Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Bukan April Mop: Uang Terbakar Masih Laku Ratusan Ribu Rupiah

1 April 2020   11:49 Diperbarui: 1 April 2020   16:00 2361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Uang-uang kertas PRRI-Permesta yang sebagian bekas terbakar. (Foto: BDHS)

Hari ini tanggal 1 April, tanggal yang oleh sebagian orang dikaitkan dengan April Mop atau dikenal juga dengan sebutan dalam Bahasa Inggris sebagai April Fool's Day. 

Ini adalah tradisi menyebar info yang viral, tetapi ternyata bohong belaka. Sekadar lelucon untuk mengerjai orang lain, walau pun banyak juga yang menganggap hal itu tidak lucu dan menyebalkan.

Namun bila sekarang judul tulisan ini antara lain berbunyi "Uang Terbakar Masih Laku Ratusan Ribu Rupiah", maka itu bukan lelucon April Mop. 

Ini benar-benar terjadi sampai sekarang, uang kertas yang sebagian sudah bekas terbakar -ada juga yang robek- masih laku terjual ratusan ribu rupiah. Tentu saja laku terjual di kalangan kolektor uang atau dikenal dengan sebutan numismatis.

Memang, bagian para numismatis, uang kertas dan uang logam (koin) walaupun sudah lama dan tidak laku untuk sehari-hari dipergunakan, tetap "diburu" untuk dikoleksi. 

Bila tidak memungkinkan mendapatkan uang yang kondisinya masih baik karena sudah lama dan merupakan uang kertas atau koin dari puluhan bahkan ratusan tahun lalu, uang dalam kondisi apa pun tetap dikoleksi.

Uang kertas yang sudah robek, hancur sebagian, bekas terendam air, banyak lekukan, ada lubang, bahkan uang kertas yang sebagian bekas terbakar, tetap dikoleksi. 

Demikian pula uang logam yang sudah berkarat, penyok, asalkan memang uang itu tergolong langka dan sukar didapat, tetap disukai untuk dikoleksi.

Untuk uang kertas, contohnya adalah uang-uang kertas yang diterbitkan Pemerintah(an) Revolusioner Republik Indonesia -- Perjuangan Rakyat Semesta (PRRI-Permesta). 

Ini adalah gerakan yang terjadi di sejumlah daerah pada pertengahan 1950-an, karena ketidakpuasan terhadap sejumlah kebijakan dari pemerintah pusat. Daerah-daerah, terutama di Pulau Sumatera dan Sulawesi, dianggap terabaikan, kurang diperhatikan pemerintah pusat.

PRRI didirikan di Palembang pada 15 Februari 1958. Sebelumnya, pada 2 Maret 1957, dideklarasikan gerakan Permesta di Makassar. Kedua gerakan ini kemudian menyatu, sehingga dikenal dengan sebutan PRRI-Permesta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun