Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Nama Majapahit Ditemukan Bule

18 Juni 2017   22:39 Diperbarui: 18 Juni 2017   22:42 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum menjadi Kerajaan Majapahit, nama daerah yang kini termasuk Trowulan dan sekitarnya di Jawa Timur, bernama Wilwatikta. Ternyata dinamakan Wilwatika karena  penduduk setempat mendengar dua orang bule berbicara.

Konon, ada dua orang bule yang sedang mencari tanah di sana. Yang satu menawarkan kepada temannya, "Will we pick that?" sambil menunjuk suatu daerah.

Penduduk setempat mengira si bule menunjuk dan menyebutkan nama daerah, yang di telinga mereka terdengar seperti "Wil wi tik tat", dan lama-lama menjadi "Wilwitikta", lalu berubah menjadi "Wilwatikta".

Hampir mirip dengan itu, adalah nama Majapahit. Mungkin banyak yang tahu itu berasal dari legenda buah maja yang rasanya pahit. Padahal, lagi-lagi konon, nama itu berasal dari ucapan seorang bule.

Konon, di daerah itu dulu telah ada semacam angkutan umum kereta kuda yang melayani trayek Majakerta (Mojokerto) -- Pacitan pergi pulang. Angkutan umum itu dinamakan Majapa, singkatan dari Majakerta Pacitan.

Suatu ketika salah satu Majapa menabrak pohon, kebetulan ada bule yang lewat langsung berteriak, "Majapa hit the tree, Majapa hit!, Majapa hit!". Jadilah daerah itu dinamakan Majapahit.

(Disclaimer: Dilarang percaya pada cerita ini, karena ini cuma cerita dongeng. Kalau Anda tetap percaya, tanggung jawab sendiri).

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun