Mohon tunggu...
Bheny Kisworo
Bheny Kisworo Mohon Tunggu... Guru - Hidup adalah perjuangan

Simpel Is Elegant

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan

14 Februari 2023   12:19 Diperbarui: 14 Februari 2023   12:30 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil.Semboyan terkenal yang di cetuskan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangunkarsa, Tut Wuri handayani, yang memiliki maksa bahwa pada saat seorang pemimpin berada di depan, maka dia harus bisa memberikan tauladan. Pada saat berada di tengah, maka dia harus bisa membangun motivasi/semangat. Dan pada saat berada di belakang, maka seorang pemimpin harusla bisa memberikan dukungan atau motivasi. Sebagai seorang pendidik maka kita harus menyadari bahwa setiap anak lahir di dunia ini dengan membawa kodratnya masing-masing. Dan sebagai guru tugas kita adalah menuntun dan mengarahkan segala kodrat yang ada pada masing-masing anak didik kita. Kita hany bisa mengarahkan dana memberikan dorongan, supaya mereka tidak kehilangan arah pada saat mereka berproses. Kita berikan mereka kebebasan dan kemerdekaan dalam belajar sehingga hal ini akan berdampak pada saat mereka belajar untuk mengambil sebuah keputusan yang tepat dan bertanggungjawab. Guru haruslah menjadi sosok yang bisa mengambil keputusan yang berpihak pada murid dengan menerapkan 4 Paradigma Pengambilan Keputusan, 3 Prinsip dalam menyelesaikan dilemma, dan 9 langkah Pengambilan dan Penbujian Keputusan.

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri seorang pendidik, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang diambil dalam pengambilan suatu keputusan. Sebagai seorang pendidik seharusnya kita memiliki nilai-nilai kebajikan yang tertanam dalam diri kita. Nilai kebaikan, kejujuran, tanggungjawab, disiplin, toleransi, gotong royong dan kebaikan lainnya. Nilai-nilai tersebut akan sangat berpengaruh pada saat seorang pendidik mengambil sebuah keputusan. Karena nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita akan mendasari pemikiran kita dalam mengambil sebuah keputusan yang mengandung Dilema Etika. Sebagai seorang Pemimpin Pembelajaran, seorang pendidik haruslah memiliki nilai universal dalam diri mereka dan menganut 3 prinsip dalam penambilan keputusan.

Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil?

Fasilitator telah sangat membantu saya dalam berlatih untuk melakukan proses pembelajaran serta pada saat saya melakukan pengujian terhadap Pengambilan Keputusan yang telah kita ambil pada sebuah kasus dilemma etika. Fasilitator memberikan arahan agar kita melakukan pengambilan keputusan yang berpihak kepada murid.

Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut?

Selalu ada pertanyaan tentang efektifitas keputusan yang kita ambil, untuk itu perlu dilakukan uji kebenaran apakah keputusan yang saya ambil itu sudah berdasarkan pada nilai-nilai universal, apakah keputusan tersebut juga sudah mengutamakan keberpihakan kepada banyak orang dan bisa dipertanggungjawabkan.

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

seorang pendidik harus mampu memahami kebutuhan belajar murid-muridnya. Selain itu Pendidik juga harus memiliki kompetensi sosial emosional. Karena dengan memiliki ketrampilan mengelola social emosial tersebut maka seorang pendidik akan bisa mengambil sebuah keputusan secara sadar (mindfulness). Dengan demikian, keputusan yang diambil merupakan keputusan yang bisa dipertanggungjawabkan.

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun