Mohon tunggu...
Guruh burhanto
Guruh burhanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bismilah

Berusaha menjadi baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Review Buku Zaman Peralihan, Soe Hok Gie

1 Februari 2022   16:25 Diperbarui: 1 Februari 2022   16:28 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Buku dengan judul zaman peralihan merupakan kumpulan tulisan-tulisan Soe Hok Gie yang kemudian dijadikan buku. Tulisan-tulisan yang dinilai cukup penting dan masih tetap relavan hingga saat ini. Buku yang saya baca terbit pertama  kali pada April 2017 oleh penerbit yang bekerja sama yaitu LABIRIN dan MataBangsa. Buku ini diterbitkan di Bantul, Yogyakarta.

Pada tulisan ini, yang terlihat adalah sosok Gie yang merupakan seorang mahasiswa, aktivis, dan kemudian menjadi dosen UI. Tulisan dalam buku ini dibuat menjadi 4 bab yaitu masalah kebangsaan, masalah kemahasiswaan, masalah kemanusiaan, dan catatan turis terpelajar.  

Di bab masalah kebangsaan, Soe Hok Gie berbicara mengenai masalah-masalah kebangsaan, ia berharap Indonesia dan universitas seperti universitas ketika masa Hindia Belanda, menumbuhkan keindonesiaan, nasionalisme dan persatuan yang membuang perpecahan akibat golongan, suku, agama, ras, dan warna kulit. 

Di bab ini,terdapat tulisan-tulisan Soe Hok Gie tentang mahasiswa, KAMI yang merupakan organisasi gerakan masa itu yang dikritik oleh Soe Hok Gie. Ia menulis tentang kelemahan-kelemahan organisasi tersebut. 

Para pemimpin organisasi mahasiswa tersebut telah menjadi politikus yang berstatus mahasiswa yang memanfaatkan gelar mahasiswanya. Ia juga mengkritik Soekarno yang membungkam kebebasan Pers, menangkap para oposisi, serta mengatakan bahwa tentara adalah pemegang saham dari tumbangnya Soekarno yang membuat tentara sangat  berkuasa di Orde Baru.

Pada bab 2, Soe Hok Gie banyak berbicara tentang pengalamannya menjadi mahasiswa dan dosen. Ia mengenang kembali perjalanannya selama masih mahasiswa. 

Pada buku ini ia banyak menulis kritikannya terhadap mahasiswa dan dosen pada masanya. Bahwa banyak mahasiswa yang sok kuasa dan menekan juniornya.

Begitu pula dengan dosen, banyak dosen yang tidak bertanggung jawab dan tidak memberikan contoh yang baik kepada para mahasiswa. Disini, universitas Indonesia banyak disebut oleh Gie.  

Judul tulisannya yaitu Mimpi-mimpi terakhir mahasiswa tua di bab ini terdapat kutipan yang populer di banyak kalangan yaitu, "Masih terlalu banyak mahasiswa yang bermental sok kuasa. Merintih kalau ditekan, tetapi menindas kalau berkuasa. 

Mementingkan golongan, ormas, teman seideologi, dan lain-lain. Setiap tahun datang adik-adik saya dari sekolah menengah. Mereka akan menjadi korban-korban baru untuk ditipu oleh tokoh mahasiswa semacam tadi".

Pada bab ketiga, yaitu mengenai masalah-masalah kemanusiaan. Disini terdapat tulisan Gie mengenai pembantaian masal orang orang yang di cap sebagai PKI dan simpatisannya di Bali pada masa lalu. Bali pada masa itu seakan menjadi ibu kota negara kedua karena seringnya Soekarno berkunjung ke Bali. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun