Mohon tunggu...
Betrika Oktaresa
Betrika Oktaresa Mohon Tunggu... Administrasi - Full time husband & father. Part time auditor & editor. Half time gamer & football player

Full time husband & father. Part time auditor & editor. Half time gamer & football player

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Cintaku Indah di Bagansiapiapi

30 Juni 2018   11:40 Diperbarui: 1 Juli 2018   15:06 2287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: inthemidstofher.com

"Oh iya, kayaknya panggil nama aja deh, jangan Ibu, kelihatan kayak udah tua banget, panggil aku May aja." Lanjutnya.

"Iya juga ya, dari tadi juga agak aneh nyebutnya, kalo aku panggil aja Arga." Jawabku mencairkan suasana.

Mayleen adalah lulusan Fakultas Ilmu Budaya di salah satu universitas terbaik di Indonesia yang bertempat di Depok. Ia bercerita bahwa ia mungkin sedikit orang yang berhasil berkuliah sejauh itu di luar Riau bahkan di luar Pulau Sumatera dan masuk di universitas bergengsi. 

Ia melanjutkan, saat lulus, banyak tawaran pekerjaan di Jakarta, namun ia merasa adanya panggilan hati untuk mengabdi di tanah kelahirannya, di kabupaten ini. Obrolan kami berlanjut ke hal-hal yang menarik di kabupaten ini, May banyak menceritakan tentang betapa solidnya masyarakat Kabupaten Rokan Hilir ini dalam bermasyarakat meskipun berada di tengah keragaman, baik keragaman agama, maupun suku. Tidak ada pengkotak-kotakan disini, semua membaur menjadi satu.

"Ada juga acara Bakar Tongkang lho yang jadi ikon kabupaten ini!" kata May bersemangat.

"Bakar Tongkang? Acaranya kayak gimana itu?" tanyaku penasaran.

May pun menjelaskan bahwa acara Bakar Tongkang telah menjadi ikon dan andalan pariwisata Kabupaten Rokan Hilir dan Provinsi Riau yang mampu menyedot puluhan ribuan wisatawan dalam dan luar negeri di setiap tahunnya. 

Ritual Bakar Tongkang bertujuan untuk mengenang para leluhur orang Tionghoa dalam menemukan Bagansiapiapi dan sebagai wujud syukur kepada Dewa Kie Ong Ya. Ritual Bakar Tongkang diadakan setiap tanggal 16 bulan kelima penanggalan Lunar (Imlek) setiap tahunnya, yang dalam bahasa Hokkian disebut "Go Cap Lak".

"Tahun ini, kalo enggak salah tanggal 5 Juli besok, seminggu lagi."

"Wah, sebentar lagi ya, pengen liat, tapi aku kan belum lama di sini, belum hafal jalan-jalannya." Kataku.

"Oh gitu, sama aku aja nanti, kan kita bisa ngeliat sama-sama."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun