Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

"Fortune Cookie" yang Mengingatkan Kita untuk Selalu Mengatakan Kebenaran

11 Februari 2017   10:13 Diperbarui: 11 Februari 2017   15:32 917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fortune cookie atau kue keberuntungan. (Foto: BDHS)

Hujan terus-menerus sejak Jumat malam sampai Sabtu pagi ini, 11 Februari 2017, di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, menyebabkan saya mengurungkan niat untuk ke luar rumah. Padahal, biasanya kalau akhir pekan, di pagi hari saya bersama istri senang mengunjungi Pasar Modern Bintaro. Selain berbelanja bahan makanan, kami juga bisa sarapan pagi bersama dengan pilihan banyak tempat makan dan berbagai jenis makanan masak.

Tapi kali ini, terpaksa hanya menanak nasi dan kemudian membuat nasi goreng dengan telur dadar ditambah potongan ketimun yang masih ada di lemari es. Kebetulan, entah kenapa tadi pagi sekitar pukul 05.30 WIB, saya ke dapur dan membersihkan beras lalu memasukkannya ke dalam rice cooker. Padahal biasanya tugas itu dilakukan oleh pembantu atau sekarang lebih populer disebut asisten rumah tangga. Untung juga, sudah ada nasi matang. Tinggal dikeluarkan dari rice cooker, didinginkan sebentar, lalu diolah jadi nasi goreng.

Sesudah sarapan, saya teringat kembali dengan fortune cookie alias kue keberuntungan yang diperoleh dari kantor istri saya menjelang Hari Raya Imlek. Wah, bukankah sekarang hampir 15 hari setelah Hari Raya Imlek yang dalam tahun Masehi dirayakan pada 28 Januari 2017? Berarti sekarang saatnya menjelang perayaan Cap Go Meh, yang merupakan hari ke-15 atau hari terakhir Hari Raya Imlek.

Jadi tak salah juga kalau kembali mengambil fortune cookie dan membukanya kali ini. Fortune cookie ini adalah sebuah kue tipis – seperti kue semprong – yang di dalamnya ada potongan kertas berisi kata-kata bijak. Kue keberuntungan ini sebenarnya pertama kali diciptakan di Amerika Serikat, namun dalam perjalanan waktu, seolah telah menjadi bagian dari budaya Tionghoa.

Di banyak restoran yang menyajikan makanan Tionghoa, terkadang disediakan pula fortune cookie sebagai bonus bagi konsumen yang menyantap di situ. Pada kegiatan-kegiatan yang terkait dengan seni dan budaya Tiongkok, kue keberuntungan itu acapkali pula hadir sebagai pelengkap.

Kebenaran Mudah Diingat

Kembali pada kue keberuntungan yang saya miliki. Ketika membuka kue tersebut, di dalamnya ada potongan kertas. Biasanya, tulisan yang di dalam fortune cookie terdiri dari dua bagian, satu bahasa Inggris, dan satu lagi bahasa Mandarin. Namun kali ini, saya hanya mendapatkan yang berbahasa Inggris saja.

Sepotong kertas di dalam fortune cookie. (Foto: BDHS)
Sepotong kertas di dalam fortune cookie. (Foto: BDHS)
Tulisannya berbunyi, “Always tell the truth – It’s the easiest thing to remember”, atau bila di-Indonesia-kan menjadi “selalu berkata yang benar, itu adalah hal paling mudah untuk diingat”. Membaca kalimat bijak itu, saya langsung mengaitkannya dengan “keriuhan” di media sosial saat ini, di mana yang terjadi justru sebaliknya.

Saat ini, media sosial seolah menjadi sarana untuk berkata bohong, menyampaikan berita-berita yang jauh dari kebenaran, sampai-sampai istilah hoax menjadi trending topic di hampir semua jenis media sosial. Hoax, kabar bohong atau pemberitaan palsu, menjadi mengemuka akhir-akhir ini. Termasuk di Indonesia.

Parahnya, karena hampir tiap saat di dalam media sosial yang diunggah adalah berita-berita bohong, jadi justru yang menjadi teringat dan dipercaya oleh sebagian kalangan. Orang tidak lagi ingat untuk bercerita atau berkata benar, tapi karena hoax yang merajalela, orang jadi ikut-ikutan berbohong.

Tampaknya, tulisan dalam kue keberuntungan yang saya peroleh itu dapat menjadi pengingat bagi kita semua, termasuk diri saya sendiri. Selalu berkata yang benar, selalu sampaikan kebenaran, karena itu adalah hal paling mudah diingat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun