Mohon tunggu...
sebastian waru
sebastian waru Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cerita Indah di Kala MPAB

8 April 2016   14:44 Diperbarui: 8 April 2016   21:50 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mentari  petang perlahan menyembunyikan parasnya di balik gunung yang menjulang  tingginya nun jauh di ujung barat, tak kalah burung-burung satu persatu  kesana kemari mencari sarangnya. Bunga-bunga penghias rumah tua yang nampak pudar  tempat di mana kami akan memperoleh pengalaman baru, pengetahuan baru,  dan sahabat baru di petang itu layu tak berkutik  oleh biasan cahaya wajar yang begitu  menyekat  hingga kulit seolah di cabik habis-habisan. Namun wajah sumringah yang muncul di wajah saudara-saudara panitia ataupun senior lain yang sudah lebih dulu mengenal  rumah tua yang nampak pudar itu seoalah-olah menjelma atau  menyihir  kami yang di petang itu tampak gugup, sungkan dan malu.  

Antusiasme dari para senior itulah yang membuat kami merasa  pilihan kami untuk  bergabung  bersama organisasi yang usianya sudah tak mudah lagi (PMKRI) ini merupakan pilihan yang tepat. Jujur, sebelum kami mengenal  betul seperti apa itu PMKRI, lalu bagaimana itu PMKRI kami selalu mempersepsikan  PMKRI itu sangat jauh dari apa  yang kami lihat serta yang kami rasakan saat ini. 

Dari kami ada yang mengatakan bahwa  PMKRI itu organisasi yang didalamnya hanya berkaitan dengan politik, ada yang mengatakan  PMKRI kerjanya hanya demo, bahkan dari kami ada yang tidak tahu apa itu PMKRI,  sebelum kami berproses di sini selama tiga hari yang sudah kami lalui. Namun bagi kami, meskipunpun kami masih berstatus sebagai calon anggota, menganggap persepsi yang  melenceng jauh dari kenyataan itu hanyalah masa lalu. 

Yang paling penting menurut   kami sekarang adalah berusaha semaksimal mungkin  agar apa yang kami peroleh dari  PMKRI selama beberapa hari kami berproses di sini dapat kami terapkan dengan baik  di dalam masyarakat, lingkungan kampus tempat kami berkuliah ataupun dimanapun kami berada. PMKRI membuat kami semua lebih percaya diri,PMKRI juga mampu menambahkan wawasan  dan   membuat kami termotivasi untuk lebih kritis dalam berimajinasi.

TENTANG PMKRI

Paradigma kami tentang PMKRI  selama kami berproses di sini adalah PMKRI sungguh luar biasa.  Banyak dari antara kami yang aktif di berbagai UKM,KMK, dan komunitas lainnya baik di dalam  lingkungan akademis maupun di luar, namun sangatlah jauh ketika kami membandingkan dengan  PMKRI,bahkan kami ibaratkan langit dan bumi. Jauh. Sangat-sangat jauh.   Disini, kami seolah-olah di bangun  dari tidur yang begitu lelap, di sini kami perlahan  mulai di bentuk,  di sini kami baru dapat mengenal  SIAPA AKU, UNTUK APA AKU ADA, SIAPA MEREKA. 

Begitu banyak  inovasi yang kami peroleh selama beberapa hari kami  berproses disini,dan sangat sulit untuk   kami narasikan. Tiada kata lagi yang mampu kami lambungkan  untuk menarasikan perasaan  yang kami rasakan di dalam lubuk hati kami masing-masing selain kata “luar biasa”.  Mulai dari hal-hal yang terkecil sampai ke hal-hal yang terbesar,   walaupun memang masih ada  beberapa aspek yang masih kurang,namun kami juga sadar bahwa  manusia itu pasti  memiliki kekurangan dan kelebihan , kemudian, kami juga menyadarinya  bahwa  kekurangan tersebut merupakan bagian dari proses.

TENTANG KEGIATAN 

Selama tiga hari pelaksanaan MPAB berlangsung  ada begitu banyak hal yang kami peroleh mulai  dari pengetahuan baru, teman-teman baru dan pengalaman baru . Pahit dan manisnya rasa tentu  saja kami rasakan tetapi  kami sangat menikmatinya. Hari yang paling melelahkan bagi kami adalah  hari sabtu, karena begitu banyak materi yang di berikan, membuat sebagian dari kami ada yang  kelelahan, ngantuk, dan kurang focus mendengarkan materi. Akan tetapi kami tetap berusaha melawan  rasa lelah, dan ngantuk serta tetap fokus  mendengarkan materi yang di berikan , karena bagi kami  melewatkan  satu materi yang berikan tentu sangat merugikan, apalagi kegiatan ini tanpa di pungut  biasa sepeserpun. 

Padahal, tak bisa di pungkiri di era globalisasi ini mendapatkan sesuatu secara gratis  itu sulit di dapatkan. Hal yang terpenting juga bagi kami dari kegiatan MPAB yang berlangsung selama  tiga hari ini adalah kami dapat saling mengenal satu sama lain dari berbagi daerah di Indonesia, mulai  dari Sumatera, hingga ke Papua,selain itu ternyata  selain mengabdi untuk bangsa, PMKRI juga mengabdi  untuk Gereja, dan yang lebih unik lagi menurut kami adalah PMKRI terbuka untuk siapa saja,dari mana saja  dan agama apa saja(UNIVERSAL), membuat kehadiran kami selama kegiatan berlangsung tidaklah sia-sia, karena begitu banyak pengalaman yang kami dapatkan. 

Selain karena beberapa faktor tersebut ada  beberapa hal juga yang membuat kami merasa antusias dan bangga bisa mengenal PMKRI yaitu Visi  dan Misi PMKRI yang bagi kami sangat menantang.  Menantang dalam hal ini berupa memotivasi kami  untuk belajar lebih banyak , serta mendorong untuk saling membantu seta menghargai .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun