Mohon tunggu...
Bidan Care / Romana Tari
Bidan Care / Romana Tari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Bidan Romana Tari [bidancare] Sahabat bagi perempuan dan keluarga, saling memperkaya informasi kaum perempuan dibidang kesehatan dan pengalaman sehari - hari dalam hidup,\r\n\r\nMari hidup sehat dan kreatif dalam hidup bersama bidancare

Selanjutnya

Tutup

Catatan

8 Stories Bidancare

16 September 2011   10:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:54 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat  perkembangan jumlah bidan dari tahun - ke tahun di Indonesia, rasanya sangat menggembirakan. Jika menyaksikan wisuda adik adik bidan yang baru, rasa bangga dan haru memenuhi dada, duh barisan penyelamat para ibu dan perempuan bertambah lagi.

Semoga pasukan kesehatan bernama bidan ini semakin dapat berjabat tangan erat dengan sejawat bidan, membangun relasi harmonis dengan para dokter dan mitra kesehatan lainnya juga bergabung dalam Ikatan bidan Indonesia untuk membentuk formasi perlindungan kesehatan yang aman dan nyaman bagi ibu dan bayi yang dilayani.

Secara berkala bidan bidan yang sudah tergabung dalam Ikatan Bidan Indonesia mengadakan pertemuan bersama untuk membahas isu - isu terbaru di dunia kesehatan perempuan dan bayi.

Pertemuan itu seringkali juga menjadi ajang  "curhat " bagi para bidan. Topik yang dibahas mulai dari pengalaman sehari hari juga diskusi  ilmiah topik topik terkini di dunia kebidanan.

Berikut sebagian  kisah  - kisah perjalanan  bidancare dan dengan tulus dibagikan untuk teman teman. Terutama bagi para orangtua yang mempunyai anak perempuan siapa tahu berminat menjadi bidan ( he he he..promosi sekolah bidan )

Belum jadi bidan menolong melahirkan kembar

Ketika itu saya masih SPK menjelang kelulusan.Kami ditugaskan ke daerah binaan di Air Sugihan Muba. Untuk membuat karya tulis sekaligus praktek lapangan. Suatu hari kakak senior pembimbing kami seorang mantri kesehatan sedang mengirim pasien ke Palembang. Salah satu perawat senior di situ sedang cuti. Tinggallah kami berenam siswa SPK.

Tengah malam datang ibu akan melahirkan diantar naik perahu. Wah ternyata hamil kembar,duh gimana ini. Teori sih kami sudah dapat tapi prakteknya belum boleh tanpa pendampingan. Mana bayinya kembar lagi!. Mau tidak di tolong bayinya udah nongol kepalanya sedikit.

UPPS...nggak ada jalan lain, akhirnya saya sambil berdoa memberanikan diri memimpin melahirkan kembar. Salah satu teman saya  yang membacakan  teorinya tentang menolong melahirkan bayi kembar berdiri  di samping saya. Teman lain memasang infus untuk mengantisipasi bila terjadi  perdarahan. Begitu pesan senior saya sebelum berangkat. Soalnya pasien di sini gisinya buruk.

Sementara itu diluar ruang bersalin keluarga pasien nyaris sekampung yang antar saking banyaknya suporter he he he, maklum di desa masih sangat erat hubungan kekeluargaan mereka.

Akhirnya Syukur kepada Allah dengan selamat bayi lahir walaupun kami  sempat gemetaran juga. Satu demi satu bayi lahir dan  letak kepala semua. Berat bayinya 1800 gram dan 2300 gram, kami hangatkan dengan selimut dan  diberi botol hangat  yang dibungkus handuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun