Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Komunitas Tintin Indonesia Rayakan Ulang Tahun Sembari Lelang Amal

14 Juni 2017   10:12 Diperbarui: 14 Juni 2017   22:40 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para anggota Komunitas Tintin Indonesia. (Foto: Inne Nathalia)

Sekitar 30 orang anggota Komunitas Tintin Indonesia (KTI), suatu kelompok yang terdiri dari para penggemar kisah-kisah Petualangan Tintin karya Herge, merayakan ulang tahun komunitas tersebut di fX Senayan, Jakarta, 13 Juni 2017. Sekitar 14 tahun lalu, tepatnya 13 Juni 2003, sebanyak 14 penggemar kisah Petualangan Tintin berpadu dengan mendirikan milis (mailing list) di Yahoogroups, yang diberi nama Tintin_Indonesia atau Tintin_id.

Kini dengan jumlah anggota sekitar 3.000 orang, KTI telah bertambah besar dan aktif di berbagai media sosial, mulai dari Facebook, Twitter, dan Instagram. Bila awalnya kegiatan hanya sebatas diskusi tentang Tintin dan kisah-kisahnya di dunia maya, maka kini telah aktif pula dengan ikut serta pada berbagai pameran, pertemuan-pertemuan KTI, sampai bersama sejumlah komunitas lainnya, mencoba menyelamatkan Menara Kemayoran.

Dikenal dengan nama Menara Kemayoran, bangunan ini adalah bekas menara pengendali lalu lintas udara (Air Traffic Control Tower) dari Airport atau Bandara Kemayoran. Sebuah bandar udara internasional pertama di Indonesia, yang juga dikisahkan dalam salah satu serial Petualangan Tintin, yaitu pada serial “Penerbangan 714”. Dalam kisah itu, diceritakan Tintin dan kawan-kawannya mendarat di Bandara Kemayoran.

Tintin, Kapten Haddock, dan duo detektif, Thompson dan Thomson (Dupont dan Dupond) memegang kaus
Tintin, Kapten Haddock, dan duo detektif, Thompson dan Thomson (Dupont dan Dupond) memegang kaus
Kini Bandara Kemayoran sudah tiada, sejak berhenti beroperasi pada 1985. Sebagian besar lahan sudah menjadi kawasan bisnis. Bahkan jalur pacu (runway) pesawat yang mengudara atau berangkat dari Bandara Kemayoran, telah menjadi jalan raya yang lebar. Namun Menara Kemayoran itu masih ada, walaupun kondisinya sudah kurang baik, bahkan bisa dibilang agak terlantar. Padahal, Gubernur DKI Jakarta saat itu, Surjadi Soedirja, telah menandatangani Keputusan Gubernur No. 475 Tahun 1993 yang menyatakan Menara Kemayoran sebagai salah satu Bangunan Cagar Budaya yang harus dilindungi di wilayah ibu kota Republik Indonesia ini.

Itulah sebabnya, sejak beberapa tahun lalu, KTI berulangkali mengungkapkan perlunya Menara Kemayoran lebih diperhatikan, dirawat, dan direvitalisasikan kembali. Misalnya menjadi semacam museum mini tentang sejarah bandar udara di Indonesia, khususnya bandar-bandar udara internasional.

Menolong Sesama
Upaya menyelamatkan Menara Kemayoran hanyalah salah satu dari misi KTI, yang bukan sekadar tempat berkumpul para penggemar kisah Petualangan Tintin, tetapi sedapat mungkin juga menambah wawasan anggota komunitas, dan bila memungkinan menolong sesama.

Die cast mobil Tintin, salah satu memorabilia yang dilelang. (Foto: Inne Nathalia)
Die cast mobil Tintin, salah satu memorabilia yang dilelang. (Foto: Inne Nathalia)
Hal itu juga yang terlihat dalam peringatan ulang tahun ke-14 KTI. Diawali dengan buka puasa bersama, acara juga dimeriahkan dengan lelang berbagai memorabilia yang terkait dengan kisah Petualangan Tintin. Benda-benda untuk lelang itu didapat dari anggota KTI sendiri, yang dengan sukarela menyumbangkan benda koleksi milik mereka. Dinamakan lelang amal, karena memang seluruh hasilnya akan disumbangkan untuk panti asuhan yang telah disurvei sebelumnya oleh tim KTI.
Kapten Haddock dan
Kapten Haddock dan
Mulai dari figurine Tintin, cangkir, tas, sampai die cast mobil Tintin yang bernilai cukup tinggi berhasil dilelang. Satu set sejenis wayang golek khusus dengan figur Tintin dan kawan-kawannya, bahkan menjadi benda yang paling mahal dalam lelang tersebut. Secara keseluruhan, berhasil dikumpulkan dana sekitar Rp 4 juta, dalam lelang yang dipimpin oleh juru lelang anggota KTI yang tampil dengan kostum mirip Kapten Haddock, salah satu sahabat terbaik Tintin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun