Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kumpulan Puisi "Aargh Reformasi" Diluncurkan

21 Mei 2018   08:23 Diperbarui: 21 Mei 2018   09:27 1146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersamaan dengan 21 Mei 2018 ini, teringat kita semua akan peristiwa pada tanggal yang sama duapuluh tahun silam. Teriakan "Reformasi" di mana-mana, akhirnya menjadikan Presiden Soeharto yang telah berkuasa di Indonesia selama 32 tahun, menyatakan mundur dari kursi kepresidenannya.

Kini di sela-sela peringatan Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Permulaan Tahun Kerja Gerakan Pramuka yang sekaligus ulang tahun pertama Jambore Kita Cafe di Ciputat, Tangerang Selatan, pada Minggu petang, 20 Mei 2018, diluncurkan pula kumpulan puisi berjudul Aargh Reformasi.

Kumpulan puisi tersebut diterbitkan untuk menyambut 20 tahun Reformasi 1998, yang peringatannya juga berlangsung pada Mei 2018 ini. Karya Berthold Sinaulan itu diberi kata pengantar oleh Prof. Dr. Toeti Heraty N. Roosseno, seorang gurubesar filsafat, budayawan, dan perempuan penyair terkemuka di Indonesia. Buku itu merupakan cetakan pertama yang diterbitkan Mei 2018 oleh penerbit Nulisbuku Jendela Dunia Publishing di  Jakarta, dengan ISBN 978-602-6598-43-1.

Seperti dituliskan dalam "Catatan Awal" kumpulan puisi tersebut, setelah 20 tahun Reformasi bergulir, sudah sampai di manakah kita? Sudah berhasilkah perjuangan Reformasi duapuluh tahun lalu itu?

Sebanyak 55 puisi dikumpulkan dalam buku tersebut, merupakan puisi-puisi yang ditulis dalam kurun 1998 sampai 2018. Puisi terbaru "Aargh Reformasi" yang ditulis Mei 2018, dijadikan judul buku tersebut. Teriakan kekecewaan terhadap hasil Reformasi yang belum seperti diharapkan ketika pertama kali digaungkan duapuluh tahun lalu.

Para pembaca puisi/dokpri
Para pembaca puisi/dokpri
Beberapa puisi dalam kumpulan puisi tersebut kemudian dibacakan secara bergantian oleh sejumlah Pramuka Garuda dan calon Pramuka Garuda dari Tangerang Selatan. Acara yang digagas oleh Gugus Darma KH Agus Salim di Kwartir Cabang Tangerang Selaian itu memang menghadirkan sejumlah adik Pramuka Garuda dan calon Pramuka Garuda. Mereka berasal dari Gugus Depan KH Agus Salim 05.063 -- 05.064, yang juga dibantu pembinaannya oleh beberapa anggota Gugus Darma tersebut.

Gugus Darma sendiri sebagaimana disebutkan dalam Undang Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka adalah satuan organisasi bagi anggota Pramuka dewasa untuk memajukan Gerakan Pramuka. Upaya membantu memajukan itu dapat dilakukan di berbagai bidang, termasuk membantu pengembangan Gugus Depan, yang merupakan satuan pendidikan dan satuan organisasi terdepan penyelenggara pendidikan kepramukaan, dan biasanya berpangkalan di sekolah atau di komplek pemukiman.

Kumpulan puisi/dokpri
Kumpulan puisi/dokpri
Sejumlah anggota Gugus Darma KH Agus Salim yang dipimpin Kak Rapin Mudiardjo aktif membantu pengembangan adik-adik di Gugus Depan 05.063 -- 05.064 itu, terutama dalam pembentukan para Pramuka Garuda, tingkatan tertinggi dalam tiap golongan di Gerakan Pramuka. Tak heran bila sejumlah Pramuka Garuda dan calon Pramuka Garuda ikut hadir dalam acara di Jambore Kita Cafe tersebut. Mereka yang ikut membacakan puisi dari kumpulan puisi Aargh Reformasi adalah Ananda Aurelia, Andini Lestari, dan Dinar Septia Rahma.

Semoga semangat Reformasi 1998 untuk menjadikan Indonesia yang lebih baik, adil, makmur, sejahtera, damai dan aman bagi semua warga, tertular melalui pembacaan puisi tersebut, baik ke generasi muda maupun masyarakat umumnya.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun