Meriah dan semarak, begitulah suasana peringatan Hari Baden-Powell yang diperingati setiap 22 Februari. Tanggal yang merupakan tanggal kelahiran Robert Stephenson Smyth Baden-Powell yang kemudian lebih dikenal dengan nama Lord Baden-Powell, si Bapak Pandu Sedunia.
Uniknya, 22 Februari juga merupakan tanggal kelahiran istri Baden-Powell, yaitu Lady Olave Baden-Powell. Bila Baden-Powell dilahirkan pada 22 Februari 1857, maka istrinya yang sewaktu gadis bernama Olave St. Clair Soames dilahirkan 22 Februari 1889. Itulah sebabnya, bila di kalangan pandu putra peringatan itu disebut the Founder's Day, maka para pandu putri juga memperingatinya dengan nama Thinking Day. Di Indonesia sendiri, cukup disebut Hari Baden-Powell saja.
Peringatan untuk mengenang jasa-jasa penggagas dan pendiri gerakan pendidikan kepanduan sedunia itu, diadakan di 175 negara dan teritori di seluruh dunia. Biasanya pada peringatan tersebut diadakan upacara Ulang Janji, yang mengucapkan kembali Janji Pandu yang di Indonesia dikenal dengan nama Dwi Satya untuk Pramuka Siaga (7-10 tahun) dan Tri Satya untuk Pramuka Penggalang (11-15 tahun), Penegak (16-20 tahun), Pandega (21-25 tahun), dan orang dewasa (di atas 25 tahun).
Namun, kegiatannya bukan hanya itu. Ada banyak kegiatan bakti masyarakat, mulai dari membersihkan lingkungan -- termasuk membersihkan pantai -- sampai membantu mereka yang memerlukan pertolongan. Ada yang mengumpulkan dan menyumbangkan bantuan bahan pokok untuk keluarga-keluarga kurang mampu, ada yang melaksanakan aksi donor darah, merapikan dan memperbaiki fasilitas-fasilitas umum, dan sebagainya.
Tentu saja, digelar pula beragam kegiatan khas kepanduan. Mulai dari berkemah, api unggun, sampai mengupas kisah tentang Baden-Powell dan aktivitasnya dalam gerakan kepanduan. Lokasinya pun beragam, mulai dari desa sampai kota, dari pegunungan sampai tepi pantai, dan banyak tempat lainnya.
Di lingkungan Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kota Tangerang Selatan (Tangsel), acara dilaksanakan di lokasi yang bernama Sahabat Alam di bilangan Bumi Serpong Damai, pada Sabtu, 22 Februari 2025, sore hari. Diawali dengan upacara pembukaan yang lengkap dengan menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya", acara dilanjutkan dengan kisah tentang Baden-Powell dan mengapa dia tergerak untuk membentuk gerakan kepanduan.
Dalam acara yang dihadiri Ketua Kwarcab Tangsel, Kak Dr. H Mathodah S, M.Si, dilaksanakan pula pelantikan Pramuka Penggalang Garuda. Tingkatan Pramuka Garuda adalah tingkatan tertinggi dari setiap golongan peserta didik Pramuka. Syarat kecakapannya juga lebih berat dari biasanya, sehingga hanymereka yang berkualitas unggul saja, yang dapat mencapai tingkatan tertinggi itu. Sebanyak sembilan Pramuka Penggalang dari Gugusdepan Tangsel 05.097 dan 05.098 KH Agus Salim yang berpangkalan di SMP Negeri 3 Tangsel dilantik menjadi Pramuka Garuda, ditandai dengan pengalungan lencana Pramuka Garuda oleh Ketua Kwarcab Kak Mathodah.
Seusai santap malam bersama, acara dilanjutkan dengan rapat pengurus Kwarcab Tangsel. Rapat tersebut dipimpin langsung Kak Mathodah, dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan Rapat Kerja Cabang (Rakercab), yang direncanakan diselenggarakan pada Rabu, 26 Februari 2025 mendatang. Selain Ketua Kwarcab, hadir pula Wakil Ketua (Waka) Pembinaan Anggota Dewasa Kak Sapta Mulyana, S.Pd, MM, lalu Waka Organisasi dan Hukum Kak Rapin Mudiardjo, SH, S.Kom, M.IK, ACCS, CPL, serta Waka Pengabdian Masyarakat, Tanggap Bencana, Humas, dan Kominfo Kak Irawan Aquaranto, ST.