Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Presdir BCA: Kami Harus Tetap Belajar Lebih Baik Lagi

22 Februari 2017   21:08 Diperbarui: 23 Februari 2017   18:30 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja. (Foto: Eva)

“Kami harus tetap belajar lebih baik lagi,” demikian dikatakan Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Jahja Setiaatmadja, dalam acara “Launching Inovasi Produk dan Layanan HUT ke-60 BCA” yang diselenggarakan di Menara BCA, Jakarta Pusat, Rabu siang, 22 Februari 2017.

Berbicara dalam acara yang sekaligus syukuran ulang tahun ke-60 BCA itu, Jahja mengungkapkan sejarah perkembangan salah satu bank terkemuka di Indonesia itu. “Kalau umur manusia memang sudah cukup tua, tapi kalau untuk ukuran perusahaan atau corporation, ini masih seperti remaja yang penuh semangat,’ tuturnya lagi.

Didirikan 21 Februari 1957, sebagaimana layaknya perusahaan-perusahaan lain, BCA juga mengalami berbagai cobaan dan pasang surut. Namun, perusahaan itu berhasil kembali bangkit dan meneruskan perjalanannya. Jahja misalnya menceritakan pada 1988 ketika keluar relaksasi peraturan perbankan yang membuat bank-bank sangat mudah membuka cabang di mana saja. “Padahal sebelum itu sangat sulit membuka cabang,” jelas Jahja sambil menambahkan,  “Sampai-sampai kami kewalahan mencari orang yang tepat untuk menjadi kepala cabang”.

Saat itu, BCA berkembang sangat pesat dengan dibukanya cabang-cabang baru di berbagai daerah di Indonesia. Namun masa suram sempat terjadi sekitar 1997 dan 1998. Pada 1997 ada isu bahwa pemilik lama BCA meninggal dunia, sehingga sempat terjadi penarikan dana dari sejumlah nasabah. Sementara itu, masih pada tahun yang sama, tepatnya pada November 1997, terdapat 16 bank yang dilikuidasi karena performanya bagus.

Seperti disampaikan Jahja, saat itu belum ada LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) dan skema penjaminan, sehingga orang-orang yang dananya relatif kecil dan terbatas segera memindahkan simpanannya ke bank-bank Pemerintah, dan juga  termasuk pula ke BCA. Ini jelas meningkatkan kembali dana yang dimiliki BCA.

Sayangnya, lagi-lagi cobaan datang. Pada Mei 1998 terjadi gejolak politik yang luar biasa di Indonesia. BCA ikut pula terimbas. Nasabah-nasabah menarik dana besar-besaran dan BCA pun kolaps, sehingga harus diambil alih oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).

Presdir BCA memamerkan desain baru Paspor BCA dengan latar belakang logo 60 tahun BCA. (Foto: BDHS)
Presdir BCA memamerkan desain baru Paspor BCA dengan latar belakang logo 60 tahun BCA. (Foto: BDHS)
Untunglah situasi itu tak berlangsung lama. Pada Oktober 1998, sedikit demi sedikit dana telah mulai masuk kembali ke BCA. Bahkan setahun kemudian, pada 1999 BCA telah mencatatkan laba. “Tidak mudah lho, bank yang sudah kolaps bisa bangkit dan mencatatkan laba setahun kemudian,” jelas Jahja lagi.

Belajar dari pengalaman tersebut, tampaknya yang juga mendasari  BCA untuk terus meningkatkan komitmennya dan bekerja keras. Hasilnya, “BCA dan entitas anak perusahaannya berhasil melalui tahun 2016 dengan peningkatan pendapatan operasional yang sehat, di tengah pertumbuhan ekonomi yang moderat dan masih lemahnya aktivitas bisnis”, kata Jahja sambil menambahkan, “Pencapaian tersebut didukung oleh pertumbuhan berkelanjutan dari dana pihak ketiga dan keseluruhan aset produktif, disertai penerapan prinsip kehati-hatian dengan mengutamakan pentingnya kualitas aset”.

Jahja juga menekankan pentingnya BCA untuk terus semakin matang, rendah hati, dan memberi dampak positif bagi seluruh stake holder BCA. Itulah sebabnya Jahja menegaskan, “Memasuki HUT ke-60, BCA berkomitmen menjadi lebih baik melalui tiga pilarnya, yaitu belajar lebih baik, memberi lebih baik, dan melayani lebih baik”.

Dalam percakapan informal seusai acara, Jahja juga beberapa kali mengulangi keinginan perusahaannya untuk terus dan tetap belajar lebih baik, agar dapat memberi dan melayani lebih baik. “Kita semua ‘kan harus tetap belajar ya,” katanya.

Produk dan Layanan Terbaru                                                                 

Keinginan untuk terus-menerus belajar itulah yang menjadi salah satu kunci kesuksesan BCA. Meski pun sudah tercatat sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, BCA tak segan belajar dan melalui cara itu semakin dapat memberi dan melayani lebih baik.

Hasilnya antara lain sejumlah produk dan layanan terbaru yang diluncurkan pada acara HUT ke-60 BCA itu. Mulai dari wajah baru Paspor BCA yang memberikan kemudahan transaksi dalam satu kartu. Kartu baru tersebut juga memiliki teknologi chip sesuai standar nasional Indonesia.

Lalu ada juga yang disebut eBranch BCA. Ini adalah aplikasi yang bertujuan melakukan simplifikasi layanan perbankan menjadi lebih cepat dan nyaman. Hal itu diwujudkan melalui penggunaan mobile formserta reservasi di cabang-cabang tertentu. Ke depannya, aplikasi ini tentu akan menjadi semakin meluas.

Layanan terbaru lainnya adalah “Halo BCA Chat”. Bila sebelumnya layanan Halo BCA hanya melalui  telepon, email dan Twiiter, kini berkembang dengan adanya fasilitas web chat. Nasabah bisa langsung berkomunikasi dengan agent Halo BCA, cukup dengan mengakses chat widget di situs web www.bca.co.id.

Wakil Presdir BCA, Armand Wahyudi Hartono berfoto dengan
Wakil Presdir BCA, Armand Wahyudi Hartono berfoto dengan
Di luar itu, yang mungkin paling menarik saat peluncuran produk dan layanan terbaru BCA adalah kehadiran "Vira". Ditampilkan dengan sosok gadis manis, "Vira" adalah Virtual Assistant ChatBanking BCA yang dapat diakses melalui berbagai aplikasi chat populer, seperti Facebook, LINE, dan Kaskus Chat. Vira dapat membantu mengetahui informasi dan promosi BCA yang dibutuhkan pengguna aplikasi tersebut. Caranya cukup mudah, dengan menambahkan akun resmi BCA yaitu “Bank BCA” di Facebook Messenger, LINE dan Kaskus Chat.

Tidak berhenti sampai di situ. Memperingati ulang tahunnya ke-60 BCA juga memberikan sejumlah promo spesial bagi para nasabahnya. Ada Kredit Kendaraan Bermotor bagi yang ingin memiliki kendaraan roda empat, dengan bunga 3,60% untuk tenor 36 bulan. Ada juga Kredit Pemilikan Rumah dengan bunga 6,0% fix pertahun untuk 2 tahun pertama dan 6,88% eff pertahun cap3 tahun selanjutnya, minimal jangka kredit 60 bulan.

Promo spesial HUT ke-60 BCA juga bisa dirasakan pengguna kartu debit, kartu kredit, dan Flazz BCA di berbagai merchant, mulai dari fashion, dining, lifestyle, transportasi, e-commerce, dan masih banyak lagi.

Di luar itu semua, BCA juga menaruh perhatian pada masyarakat umum sesuai prinsip perusahaan tersebut untuk berkembang bersama masyarakat. Mulai dari aksi sosial berupa donor darah yang dilakukan di 60 cabang BCA, pelatihan 60 pembatik, pelatihan 60 guru dari sekolah-sekolah binaan BCA, sampai edukasi literasi keuangan dan aktivasi LAKU BCA di 60 lokasi. Masih ada lagi, pelatihan pengurus 60 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), seminar bagi pengurus 60 desa wisata, serta bakti sosial lainnya, seperti operasi katarak gratis di dua klinik binaan BCA.

“Semuanya kami lakukan, karena ulang tahun ini menjadi kebahagiaan yang harus dirayakan bersama masyarakat, yang adalah juga bagian dari keluarga besar BCA,” kata Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun