Mohon tunggu...
Gina Nelwan
Gina Nelwan Mohon Tunggu... Bankir - Banker/AnimalsLover/ContentCreator

Blog : https://www.ginanelwan.com Instagram : @ginanelwan Twitter : @ginanelwan atau @ginabicara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hipokrit Begitu Menyebalkan

8 Juni 2019   20:39 Diperbarui: 29 Juni 2021   06:36 1678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hipokrit Begitu Menyebalkan | instgram @ginanelwan

Saya tertarik menulis dan bercerita, singkat saja tentang Hipokrit atau menurut KBBI diartikan munafik, orang yang suka berpura-pura. Apakah kita termasuk orang yang Hipokrit?

Menjadi manusia memiliki kehendak bebas, melakukan apapun dan memiliki sikap yang sama atau tidak sama antara manusia satu dengan yang lain. Semua itu terbentuk dari kehidupan sosial dan interaksi antara para penduduk bumi. Begitu banyak orang yang menjadi apa adanya, namun tidak sedikit orang yang penuh dengan kepura-puraan. Saya teringat dalam satu penggalan lirik lagu lawas indonesia bahwa "dunia ini panggung sandiwara..."

Manusia memang lihai bersandiwara, ini berlaku bagi saya dan semuanya. Saya tak lantas mengklaim tak pernah bersandiwara, saya pernah. Tetapi kadarnya pasti berbeda-beda. Kalau saya lebih bersandiwara dengan tujuan untuk menyembunyikan perasaan sedih atau galau untuk tidak terlihat orang lain, karena menurut saya kesedihan biarlah disimpan sendiri, padahal itu juga tak baik. Semua orang menyembunyikan sesuatu dalam hidupnya, tetapi orang munafik menyembunyikan kejahatan.

Saya begitu gerah dengan ciri sikap tersebut, Hipokrit. Saya bertemu dengan banyak orang Hipokrit dan saya menikmatinya. Menikmati permainan yang dibuat oleh kepura-puraan, saya mencoba menelaah dan menganalisa sendiri bahwa mereka nyaman dengan kemunafikan. Why oh why?

Baca juga: Guys, Ini Bedanya Orang Tulus dan Orang Hipokrit

Sebelumnya saya meminta maaf, menjadi bersikap layaknya hakim terhadap manusia yang lain, saya hanya membagikan ruang untuk orang-orang yang mau terbuka. Ruang ini seperti ruang sempit, karena masuk ke dalam pikiran saya, bahwa ini hanya sebuah opini dan pengalaman jumpa antara ruang dan waktu.

Dahulu saya sempat menjadi orang yang Hipokrit, saya tak pernah membantahnya dan ini pengakuan saya pertama kali. Kalau saya mengingatnya itu terjadi dimasa saya belum dewasa. Dahulu saya berpikir bahwa berpura-pura adalah sebuah cara agar ingin diterima oleh lingkungan ; teman, sahabat, kerabat atau orang-orang yang berinteraksi dengan kita. 

Munafik adalah cara yang manjur untuk kita bisa diterima diberbagai kalangan, pura-pura bahagia, pura-pura menyimak pembicaraan orang, pura-pura perhatian, pura-pura beragama, pura-pura tajir, pura-pura sedih, dan banyak hal yang dikemas dalam bentuk kemunafikan. Dengan kata lain, kemunafikan adalah jalan keluar untuk berkompromi agar orang menyukai kita.

Batasan Hipokrit atau tidak

Orang yang menjaga hal-hal pribadi bukan orang yang Hipokrit. Orang-orang yang menjaga sikap sopan santun juga bukan orang Hipokrit. Disini kita harus sepakat, menjaga hal yang pribadi bukan sebuah bentuk kesalahan. Contohnya apa? Password email, pin atm dan lainnya adalah ruang pribadi kita, tidak harus diketahui oleh orang lain. 

Dan juga melakukan kebaikkan untuk orang lain, namun tidak ingin diketahui seperti memberikan sumbangan atau bantuan adalah bukan seorang yang Hipokrit. Menjaga sikap dan tingkah laku terhadap orang lain adalah sebuah sikap dewasa dan bernilai, ini bukan Hipokrit. Karena menjadi manusia yang santun adalah dambaan semua orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun