[caption caption="Bahan pertemuan Subkomite Manajemen Kepanduan Kawasan Asia-Pasifik di Gwangju, Korea Selatan, 2 November 2015. (Foto: Berthold DHS)"][/caption]
Kepanduan Kamboja tercatat sebagai yang terbanyak peningkatan jumlah anggotanya dalam kurun waktu tiga tahun, 2013 sampai 2015. Bila pada sensus 2013, ada 11.887 Pandu Kamboja, maka tahun ini jumlahnya menjadi 28.533 orang. Kalau dihitung persentasenya, maka terjadi peningkatan sebanyak 58,34 persen.
Selanjutnya yang juga meningkat adalah Malaysia yang kini anggotanya mencapai 70.714 orang (meningkat 19,44 persen), dan Sri Lanka dengan anggota saat ini tercatat sebanyak 38.606 orang (meningkat 19,96 persen). Negara-negara lain yang peningkatan jumlah anggotanya cukup signifikan adalah Bangladesh, Fiji, Bhutan, Scouts of China (Taiwan), India, Hong Kong, Nepal, Selandia Baru, dan Filipina.
Gerakan Pramuka dari Indonesia meskipun jumlah anggotanya terbanyak di dunia dengan sekitar 20 juta anggota (dari keseluruhan sekitar 40 juta Pandu di seluruh dunia), hampir tidak ada peningkatan. Tampaknya karena pihak Gerakan Pramuka kini lebih fokus untuk meningkatkan kualitas, daripada kuantitas.
Peningkatan jumlah anggota kepanduan memang menjadi salah satu upaya yang dilakukan, untuk mencapai cita-cita pada 2030 ada sebanyak 100 juta Pandu di seluruh dunia. Namun tentu saja di samping meningkatkan jumlah, yang juga tak kalah penting adalah upaya meningkatkan kualitasnya.
Hal itulah yang menjadi salah satu pembicaraan dalam pertemuan Subkomite Manajemen Kepanduan Kawasan Asia-Pasifik di Kim Dae Jung Convention Centre, Gwangju, Korea Selatan, 2 November 2015. Pertemuan tersebut dipimpin oleh Malcolm Tan dari Singapura sebagai ketua subkomite, dan dihadiri oleh Berthold Sinaulan (Indonesia) sebagai wakil ketua subkomite, serta para anggota Reg Williams (Australia) dan Dr. Somboon Bunyasiri (Thailand), didampingi penasehat Janaprith Fernando (Sri Lanka) yang juga anggota Komite Kepanduan Kawasan Asia-Pasifik, serta Prassanna Shrivastava dari Biro Kepanduan Kawasan Asia-Pasifik.
Ini adalah pertemuan akhir dari Subkomite Manajemen Kepanduan Kawasan Asia-Pasifik masa bakti 2012-2015. Selama tiga tahun sejak subkomite itu dibentuk di Dhaka, Bangladesh, pada November 2012, telah banyak pertemuan diadakan. Termasuk di Malaysia, Kepulauan Maladewa, India, dan Australia.
Sebagai subkomite yang membidangi masalah manajemen, subkomite ini memang banyak membahas masalah-masalah yang perlu mendapat perhatian dari pihak pengurus kepanduan di kawasan Asia-Pasifik. Termasuk upaya memperbaiki pengelolaan kepengurusan organisasi nasional kepanduan, peningkatan sumber daya manusia, dan peningkatan upaya-upaya yang dapat membangun organisasi kepanduan menjadi organisasi mandiri yang disukai dan dibutuhkan kaum muda.
Bersama dengan anggota lainnya, Ali Maniku (Kepulauan Maladewa) yang juga salah satu wakil ketua subkomite, serta Hubert Ho (Hong Kong) dan Justin Kim (Korea Selatan), Subkomite Manajemen Kepanduan Kawasan Asia-Pasifik telah berbuat cukup banyak untuk membantu membangun kepanduan di kawasan Asia-Pasifik menjadi lebih bermanfaat bagi masyarakat luas. Ke depan, seluruh anggota sepakat, di mana pun mereka berkontribusi dalam kepanduan, baik di tingkat internasional, nasional, atau pun tingkat lokal, sama-sama tetap bertekad mengabdi pada organisasi pendidikan ini, sehingga dapat membantu kaum muda mendapatkan masa depan yang lebih baik.