Mohon tunggu...
Bagus Rizqi
Bagus Rizqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pengin Lulus Tepat Waktu

Tips diet? Dm

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tercorengnya Pendidikan di Purbalingga karena Ulah Guru Cabul

20 Mei 2022   23:40 Diperbarui: 20 Mei 2022   23:42 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Guru, merupakan pemimpin yang berada di sekolah, guru merupakan sebuah panutan yang dapat digugu dan ditiru. Hal demikian tetapi tidak berlaku terhadap salah satu guru yang ada di Purbalingga. Meski tindakan asusila yang dilakukan oleh oknum guru SMP tersebut sedang diproses hokum, namun tetap saja akan mencoreng bagaimana kualitas pendidikan yang ada di Purbalingga. Guru tersebut berinisial AS, yang berumur 32 tahun. Perbuatan bejat tersebut sebenarnya sudah diketahui oleh pihak sekolah, kejadian tersebut terjadi pada bulan November 2021, namun AS meminta maaf dan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulanginya lagi pada bulan Desember.

Namun pada bulan Maret 2022, terdapat sebuah berita yang menggemparkan masyarakat, khususnya warga Purbalingga sendiri. Dimana AS ditangkap pada Jumat, 2 Maret 2022 di rumahnya. Dan hasil yang diketahui dari pemeriksaan itu ternyata AS sudah melakukan perbuatan asusila tersebut sejak tahun 2013. Perbuatan asusila tersebut dilakukan terhadap murid-muridnya yang dilakukan di lingkungan sekolah, bahkan ada juga yang saat jam pelajaran. Sungguh sangat miris jika dipikir secara nalar, karena seorang guru seharusnya mendidik terhadap anak-anaknya di sekolah, bukan membuat rasa takut dan trauma terhadap anak- anaknya. Terdapat tujuh korban dari tindakan tersebut, lima diantaranya sudah sampai pada berhubungan intim layaknya seorang suami dan istri, dan dua lainnya diperlakukan cabul. Terkuaknya perlakuan bejad oknum guru tersebut berawal dari informasi masyarakat setempat yang melaporkan.
AS juga mengaku bahwa dirinya nekat untuk melakukan perbuatan tidak senonoh ini lantaran fantasinya. AS juga kerap menonton film kartun yang dia download. Para korban nantinya akan diancam dengan diberikan nilai yang jelek apabila tidak mau melayani nafsu birahinya. Dengan demikian, para korban akan pasrah terhadap ancaman yang diberikan oleh AS, karena merasa takut apabila nantinya harus mendapatkan nilai yang jelek.

Karir dari AS sebagai seorang guru juga nantinya bakalan mati, hal itu diungkapkan langsung oleh Dindikbud kabupaten Purbalingga yang menyatakan akan memberikan sanksi yang paling berat terhadap AS karena perbuatannya itu yang berupa pencabulan terhadap tujuh muridnya. Perbuatan AS menurut Dindikbud Purbalingga juga telah mencoreng profesi mulia dari seorang guru. Karena pada dasarnya, guru lah yang seharusnya memberikan teladan, baik itu terhadap muridnya maupun terhadap masyarakatnya, bukan malah kebalikannya. Perbuatan AS juga menjadi preseden buruk bagi dunia pendidikan, karena perbuatannya tersebut secara langsung telah menodai dunia pendidikan yang ada di daerahnya yaitu di Purbalingga.
Harapan penulis mengenai adanya berita tersebut yaitu untuk menghukum tegas untuk siapapun mengenai cabul. Apalagi untuk seorang guru, yang merupakan fasilitator di sekolahnya, sangat tidak layak apabila masih terdapat guru dengan modelan seperti itu. Dengan demikian, AS untuk tidak lagi diizinkan menjadi guru dan juga tidak diizinkan mengajar dimanapun, karena sudah mencoreng nama di dunia pendidikan. Pihak sekolah juga harus membuat peraturan yang lebih tegas untuk mengurangi tindakan resiko kejahatan. Guru-guru yang ada di sekolah juga harus bisa dekat dengan siswa-siswanya, harus mendengar keluh kesah dari siswanya, sehingga apabila terdapat sebuah contoh kasus yang sama, para siswa akan berani untuk bercerita terhadap siapapun tanpa adanya rasa takut yang menyelimutinya. Biasanya para siswa akan merasa terbuka jika dirinya merasa dekat dengan guru-gurunya. Peran guru di sekolah tidak hanya mengajar dan mengajar, tetapi menjadi peran orang tua yang berada di sekolahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun