Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jelang Hari Pramuka, Banyak yang Ikut Seleksi Pramuka Garuda

8 Agustus 2018   20:26 Diperbarui: 8 Agustus 2018   20:31 2006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para calon Pramuka Garuda dari Gudep 05.063 dan 05.064 Tangerang Selatan. (Foto: ISJ)

Menjelang Hari Pramuka 14 Agustus mendatang, banyak anggota Gerakan Pramuka yang mengikuti seleksi berupa ujian dan penilaian untuk mencapai jenjang Pramuka Garuda. Jenjang paling tinggi dan paling prestisius yang menjadi idaman para Pramuka untuk meraihnya dan mengenakan lencana Pramuka Garuda.

Memang tidak sembarang untuk menjadi Pramuka Garuda. Para peserta didik, baik dari golongan Pramuka Siaga (7-10 tahun), Penggalang (11-15 tahun), Penegak (16-20 tahun), dan Pandega (21-25 tahun), harus yang benar-benar telah memenuhi syarat untuk mengikuti ujian dan penilaian tersebut. 

Mereka harus mencapai tingkatan tertinggi di golongannya, berarti sudah harus Siaga Tata, Penggalang Terap, Penegak Laksana, atau Pandega. Khusus untuk golongan Pramuka Pandega memang hanya satu tingkatan saja.

Tidak cukup hanya sampai di situ. Para peserta didik yang merasa telah mencapai tingkatan tersebut, dapat mengajukan permohonan kepada Pembina Gugus Depan (Gudep)-nya, yang pangkalannya biasa terdapat di sekolah-sekolah, untuk  mengikuti seleksi Pramuka Garuda. 

Syarat-syaratnya cukup ketat dan penilaiannya pun dinilai dari sisi kemampuan pengetahuan, mental, jasmani, dan rohani calon Pramuka Garuda tersebut.

Seleksi untuk menjadi Pramuka Garuda akan dilakukan oleh suatu tim dari Kwartir Cabang, satuan organisasi Pramuka yang terdapat di daerah tingkat II, yaitu di kabupaten dan kotamadya. Tim tersebut juga melibatkan Pembina Gudep-nya, guru atau pengajar tempat si calon Pramuka Garuda menempuh pendidikan, orangtua, dan kadangkala melibatkan pula tokoh masyarakat setempat.

Setelah dinyatakan memenuhi syarat, barulah yang bersangkutan dilantik sebagai Pramuka Garuda. Tentu membanggakan menjadi Pramuka yang mencapai jenjang tertinggi. Jenjang serupa juga ada di negara-negara lain yang mempunyai organisasi kepramukaan atau kepanduan. Bila di Indonesia dinamakan Pramuka Garuda, maka di negara lain namanya berbeda, tetapi tetap merupakan Pramuka atau Pandu atau Scout (dalam Bahasa Inggris) dengan jenjang tertinggi.

Di Inggris dan negara-negara Persemakmuran Inggris dinamakan Queen's Scout, di Amerika Serikat dan sejumlah negara lain dinamakan Eagle Scout, di Jepang dinamakan Fuji Scout, di Korea (Selatan) dinamakan Tiger Scout, di Malaysia dinamakan Pengakap Raja, di Singapura dan sejumlah negara lain dinamakan President Scout.

Berbeda dengan di negara-negara lain, seperti misalnya di Amerika Serikat melalui organisasi kepanduannya yang bernama Boy Scouts of America, keberadaan Pramuka Garuda belum terlalu lama di Indonesia. Baru pada kepengurusan Kwartir Nasional (Kwarnas) masa bakti 1978-1983 yang dipimpin Letjen TNI (Purn) Mashudi, jenjang tertinggi Pramuka Garuda tersebut diadakan.

Bermula dari Sekretaris Jenderal Kwarnas, Kak Soedarsono Mertoprawiro, yang mengadakan kunjungan ke Amerika Serikat. Di sana, Kak Sudarsono melihat keberadaan Eagle Scout yang sangat positif. Lalu dia mengusulkan kepada Ketua Kwarnas yang akrab dipanggil Kak Mashudi, agar di lingkungan Gerakan Pramuka juga dibuat jenjang serupa, tingkatan tertinggi yang diberin nama Pramuka Garuda. 

Tanda Pramuka Garuda. (Foto: Kwartir Nasional)
Tanda Pramuka Garuda. (Foto: Kwartir Nasional)
Informasi yang pernah diterima dari Kak Alfian Amura yang menjadi Ketua Dewan Kerja (DK) Nasional Pramuka Penegak dan Pandega pada masa itu, untuk pertama kali memang tidak ada persyaratan yang sangat ketat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun