Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Setelah Acara Terbesar Kepanduan Usai

18 Oktober 2015   22:17 Diperbarui: 19 Oktober 2015   06:41 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Salah satu poster JOTA-JOTI 2015 yang dikeluarkan World Organization of the Scout Movement. (Foto: koleksi WOSM)"][/caption]

Acara terbesar kepanduan sedunia, Jamboree On The Air (JOTA) dan Jamboree On The Internet (JOTI), baru saja usai. Setelah digelar selama tiga hari penuh, 16 sampai 18 Oktober 2015, acara yang diikuti jutaan pandu dari seluruh dunia, berakhir sudah. Lalu apa yang dapat dilakukan setelah acara itu usai?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, baiklah kita mendalami kembali tentang JOTA dan JOTI. Ini adalah acara tahunan yang diadakan setiap minggu ketiga di bulan Oktober. Penyelenggaranya adalah World Organization of the Scout Movement (WOSM), organisasi kepanduan sedunia yang mempunyai 162 organisasi nasional kepanduan, termasuk Gerakan Pramuka dari Indonesia.
Berbeda dengan acara-acara WOSM lainnya yang jumlah peserta terbatas, paling banyak sekitar 40.000 orang di suatu jambore kepanduan sedunia, maka JOTA dan JOTI bisa diikuti semua pandu. Tidak ada batasan usia, sehingga di Indonesia para anggota Gerakan Pramuka sejak golongan Pramuka Siaga (7-10 tahun) sampai golongan Pembina Pramuka (di atas 25 tahun) dapat ikut serta.
Ini juga merupakan kesempatan bagi para pandu untuk menambah sahabat dan memperluas pergaulan serta wawasan dengan pandu-pandu dari negara lainnya. Untuk ikut serta pun tak perlu biaya besar. Bagi yang ingin ikut JOTA, cukup memanfaatkan perangkat amatir radio. Memang untuk menggunakan perangkat amatir radio, seseorang harus mempunyai call sign yang terdaftar. Namun para pandu yang tak mempunyainya, dapat menghubungi mereka yang mempunyai call sign amatir radio, yang di Indonesia adalah para anggota Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI). Sejak JOTA diselenggarakan pada 1950-an, para anggota ORARI dan organisasi sejenis di negara lain, selalu dengan senang hati membantu para pandu untuk berpartisipasi dalam JOTA.

Sedangkan mereka yang ingin ikut JOTI yang diselenggarakan sejak akhir 1990-an, lebih mudah lagi caranya. Cukup dengan menggunakan komputer pribadi, komputer jinjing, atau telepon genggam pintar (smart phone) yang terhubung dengan jaringan internet, dan segera dapat ikut saling bercakap-cakap dan berbagi pengalaman melalui Skype, Chat Channel, atau media sosial lainnya.

Hal itu sudah terlihat selama tiga hari ini. Jutaan pandu dari seluruh dunia, termasuk para anggota Gerakan Pramuka, aktif berjambore melalui udara dan melalui internet. Media-media sosial seperti Twitter, Facebook, Path, dan Instagram, penuh foto dan komentar yang terkait dengan JOTA dan JOTI. Tagar #jotajoti juga menjadi trending topic yang cukup ramai dibicarakan selama tiga hari ini.

Sekarang, kembali pada pertanyaan apa yang dapat dilakukan setelah acara itu usai? Jawab yang paling mudah adalah, teruslah berkomunikasi, teruslah membina persahabatan dengan teman-teman pandu yang telah ditemui selama JOTA dan JOTI. Bukan tak mungkin melalui persahabatan antarpandu itu, ada yang bisa memanfaatkan untuk mengembangkan karier sesuai yang dicita-citakan. Misalnya, dengan kerja sama antarpandu, mereka yang senang membuat piranti lunak (software) game online, dapat menghasilkan game online yang disukai banyak orang. Begitu juga yang senang traveling, dapat memanfaatkan persahabatan dengan teman dari luar negeri, untuk saling berkunjung ke negara-negara yang ingin dijelajahi. Ini hanya dua contoh kecil saja.
Banyak lagi yang bisa dilakukan dengan terus membina persahabatan dengan pandu-pandu yang ditemui selama JOTA dan JOTI. Namun yang tak kalah pentingnya, melalui pertemuan di udara dan di internet yang kemudian berkembang menjadi persahabatan, dapat ditumbuhkan saling pengertian antarwarga dari berbagai negara. Saling pengertian ini yang bila terus dibina, dapat membuat keseluruhan isi dunia menjadi lebih bersahabat, lebih damai, dan tentu saja menjadi lebih aman dan nyaman ditempati. Sejalan dengan slogan WOSM, “Scouts, creating a better world”, melalui JOTA dan JOTI diharapkan para pandu dapat membantu menciptakan dunia yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun