Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hari Bapak Pramuka Indonesia, Pembina Pramuka Raih Penghargaan

12 April 2016   08:03 Diperbarui: 12 April 2016   08:57 3912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Bapak Pramuka Indonesia, Sri Sultan Hamengku Buwono IX, tanggal lahirnya 12 April diperingati sebagai Hari Bapak Pramuka Indonesia. (Foto: Istimewa)"][/caption]Belum banyak yang tahu, 12 April adalah Hari Bapak Pramuka Indonesia. Bila di tingkat internasional kita mengenal Hari Bapak Pramuka Sedunia atau Hari Bapak Pandu Sedunia, Lord Baden-Powell, yang diperingati setiap 22 Februari sesuai tanggal lahir Baden-Powell, maka di tingkat nasional sejak beberapa tahun ini juga telah diperingati Hari Bapak Pramuka Indonesia pada 12 April setiap tahunnya.


Sri Sultan Hamengku Buwono IX dilahirkan dengan nama Gusti Raden Mas Dorodjatun pada 12 April 1912, dan wafat pada 2 Oktober 1988 saat berusia 76 tahun. Beliau tercatat sebagai Sultan yang pernah memimpin di Kasultanan Yogyakarta (1940-1988) dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang pertama setelah kemerdekaan Indonesia. Beliau juga pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia periode 1973-1978. 


Di luar itu, Sri Sultan HB IX juga amat dekat dengan gerakan kepanduan atau yang sekarang di Indonesia dikenal dengan nama Gerakan Pramuka. Bahkan Presiden Soekarno pernah menjulukinya sebagai Pandu Agung. Kata “Pramuka” sendiri diusulkan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Kata itu berasal dari kata “Poromuko”, pasukan di Keraton Yogyakarta pada masa penjajahan Belanda, yang berdiri paling depan saat berperang. 


Sri Sultan HB IX juga yang menerima Panji Gerakan Pramuka dari tangan Presiden Soekarno di halaman Istana Negara pada 14 Agustus 1961, tanggal yang kemudian dijadikan peringatan Hari Pramuka setiap tahunnya. Penyerahan panji itu menandai era baru gerakan pendidikan kepanduan di Indonesia, yang tadinya terdiri dari puluhan organisasi kepanduan menjadi satu, semuanya dilebur di dalam Gerakan Pramuka.


Sri Sultan HB IX kemudian menjadi Ketua pertama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Bukan hanya sekali, tetapi sampai empat periode berturut-turut. Mulai dari masa bakti pertama 1960-1963, kemudian 1963-1967, 1967-1970 dan 1970-1974.


Beliau juga tercatat sebagai penerima penghargaan tertinggi gerakan kepanduan di dalam dan luar negeri. Di dalam negeri, Sri Sultan Hamengku Buwono IX adalah penerima pertama Lencana Tunas Kencana, penghargaan tertinggi Gerakan Pramuka untuk orang dewasa. Sedangkan di tingkat internasional, beliau juga telah menerima Bronze Wolf Award, penghargaan tertinggi dan satu-satunya dari World Organization of the Scout Movement, organisasi gerakan kepanduan sedunia.


Atas jasa-jasanya kepada Gerakan Pramuka, maka dalam Musyawarah Nasional 1988 di Dili, Timor Timur (sekarang Timor Leste), Sri Sultan Hamengku Buwono IX ditetapkan sebagai Bapak Pramuka Indonesia melalui Keputusan bernomor 10/Munas/1988.

[caption caption="Ketua Komite Kepanduan Asia-Pasifik, Paul Parkinson (kanan), bersama Direktur Regional Biro Kepanduan Asia-Pasifik, JR Pangilinan (kiri), menyerahkan penghargaan berupa plakat kepada Berthold Sinaulan, atas jasanya selama 20 tahun tanpa henti menjadi Koresponden Kehormatan Kepanduan Asia-Pasifik. (Foto: R. Andi Widjanarko)"]

[/caption]Penghargaan Asia-Pasifik
Sementara itu, sehari menjelang peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia, seorang Pembina Pramuka dari Jakarta Timur, Berthold Sinaulan, menerima penghargaan kepanduan Asia-Pasifik. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Ketua Komite Kepanduan Asia-Pasifik, Paul Parkinson, didampingi JR Pangilinan, Direktur Regional Kepanduan Asia-Pasifik di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin, 11 April 2016 sore.


Penghargaan itu diberikan di sela-sela pertemuan Komite dan Subkomite Kepanduan Asia-Pasifik yang dihadiri juga oleh Sekretaris Jenderal World Organization of the Scout Movement), Scott Teare. Lebih dari 100 wakil-wakil organisasi nasional kepanduan di wilayah Asia-Pasifik hadir dalam pertemuan di Jakarta tersebut.
Penghargaan yang diberikan kepada Berthold Sinaulan disebutkan “to his dedication service to Scouting as Honorary Correspondent of the Asia-Pacific Region of Gerakan Pramuka for the past 20 years”, atau untuk dedikasi pelayanan untuk kepanduan sebagai seorang Koresponden Kehormatan Kepanduan Kawasan Asia-Pasifik dari Gerakan Pramuka selama 20 tahun. Penghargaan berbentuk plakat tersebut ditandatangani oleh Paul Parkinson dan JR Pangilinan.


Selain sebagai Koresponden Kehormatan Kepanduan Asia-Pasifik, Berthold SInaulan juga aktif dalam berbagai kapasitas sejak 1995 itu. Misalnya, Wakil Ketua Subkomite Manajemen Kepanduan Asia-Pasifik periode 2012-2015, dan anggota Panel Spesialis Kepanduan Asia-Pasifik sejak 2012.


Berthold Sinaulan juga merupakan orang keempat di Indonesia yang memperoleh penghargaan berupa medali Asia-Pacific Region Scout Chairman’s Award. Di samping berbagai penghargaan kepramukaan dari dalam dan luar negeri. Termasuk dua kali memenangkan Piala Presiden RI untuk Karya Jurnalistik Kepramukaan Terbaik pada 1990 dan 1992. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun