3 bulan) | dokpri

Foto: Saya di Kebun Singkong & Pisang saat usia 2 bulan | dokpri
Foto: Saya di Kebun Singkong & Pisang saat usia 2 bulan | dokpri
Harga Singkong dan Pisang

Harga singkong dan pisang ditingkat tengkulak atau pengepul lokal bervariasi, tergantung dengan jenis singkong dan jenis pisangnya. Saat ini rata-rata harga singkong dijual 1.500 sd 2.000 rupiah per kilogram.

Sedangkan harga buah pisang, berkisar 25.000 sd 200.000 rupiah per tandannya. 

Singkong dan Pisang sebagai sumber rezeki yang tak pernah habis?

Sebelum saya menjatuhkan pilihan untuk bercocok tanam singkong dan pisang dalam satu lahan yang sama, saya sering browsing terkait tanaman ini, bahkan saya juga menjadi anggota salah satu grup komunitas petani pisang Indonesia di facebook. Dari situ sedikit banyak saya mengenal karakteristik dua tanaman ini.

Memanfaatkan hari libur, sabtu dan minggu saya memulai memanfaatkan lahan bekas padi ladang seluas setengah hektar. Untuk singkong saya cukup menggunakan lahan seluas 1/4 hektar, saya tanami singkong dengan nama ubi rakit. 

Menurut info ubi rakit memiliki umbi yang banyak. Sedangkan pisang menggunakan lahan seluruhnya, yang saya tanam kurang lebih 200 pohon pisang, dengan jenis pisang bervariasi. Saat ini usia tanaman singkong dan pisang saya sudah masuk usia tanam 3 bulan. 

Singkong dan pisang, menurut saya merupakan tanaman sebagai sumber rezeki yang tak pernah habisnya. Mengapa demikian? Singkong, walau usia panennya baru bisa di usia 8 sd 12 bulan, tetapi sepanjang waktu daunnya bisa dipetik, bisa untuk sayuran ataupun bisa dijual ke tengkulak atau rumah makan. 

Lalu, berapa penghasilan singkong saat panen? Dari beberapa referensi, produksi singkong bisa mencapai 60 ton per hektar bahkan lebih. Sedangkan rata-rata singkong petani lokal bisa berproduksi sampai 20 ton per hektar. Jika tanaman singkong saya seluas 1/4 hektar, maka bisa menghasilkan 5 ton umbi basah. Estimasi penghasilan dari kebun singkong sebesar 5.000 kg x 1.500 rupiah = 7.500.000 rupiah (waw, lumayan bukan).

Lalu, pisang. Pisang juga demikian, semua komponen tanaman pisang, bisa bermanfaat dan menghasilkan uang. Daunnya, jantung pisang, dan batangnya (gedebog) semuanya memiliki nilai jual. Konon di Amerika gedebog pisang harganya mahal sekali, karena mengandung khasiat untuk kesehatan. 

Foto: Gedebog Pisang di Supermarket AS seharga kisaran Rp. 85.000 | via detik.com
Foto: Gedebog Pisang di Supermarket AS seharga kisaran Rp. 85.000 | via detik.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun