Mohon tunggu...
Bode Haryanto Tarigan
Bode Haryanto Tarigan Mohon Tunggu... Dosen - Bujur Ras Mejuah Juah

Aku adalah satu diantara mereka dan kamu. Aku hanya bagian dari yang tidak terpisahkan diantara mereka dan kamu. Hidupku adalah bagian dari mereka dan kamu. Apa yang ada padaku adalah sebuah anugerah bagi mereka dan kamu. Aku Mereka dan Kamu adalah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Berdiskusi Dengan Ateis Hal Reflikasi Gen, Lahir Cacat dan Tuhan.

16 Mei 2011   23:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:34 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

[caption id="" align="alignleft" width="400" caption="Sebuah kecacatan bawaan"][/caption] Pengalaman berdiskusi dengan kawan-kawan Ateis di youtube, hal DNA dan GOD. Mereka menanyakan apakah Tuhan menciptakan DNA? Mereka menampilkan berbagai gambar video dari ketidak sempurnaan replikasi gugus DNA  sehingga menghasilkan  hasil yang tidak sempurna seperti kecacatan pada manusia-manusia.  Para ateis mempertanyatakan jika Tuhan menciptakan manusia sempurna dan segambar dengan Tuhan mengapa terjadi salah dalam replikasi DNA sehingga terjadi kelahiran yang cacat. Tentunya harus di garis bawahi apa yang dimaksud dengan sempurna dan segambar, karena Tuhan menciptakan Adam dan pasangannya adalah sempurna, dan segambar karena ada roh manusia yang diberikan Tuhan kepada manusia. Namun kalau sdh bicara roh pasti akan mengalami kesulitan karena ateis mati secara roh. Jika kita kembali kepada penciptaan maka Tuhan menciptakan Adam dan Hawa berserta langit dan bumi semua dalam keadaan baik. Adam dan Hawa tidak bercacat, bahkan sempurna. Lalu sejak kapankah kecacatan itu terjadi? Jawabnya adalah sejak manusia jatuh kedalam dosa. Kejatuhan manusia kedalam dosa merupakan CACAT secara rohani.  Kecacatan rohani bahkan mati secara rohani membuat manusia menghasilkan buah-buah yang cacat juga bahkan mati atau mematikan. Mati secara rohani akan menghasilkan tindakan yang diluar dari rancangan Tuhan. Tuhan menginginkan damai di bumi seperti di surga. Namun kelemahan pembahasan dengan ateis adalah mereka tidak mengenal akan arti roh/rohani. Mereka hanya mengenal cacat secara fisik, tanpa dapat menerima bahwa manusia juga memiliki roh yang juga dapat mengalami ganguan kematian dan cacat. Cacat dan mati secara rohani membuat manusia melakukan tindakan yang merusak lingkungan, tindakan itu merupakan buah dari ketidak telitian, dan sebagainya. Kecerobohan seperti digunakannya produk pupuk kimia yang sangat menyerap air dan akhirnya membuat lahan menjadi gersang. Itu juga adalah sebuah tindakan yang mencacatkan lingkungan. Industi yang membuang limbah sehingga mencemari lingkungan, air, udara dan tanah. Semua itu merupakan hasil kerja manusia yang membahayakan manusia itu sendiri dan lingkungan. Sebagai contoh, suatu negara menghasilkan mainan anak-anak dan keperluan rumah tangga lainnya, namun produk itu tidak sempurna sehingga masih mengandung senyawa-senyawa kimia radikal, yang pada temperatur tertentu dapat bereaksi dengan air dan juga dapat terlarut kedalamnya (air).  Jika itu teminum maka akan mengakibatkan bahaya bagi mereka. Ini adalah kejadian yang banyak terjadi dimana-mana sehinga produk tertentu suatu negara dilarang masuk ke US misalnya, karena terbukti tidak sehat dan membahayakan pemakai. Juga dengan teknologi yang menghasilkan radiasi yang membahayakan demi memenuhi kebutuhan energi, seperti nuklir misalnya. Secara prinsip teknologi semua dapat dikendalikan namun jika terjadi kecelakaan dan radiasi hingga keluar batas sistem aman berarti ada yang harus dirugikan karena mengalami radiasi. Dari ketiga contoh adanya sekelompok manusia yang dengan sengaja menghasikan produk beracun  misalnya produk rumahtangga dan yang terlambat menyadari akan bahayanya setelah digunakan seperti DDT, atau ada juga karena kebutuhan energi dan apapun alasannya, semua adalah hasil produk pikir dan rekayasa manusia. Ditambah kecerobohan manusia sehinga dapat membahayakan manusia lain dan juga  lingkungan. Contoh dampak dari tindakan di atas terhadap manusia, adalah  zat kimia yang berbahaya itu berinteraksi dengan pengguna dan bisa saja termakan yang mengakibatkan  ganguan pada sistem metabolisme, terjadi ganguan pada sistem sel dan gen pembawa indung telur dan sebagainya sehingga memicu terjadi replikasi gen yang tidak sempurna dan menghasilkan kecacatan. Di Indonesia laporan tahun 2005 lalu dilaporkan secara lisan pada sebuah seminar. meningkatnya bayi cacat dan kembar siam di Indonesia. Mungkin saja itu akibat zat kimia dari alat-alat yang digunakan yang masih mengandung zat kimia radikal bebas walaupun tentunya perlu dilakukan kajian lebih mendalam. Radiasi yang terjadi akibat nuklir dan perang dengan mengunakan senjata kimia. Semuanya zat kimia asing yang radikal dapat mengakibatkan perubahan sistem informasi pada sel/gen yang mengakibatkan terjadi mutasi, rekombinasi, transformasi,  transduksi yang dapat mengakibatkan kecacatan. Limbah industri dengan logam berat misalnya, jika  pada daerah tertentu yang pengawasan lingkungannya tidak dilakukan menurut prosedure batas yang ada misalnya jika di US memilki kondisi ambang batas resmi spt yang dikeluarkan oleh Environmental Protection Agency (EPA). Dan jika masyarakat menggunakan air tanah yang tercemar, maka kemungkinan besar akan terjadi ganguan kesehatan, sistem metabolisme dan bisa saja menjad terjadi hingga mempengaruhi keturunannya. Tentunya kesalahan dalam mengambil tindakan secara teknologi demi kehidupan yang lebih nyaman, ditambah faktor gegabah dan ketamakan manusialah yang dapat diduga  menjadi sumber pemicu terjadinya kekacauan/ganguan pada sistem reflikasi gen manusia. Semua itu diakibatkan kurangnya HIKMAT dan tentunya karena dosa juga. Di Taiwan ini jumlah orang cacat dan terbelakang mental cukup banyak dan mereka berkeliaran dan beraktifitas seperti orang kebanyakan. Mereka cacat tetapi mereka melakukan berbagai aktifitas, jika ditanya mengapa banyak mereka cacat karena mereka menikah sesama saudara. Tentunya jelas bahwa dari ilmu yang dipelajari peluang terjadinya kecacatan dan keterbelakangan metal jika menikah kedalam. Dalam arti bahwa antara ilmu pengetahuan dan kesadaran akan tindakan juga diperlukan agar tidak menghasilkan kecacatan. Teman satu gereja yang kedua-duanya cacat kaki mengecil, ternyata memilki anak yang sehat dan mereka berbahagia. Untuk itu kita seharusnya melihat itu bukan dari Tuhan karena Tuhan adalah sempurna, namun dari manusia yang melakukan penyimpangan, kelalain dan faktor lainnya katakanlah dosa. Namun kesulitan dalam berdiskusi dengan kaum ateis adalah karena mereka tidak percaya akan Tuhan mereka selalu mengangap ilmu pengetahuan dapat menyelesaikan segala masalah...............mereka sesunguhnya baru diingatkan akan Tsunami Jepang, bahwa negara berteknologi tinggi itu juga tidak berdaya ketika bencana itu datang. Jangan terlalu mudah menyalahkan Tuhan, karena Tuhan adalah Tuhan dan Tuhan memilki caranya sendiri untuk menunjukkan kekuasaannya. Jangan bawa dosa dan kelemahan manusia untuk melihat kuasa Tuhan. Kesimpulannya: Tuhan menciptkan semuanya baik, namun manusia jatuh kedalam dosa dan menghasilkan perbuatan yang membahayakan dirinya sendiri dan lingkungan sehingga dapat mengakibatkan kecacatan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun