Mohon tunggu...
Bidan Care / Romana Tari
Bidan Care / Romana Tari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Bidan Romana Tari [bidancare] Sahabat bagi perempuan dan keluarga, saling memperkaya informasi kaum perempuan dibidang kesehatan dan pengalaman sehari - hari dalam hidup,\r\n\r\nMari hidup sehat dan kreatif dalam hidup bersama bidancare

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pohon Natal dari Sepatu Bekas

26 Desember 2013   13:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:28 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melukis di atas sepatu bekas sebanyak kurang lebih 2.000 sepatu bukanlah hal yang mudah. Butuh semangat kreativitas yang tinggi. Tetapi ternyata teman saya Andre Romes putra Kalimantan ini mampu melakukannya bersama beberapa teman dan sukarelawan  para bapak, ibu-ibu dan anak muda. Semua lukisan di atas sepatu bekas ini akan dirancang menjadi sebuah pohon natal setinggi 10 meter.  Ketika saya tanya awal bulan Desember lalu, Andre menjawab, " Total terkumpul, kurang lebih 2.000 sepatu, bukan pasang, karena ada yang menyumbangkan sepatunya sebelah saja, jadi saya hitung per biji. Tingginya pohon rencananya 10 meter". Yuk kita lihat bagaimana prosesnya.

[caption id="attachment_311406" align="aligncenter" width="576" caption="Shine westrik"]

1388036828884362005
1388036828884362005
[/caption]

Mula-mula Andre memberikan pengumuman kepada sahabat dan semua teman baik di perkumpulan para seniman, warga gereja,maupun teman mayanya di Facebook. Mereka lantas mengirim banyak sekali sepatu bekas kepada Andre. Oya Andre yang juga pemilik galeri Bromo Art Space ini, tinggal di Rumah Khalwat Tegaljaya, Dalung Kerobokan, Denpasar-Bali. Tak heran jika karya ini banyak mendapat dukungan karena memang di Bali pusat seni lukis selain Yogyakarta.

Ketika saya tanya mengapa dia memilih melukis sepatu bekas? Andre jawab begini, " Tema, berbagi kasih bersama dalam aksi Natal 2013, membuat pohon Natal dari sepatu bekas dan sepatu layak pakai, yang bekas dan tidak bisa dipakai itu dilukis dengan mengecat dasar terlebih dahulu sesuai dengan warna yang diinginkan, kemudian yang sudah dicat dasar dijemur setelah kering baru dilukis dengan lukisan atau gambar tema natal."

[caption id="attachment_311407" align="aligncenter" width="521" caption="shine westrik"]

13880369051153574595
13880369051153574595
[/caption]

Wah menarik juga ya.... Lebih lanjut Andre bercerita, "Awalnya sih, ingin membuat pohon natal dari bahan yang  belum pernah orang lain pakai untuk dijadikan pohon natal, lalu saya pilih sepatu bekas, karena berdasarkan pengalaman saya melihat banyak sekali sepatu bekas yang sudah tidak dipakai lagi, kemudian menjadi masalah, dibuang menjadi sampah, saya berpikir, bagaimana menjadikan sepatu bekas ini menjadi lebih berguna lagi dan bisa menjadi bagus lagi untuk disimpan, dan sekedar untuk asesories."

Andre menjelaskan lagi " Kalau dikaitkan dengan natal, Yesus sendiri lahir ditempat yang sangat dianggap hina, di kandang domba, yang dianggap kotor,,tapi justru demikian Yesus lahir telah memberi warna dalam kandang itu sendiri dan dunia.. menjadikan manusia lebih berharga.. begitu pula sepatu, yang telah dianggap sampah tak terpakai, kalau kita sentuh dengan sentuhan seni, maka akan lebih berguna lagi, baik untuk sekedar pajangan dan bisa dipakai kembali.

[caption id="attachment_311409" align="aligncenter" width="521" caption="shine westrik"]

13880370181538304136
13880370181538304136
[/caption]

Wah idenya Andre keren  sekali, saya sampai geleng kepala rasanya hampir tidak yakin pohon natal itu bisa selesai, rupanya kerja keras dan kreativitas tak surut walau ada hujan deras. Mereka optimis pohon natal akan selesai. "Lihat, rangkanya sudah jadi, horeeeeeee... selamat ya Andre kalian memang hebat," kata saya kepadanya.

[caption id="attachment_311421" align="aligncenter" width="458" caption="shine westrik"]

138803745123284472
138803745123284472
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun